Recomended Song :
-Utada Hikaru *First Love*
-Ost Full House *I Think I Love You*
Previous ==>
Arissa berkata bahwa Siwon telah berada di Rumah Sakit untuk menemani Aiko sejak 3 jam yang lalu,dan Eunhyuk terlihat cemburu
Next ==>
Eunhyuk merebahkan tubuhnya di ranjang,fikirannya hampa dan kosong.Ia ambil handphonenya dan melihat beberapa pesan yang masuk dan mulai mengetik keypad untuk membalasnya.
Terdengar
seseorang sedang mengetuk pintu kamarnya,dengan wajah yang kusut Eunhyuk
berdiri dan membuka pintu “Amma..ada apa?” Tanyanya pada sang ibu “Bolehkan
amma masuk? Ada yang ingin amma bicarakan” Ujarnya “Ne” Jawab Eunhyuk dan
mempersilahkan ibunya untuk masuk.
“Jadi
apa yang ingin amma bicarakan?” Tanya Eunhyuk sambil duduk di samping ibunya
“Sebenarnya amma..maksudku apakah kau benar-benar mencintai Yoona?” Tanya ibunya
dengan pelan dan bahkan mungkin hampir tidak terdengar.Sempat Eunhyuk
membelalakkan matanya karena kaget akan pertanyaan sang ibu,ia tidak pernah
mengira bahwa ibunya akan bertanya seperti itu “Maksud amma apa?” Tanya Eunhyuk
yang mulai mengeluarkan keringat dingin.Awalnya ibunya hanya menarik nafas dan
menatap Eunhyuk dalam-dalam dan hingga Eunhyuk mulai merasa bingung “Sungguh
sebenarnya amma merasa terpukul dan kecewa karena harus menanyakan ini
padamu.Tapi Hyuk,amma tidak ingin kau mengorbankan kebahagianmu demi amma dan
appa.Amma juga baru menyadarinya sekarang,maksud amma adalah amma merasa bahwa
kau sama sekali tidak tertarik sedikitpun pada Yoona,jadi apakah itu benar?”
Ujar ibunya yang berharap bahwa Eunhyuk akan menjawab pertanyaannya dan tidak mengalihkan
pembicaraan “Mianhae amma,aku tidak bermaksud untuk membohongi amma dan
appa,aku tau bahwa ini salah dan aku sadar bahwa semua yang telah aku lakukan
ini akan membuat rugi banyak orang,terutama Im Yoona...Aku..aku..maksudku..aku
memang tidak mencintainya amma,mianhae amma..Sebenarnya saat itu aku hanya
tidak ingin mengecewakan kalian semua,sehingga aku terima perjodohan ini,aku
tidak ingin menjadi anak yang durhaka amma”
Eunhyuk
menundukkan kepalanya sambil menggenggam erat tangan ibunya,Sang ibu terliaht
benar-benar kecewa dan tidak menyangka akan semua yang telah dikatakan oleh
Eunhyuk,tapi sungguh jauh di dalam hatinya ia juga merasa senang karena
akhirnya Eunhyuk mau berkata jujur dan tidak membohongi perasaannya lagi.
Setelah
suasana sempat hening untuk beberapa saat,akhirnya Hara mulai menyunggingkan
senyumnya dan membelar halus rambut Eunhyuk “Tak apa Hyuk,amma mengerti..Amma
tidak akan menyalahkanmu.Seharusnya amma yang meminta maaf kepadamu karena
telah menjodohkanmu dengan Yoona..mianhae Hyuk..dan mulai sekarang kau bebas
menentukan pilihanmu,biar amma yang bicara dengan Yoona” Ujar Go Hara yang
masih mencoba untuk menerima segala kenyataan yang ada “Mwo? Amma benarkah
semua yang ku dengar ini?” Tanya Eunhyuk yang masih tidak percaya akan hal yang
telah ia dengar tadi “Ne Hyuk,sekarang pergilah dan ajak gadis yang kau cintai
untuk bertemu dengan ammamu ini,amma ingin melihat orang yang akan menjadi
menantu amma”
“Tapi..gadis
itu...maaf amma,tapi ku fikir sekarang dia tidak bisa bertemu dengan amma”
Ujarnya sedih “Waeyo Hyuk?” Tanya sang ibu yang mulai khawatir “Dia sedang
sakit,dan ku rasa dia juga belum membalas perasaanku” Ucap Eunhyuk dengan nada
yang hampir putus asa.Tiba-tiba sang ibu menggenggam erat tangan kanan Eunhyuk
dan mulai memberikan dukungan pada anaknya itu “Hyuk,amma fikir amma tau siapa
yang kau maksud” Ujar Go Hara sambil menyunggingkan senyum di bibirnya “Orang
itu adalah gadis yang tinggal di apartemen sebelah bukan? Hmm..amma fikir dia
adalah gadis yang baik..Hyuk,jika kau benar-benar mencintainya,kejarlah dia,dan
dapatkan cintanya”
“Amma...”
Kali ini seberkas sinar harapan mulai timbul dari mata Eunhyuk,hatinya terasa
penuh akan kebahagiaan karena sang ibu telah menyetujui jika dirinya mencintai
Aiko “pergilah Hyuk,jenguk gadis itu,temani dia..dan dapatkan cintanya ..
Hwaiting!!” Ucap Go Hara sambil mengangkat ke-dua tangannya “Ne amma” Jawab
Eunhyuk dan kemudian pergi menuju Rumah Sakit
*****
Eunhyuk mengetuk pintu kamar Aiko sambil membawa
sebuah sebuah kantong plastik bewarna biru,tak henti-hentinya Eunhyuk tersenyum dan
berharap bahwa di dalam sudah tidak ada laki-laki yang bernama Choi
Siwon.Gagang pintu mulai bergerak,terlihat Arissa yang keluar dan menyambut
Eunhyuk dengan senyuman “Hyuk,masuklah” Ucap Arissa sambil membuka pintu lebih
lebar lagi.
Awalnya Arissa berjalan menuju ke
ibunya dan sepertinya ia membisikkan sesuatu,tak lama kemudian Arissa dan
ibunya keluar dari kamar.Tetapi sebelum keluar,Arissa sempat memberikann sebuah
isyarat yang ternyata dapat dimengerti oleh Eunhyuk dengan cepat.Tak ingin
membuang-buang waktu,Eunhyuk langsung duduk tepat di samping Aiko sambil
mengangkat kantong plastik itu di depan wajah pucat gadis itu.Aiko mengkerutkan
keningnya dan membasahi bibirnya yang kering itu “Apa ini?” Tanya Aiko sambil
membolak balik kantong plastik yang masih berada di tangan Eunhyuk “Aissh..ini
bukan untukmu” Gurau Eunhyuk “Ah,benarkah? Huh”
Eunhyuk
menyunggingkan senyumnya lalu mengacak-acak rambut Aiko yang tergerai panjang
itu “Hahaha,baiklah ini memang untukmu” Ujarnya yang sungguh bahagia karena
pada akhirnya bisa duduk di samping gadis ini lagi.
Aiko
membuka plastik itu dan sungguh ia sangat tidak menyangka bahwa Eunhyuk akan
memberikannya sebuah syal yang bertuliskan namanya “Syal? Namaku?” Ujarnya tak
mengerti
Eunhyuk
mengangkat kepalanya kemudian mendekat dirinya pada Aiko “Aku memberimu ini
karena ku fikir udara sangat dingin,dan aku sering melihatmu kedinginan ketika
sedang berada di jalan,sedangkan aku memberi syal ini namamu agar jika hilang
kau akan lebih mudah untuk menemukannya,kau kan ceroboh” Ujarnya dengan nada
perduli tetapi sebenarnya lebih terdengar seperti orang yang sedang mengejek
“Hei jangan melotot Aiko,kau membuatku takut,ya baiklah-baiklah,aku tidak mengejekmu,ini
karena aku perhatian padamu.Apa kau tidak mengerti? Kau memang .. ah sudah
dasar aneh” Ujar Eunhyuk lagi
*****
“Maafkan
bibi Yoona,bibi juga tidak menyangka semuanya akan seperti ini.Bibi hanya ingin
melihat Eunhyuk bahagia,bibi tidak ingin dia tersiksa hanya karena bibi dan
paman”.Raut wajah Yoona berubah ketika mendengar perkataan Go Hara tadi,ia
merasa bahwa selama ini ia hanya dipermainkan oleh Eunhyuk dan keluarganya.Ia
sungguh tidak menyangka bahwa orang tua Eunhyuk akan menyetujui Eunhyuk dengan
Aiko,dia sangat-sangat tidak mengerti akan semua ini,hanya menangis yang bisa
ia lakukan sekarang.Tapi toh ia tau bahwa itu juga tidak akan ada
gunanya,apakah dengan ia menangis bahkan jika air matanya itu sebanyak air di
lautan,Eunhyuk akan jatuh hati padanya? Tidak bukan?
Semua
tergambar jelas di mata gadis itu,matanya terlihat berkaca-kaca dan menahan
setetes air yang akan jatuh “Menangislah nak,bibi bisa mengerti perasaanmu”
Ujar Go Hara sambil memeluk dan membelai rambut Yoona.Ia sangat-sangat mengerti
bagaimana perasaan gadis itu,ia bisa merasakan betapa sakit dan sedihnya
ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintai,tapi ia juga tidak bisa berbuat
banyak.Anaknya telah menyukai orang lain,sehingga ia tidak mungkin untuk
melanjutkan perjodohan antara Eunhyuk dan Yoona.
*****
“Aku
pulang” Ucap Go Hara sambil menaruh sepatu bewarna coklatnya itu di rak
sepatu.Eunhyuk yang semula duduk sambil menonton TV itu akhirnya terbangun dan
berjalan menghampiri ibunya “Amma dari mana?” Tanyanya “Tadi amma ada sedikit
urusan” Ujarnya lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa dan menghembuskan nafas
panjang.Seketika Eunhyuk juga duduk di sampingnya sambil mulai bertanya-tanya
“Apa amma bertemu dengannya?”
Go
Hara hanya menatap wajah anaknya itu dan kemudian mulai membuka mulutnya
“Ne,amma bertemu dengan Yoona.Amma fikir amma harus mengatakan ini padanya,amma
tau bahwa ini akan menyakiti hatinya tapi amma juga tidak ingin dia dibohongi
terus-menerus.Hyuk,kau harus menemuinya besok,kau harus mengatakan semua secara
langsung padanya”.
Eunhyuk
memikirkan kata-kata ibunya tadi,ya tidak ada salahnya jika dia melakukannya,ia
harus mengatakan semuanya pada Yoona secara langsung,ia tidak ingin menjadi
pecundang hanya karena pergi meninggalkan seorang gadis yang mencintainya
itu,ya walaupun ia tidak mencintai Yoona tetapi ia sangat-sangat paham akan
perasaan gadis itu. “Baiklah amma,aku akan menemuinya besok” Ujar Eunhyuk
dengan nada mantab “Mwo? Benarkah Hyuk? Amma sangat senang mendengar semua
itu,setidaknya kau harus mengucapkan selamat tinggal padanya”
“Ne
amma..aku akan menghubungi Yoona dulu” Ujarnya lalu pergi ke kamar dan mulai
mengetik tombol keypad mencari-cari nama Yoona dalam kontak handphonenya”
*****
Matahari
terlihat mulai condong ke barat,seorang laki-laki berbaju biru dengan topi di
kepalanya duduk di salah satu bangku taman,sepertinya ia sedang menunggu
seseorang.Berkali-kali laki-laki itu menengok ke kanan dan ke kiri sambil
mendesah berat,hingga matanya terlihat terpaku pada seorang perempuan cantik
yang sedang berjalan ke arahnya.
Sepertinya
perasaan gadis itu sedang buruk,ya itu bisa terlihat jelas di wajahnya yang
terlihat masam,walaupun sekarang ia sedang tersenyum. “Maaf membuatmu menunggu”
Katanya pada sesosok laki-laki yang kini berdiri tepat di hadapannya
“Ne,gwchanna Yoona ssi”
“Ayolah
Hyuk,kau tidak perlu memanggilku seperti itu,panggil aku seperti biasanya saja”
Ujarnya yang terlihat kecewa dengan kata-kata Eunhyuk “Aku merasa seperti tidak
kenal denganmu jika kau memanggilku seperti itu” Tambahnya.Baiklah,bukankah
memang selama ini Yoona tidak terlalu mengenal Eunhyuk? Sebenarnya ia sadar
akan hal itu.
“Mianhae,sebenarnya..”
Eunhyuk berhenti sebentar dan menatap dalam-dalam gadis itu “Maafkan aku,aku
tidak bermaksud untuk membohongimu,aku bahkan tidak menyangka bahwa perasaanku
padanya menjadi seperti ini.Aku tidak bisa menghindari perasaanku padanya..ya
aku tau apa yang sedang kau rasakan sekarang,aku sadar itu...aku memang
bodoh,seharusnya aku tidak boleh jatuh cinta pada gadis lain karena aku sudah
memiliki tunangan,tapi aku tidak bisa..aku sudah terlanjur jatuh cinta
padanya..mianhae Yoona..mianhae”
Eunhyuk
tertunduk lesu setelah mengucapkan kata-katanya barusan,ia merasa sangat
bersalah pada gadis itu,ia tidak sanggup untuk menatap gadis itu lagi,ia tidak
sanggup melihatnya.
Yoona
menarik nafasnya dalam-dalam,tangannya menyentuh pundak Eunhyuk “Gwechanna
Hyuk” Ucapnya sambil tersenyum lalu meneruskan kata-katanya lagi “Aku tidak
apa-apa Hyuk,ya memang kemarin aku sempat sedih,tapi ku fikir itu adalah hal
yang wajar bukan? Tapi sekarang aku sadar Hyuk,dan ku rasa aku juga sudah bisa
menerima semua ini...Aku memang mencintaimu Hyuk,bukan tapi aku sangat-sangat
mencintaimu....Aku ingin hidup bersamamu Hyuk...Tapi toh untuk apa jika kau
tidak mencintaiku?..Hyuk,aku sangat mencintaimu,dan aku akan bahagia jika kau
bahagia...Maka dari itu,aku Im Yoona akan merelakan Lee Hyukjae untuk mengejar
cinta sejatinya,dan aku berjanji akan mendukungmu seratus eh bukan tetapi seribu
persen”
Samar-samar
Yoona tersenyum lagi pada Eunhyuk,walaupun sekarang perasaannya sedang tak
karuan tapi dia yakin bahwa inilah yang terbaik untuknya dan untuk
Eunhyuk.Membiarkan laki-laki itu mengejar cinta sejatinya adalah hal yang
memang harus ia lakukan meskipun masih ada rasa tidak rela dalam hatinya
“Bolehkah aku memelukmu untuk yang terakhir kalinya Hyuk?” Ujar Yoona lagi
dengan nada berharap bahwa laki-laki itu akan membiarkannya untuk berada dalam
hangatnya pelukkan laki-laki itu “Ne,peluklah aku..” Jawab Eunhyuk sambil
merentangkan tangannya dan memeluk gadis yang kini terdengar sedang menangis
itu.
*****
Baiklah,ini
adalah hari ke-6 Eunhyuk menjenguk Aiko,gadis itu terlihat semakin baik dan
dokter bilang bahwa esok hari ia sudah boleh pulang.Terlihat kali ini Eunhyuk
sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam tas ranselnya.Camcorder dan kepingan CD
blank,aneh sekali laki-laki itu membawa barang seperti ini di Rumah Sakit.
Aiko
terlihat memperhatikan Eunhyuk dan segala tingkah lakunya yang aneh dan mampu
membuat Aiko menggeleng-gelengkan kepalanya.Sebenarnya perilaku aneh
Eunhyuk-lah yang membuatnya menjadi lebih baik dan bersemangat,begitu jujurnya.
“Yak,baiklah
monyet eh bukan maksudku Hyukjae..apa lagi ini? Beberapa hari yang lalu kau
membawa syal,kemudian pisang,charger,buku kosong,buku gambar,majalah,dan kini
kau membawa camcorder serta CD Blank,kau memang aneh Hyuk” Gumam Aiko yang
terdengar bodoh
“Oh,ayolah
Aiko..kau terlalu banyak protes padaku,tapi aku tidak boleh protes padamu”
Gerutu Eunhyuk “Memang kau mau protes apa padaku hah?” Tanyanya tak mengerti
“Aku ingin protes padamu,karena kau menggantungkan perasaanku” Ujar Eunhyuk
tegas “Mwo?”
“Bukankah
aku penah berkata bahwa aku mencintaimu? Oh jangan katakan bahwa kau sudah lupa
akan hal itu,aku akan menggantungmu jika kau lupa” Ancam Eunhyuk “Ah ne,aku
tidak lupa,lalu?” Tanyanya polos “Jadi,bagaimana? Kau menerimaku? Atau..?” Aiko
memotong kalimat Eunhyuk “Hyukjae-ah..kau kan sudah punya tunangan”
“Mwo?
Tunangan? Bodoh,aku lupa mengatakannya padamu” Ujarnya lalu melanjutkan
kata-katanya “Sejak beberapa hari yang lalu,aku dan Yoona sudah resmi tidak
bertunangan lagi” Ucapnya sambil menuangkan air dari dalam botol ke gelas.Aiko
mengkerutkan keningnya dan berkata “Waeyo?” Ujarnya penasaran.Kali ini Eunhyuk
menarik nafas dalam-dalam dan menjawab pelan pertanyaan Aiko “Karena aku
mencintaimu” Ujarnya dengan nada serius “Maukah kau berkencan denganku?
Maksudku jika kau sudah sembuh,satu kali saja” Ujarnya memohon sambil mengangkat
jari telunjuknya dan kemudian mendesah berat “Ku mohon”
Aiko
menyipitkan matanya dan memandangi Eunhyuk dari atas ke bawah lalu
tersenyum,bukan tapi lebih tepatnya sedikit tertawa sambil menggeleng-geleng
kepalanya dan berkata “Baiklah,bagaimana kalau hari Selasa?” Ujarnya
bersemangat .
Tanpa
di duga Eunhyuk melompat karena begitu senangnya mendengar bahwa Aiko mau
berkencan dengannya “Aiko...Gomawoyo..gomawo..” Ujarnya yang sudah tidak bisa
menahan rasa senang sekaligus terharu dalam hatinya itu.
*****
Kalender
menunjukkan bahwa ini adalah hari Selasa,sepertinya hari ini Aiko punya janji
berkencan dengan Eunhyuk dan Sudah berkali-kali gadis itu bergonta-ganti baju serta
memutar-mutar badannya di depan cermin sambil bertanya “Apakah ini terlihat
bagus?” Ujarnya berkali-kali dengan nada yang sama,oh ayolah gadis ini
sepertinya ingin terlihat sempurna ketika berkencan dengan Eunhyuk.
Sebenarnya
ia sendiri juga tidak tau mengapa harus berdandan dan memilih baju terbagusnya
tetapi ia merasa bahwa ini adalah hari yang sangat special “Ayolah Aiko..kau
sudah bertanya seperti itu sebanyak sepuluh kali” Sahut Yo Eun So yang mulai
pusing karena melihat sahabatnya itu “Ya,benar kau sudah mengucapkan pertanyaan
yang sama berkali-kali” Ujar Jung So Min ikut-ikutan.Aiko berbalik dan duduk
menengahi ke-dua sahabatnya sambil merangkul mereka “Oh..ayolah guys,aku ingin
tampil sempurna hari ini” Ujarnya dengan nada riang.
Yo
Eun So menyuruh Aiko berdiri dan kemudian mengamati gadis itu dari bawah ke
atas sambil membentuk tangannya seperti kamera dan kemudian mengangguk “Yup..ku
fikir ini sangat bagus” Ujarnya sambil memberikan jempol pada Aiko “Ah
benarkah? Apakah ini tidak terlalu aneh..ya maksudku..”
“Aiko...!!!”
Yo Eun So dan Jung Yong Sun berteriak bersamaan sambil menatap gadis itu tajam
“Ya baiklah,aku akan memakai baju ini” Kata Aiko yang meringis karena melihat
tingkah laku sahabatnya itu “Baiklah,ku fikir Eunhyuk sudah lama
menunggumu,sekarang keluar dan ehmm..selamat berkencan” Ujar Jung So Min yang terdengar
sedang menahan tawa bahagia “Ahh..ne,kau
tau ? Sepertinya aku ingin pingsan”
“Waeyo?”
Yo Eun So bertanya dengan nada khawatir,Aiko menundukkan kepalanya dan
melebarkan senyum di bibirnya lalu berkata “Karena aku sangat bahagia” Ujarnya
riang lalu berlari keluar dan menghampiri Eunhyuk.
Seorang
laki-laki memakai baju bewarna putih dan celana jeans duduk tenang sambil
mengobrol kecil dengan tiga orang perempuan,di mana perempuan yang pertama
adalah ibunya,yang ke-dua adalah Arissa,dan yang ke-tiga adalah Mizumaki
Yuri,ibu Aiko dan Arissa.Sepertinya jika dilihat-lihat mereka ber-empat
terlihat akrab seperti empat orang remaja yang telah lama kenal dan
berteman.Sesekali mereka tertawa kecil dan melanjutkan pembicaraannya kembali
Aiko
berjalan mendekati mereka dan berhenti tepat di samping Eunhyuk,sungguh
laki-laki itu tak kuasa melihat penampilan Aiko yang menurutnya sangat-sangat
sempurna.Aiko melebarkan senyumannya sambil bertanya “Apa ada yang aneh?”
Ujarnya khawatir lalu mengamati dirinya sendiri,dengan cepat Eunhyuk mengelak
“Anii,tidak ada yang aneh..Kita semua hanya terpesona melihatmu seperti ini”
Ujar Eunhyuk gembira.Tiba-tiba Go Hara mendekat ke Aiko dan menggenggam erat
tangan gadis itu “Ku fikir Eunhyuk tidak salah memilih orang,aku yakin kau
adalah yang terbaik untuknya” Ujar Go Hara yang kemudian memeluk Aiko yang di
balas Aiko dengan senyuman hangat
“Oh
ayolah amma,ini sudah mulai siang,aku ingin segera berangkat” Ujar Eunhyuk yang
tiba-tiba memecah suasana sehingga Arissa dan Mizumaki Yuri tidak bisa menahan
senyumnya ketika melihat tingkah laku Eunhyuk “Kau ini,dasar tidak sabaran”
Ujar ibunya “Ya sudah sana,semoga menyenangkan” Ujar Go Hara lagi
*****
Langit
terlihat cerah,matahari juga bersinar dengan terang.Mereke berdua terlihat
bercanda dan tertawa sepanjang perjalanan.Sungguh,jauh di dalam lubuk hati
Aiko,ia sangat-sangat menantikan saat-saat ini.Bisa berjalan berdua dengan
Eunhyuk,bisa menggandeng tangannya dan bisa tertawa bersama dengannya.
“Hmm..bagaimana
kalau kita nonton film?” Eunhyuk bertanya pada Aiko sambil mengangkat dua buah
tiket di tangannya “Mwo? Baiklah,ayo kita pergi ke bioskop” Ujarnya senang.Aiko
menggenggam erat tangan Eunhyuk sambil berlari kecil menuju bioskop yang
terletak tidak jauh dari tempat mereka berjalan sekarang.
Menonton
film,ke Taman Hiburan,Makan Siang di dekat pantai,membeli beberapa bunga dan
yang terakhir kini mereka tengah berdiri tegap di salah satu Cafe yang terletak
di dekat Sungai Han.Eunhyuk merangkul kecil bahu Aiko,dan diam-diam Aiko
sedikit memperhatikan laki-laki itu dan kembali melihat sungai Han lagi.
“Bukankah
pemandangannya sangat indah?” Aiko menatap Eunhyuk sambil tersenyum “Ini memang
sangat indah” Jawabnya.Eunhyuk membalikkan badannya dan membelai lembut rambut
gadis itu,matanya terpaku melihat Aiko yang kini benar-benar sedang berdiri di
sampingnya.Ia sangat tidak menyangka semua ini bisa terjadi. “Aiko..bolehkah
aku meminta sesuatu padamu?” Ujarnya pelan,Aiko menyipitkan matanya lalu
tersenyum “Apa?”
Eunhyuk
menelan ludah dengan susah payah dan mendekatkan bibirnya ke telinga Aiko lalu
berkata dengan sangat pelan dan bahkan hampir tidak kedengaran “Bolehkah aku
menciummu?”
Deg..jantung
gadis itu berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya.Mulutnya terdiam,tubuhnya
serasa ingin jatuh dan pingsan,ia tidak menyangka bahwa Eunhyuk akan menanyakan
hal itu padanya.Ia tidak bisa berkata apapun lagi,tubuhnya terasa kaku dan
kaget “Aku tidak akan memaksamu” Ujar Eunhyuk
Perlahan,Aiko
menganggukkan kepalanya dan berkata “Baiklah” Ujarnya dengan pandangan yang
masih kaget “Maksudmu? Aku...”
“Ne”
Ujarnya lagi dengan suara yang lebih tegas “Baiklah,kau bisa menutup matamu”
Ujar Eunhyuk pelan
Tubuhnya
bergetar sambil memeluk badan Aiko dengan lebih erat.Tangan kanannya memegang
pipi Aiko dan perlahan ia mendekatkan bibirnya ke bibir gadis itu.Sungguh,kini
jantung mereka berdua serasa tak karuan,dengan hati-hati Eunhyuk menempelkan
bibirnya di bibir Aiko,dan dengan sedikit gerakkan kini bibir Eunhyuk telah
melekat pada bibir gadis itu.Tak ada yang ia lakukan,hanya mengecupnya sejenak
dan melepaskannya “Saranghae” Ujar Eunhyuk kemudian mengajak gadis itu pulang.
*****
Tujuh
hari telah berlalu sejak kencan pertama mereka,kali ini mereka berada di salah
satu bangku yang berada di halaman kampus.Tiba-tiba Aiko memegang perutnya
dengan erat sambil menahan sakit dalam perutnya.Terlihat jelas Aiko sedang
mencengkeram tangan Eunhyuk dengan begitu erat,hingga Eunhyuk menjadi
ketakutan.
Keringat
dingin mulai bercucuran dari tubuh laki-laki itu,ia tidak sanggup melihat gadis
itu kesakitan lebih lama lagi,pikirannya kacau dan tak tau arah,hanya
menyelamatkan gadis itu yang ia fikirkan sekarang.Dengan cekatan Eunhyuk
menggendong Aiko dan membawa gadis itu ke Rumah Sakit serta menelfon
keluarganya.
*****
Waktu
menunjukkan pukul 18.00 ketika mereka semua telah berkumpul di depan UGD untuk
menunggu dokter keluar dan memberitahu apa yang telah terjadi.Wajah mereka
semua terlihat khawatir dan takut jika sesuatu terjadi pada Aiko.Tak terkecuali
Eunhyuk,ia terlihat sedang berdoa sejak tadi,bahkan ia tidak beranjak sama
sekali dari tempat duduknya itu.
Tiba
saat sang dokter keluar,sempat sang dokter menarik nafas panjang dan terlihat
sedang mendesah berat sambil menutup matanya sesaat.Raut wajahnya menandakan
bahwa hal buruk sedang terjadi pada Aiko,ya itu sangat terlihat jelas “Aiko
harus segera di operasi,kankernya sudah mencapai stadium lanjut”
“Baiklah
dokter,segera lakukan saja operasinya” Ujar Yuri dengan nada sedih dan takut
“Tapi sebelumnya kita harus melalui beberapa proses sebelum operasi ini
dilaksanakan” Jawab sang Dokter “Mari ikut ke ruangan saya” Ujarnya lagi sambil
berjalan menuju ke ruangan Dokter Jung.
*****
“Mengapa ini harus terjadi lagi? Mengapa aku
menjadi seperti ini? Tuhan apa salahku?” Aiko mendesah berat ketika
melamunkan hal itu.Ia merasa telah merepotkan banyak orang,bahkan ia merasa
bahwa sekarang ia sudah tidak berguna lagi.Semangat hidupnya kini telah hancur
berkeping-keping.Ia merasa bagai bunga yang
telah layu dan akan segera mati.
Dalam
hati ia bertanya,akankah dia bisa hidup lebih lama lagi? Akankah operasi akan
berhasil membebaskannya dari penyakit ini? Bagaimana jika operasinya tidak
berhasil? Bagaimana jika ajal menjemputnya terlebih dulu? Bagaimana jika.. “Apa
kau sudah lebih baik?” Tanya Arissa yang tiba-tiba masuk dengan membawa sebuah
koper berisi baju.Aiko menengok ke arahnya “Hmm..mana ibu?” Tanyanya sambil
mengamati sekitar
Arissa
memasukkan pakaian-pakaian itu ke dalam lemari dan menjawab pertanyaan adiknya
“Ibu masih memasak,dia akan datang nanti bersama dengan ibunya Eunhyuk dan pastinya juga bersama Eunhyuk”
Ujar Arissa “Oh..” Jawabnya pendek dan kemudian mendengus pelan
“Ada
yang ingin kau katakan padaku?” Tanya Arissa yang kini berdiri di dekat ranjang
Aiko.Gadis itu lagi-lagi mendengus dan menghadap kakaknya “Sebenarnya,aku butuh
bantuan oneesan” Ujarnya berharap
*****
Sepanjang
jalan menuju Rumah Sakit,Eunhyuk terlihat murung dan diam seribu bahasa,entah
apa yang sedang di fikirkan oleh laki-laki itu,mungkin saja ia sedang
memikirkan Aiko,atau mungkin juga ia sedang memikirkan
perasaannya.Entahlah,hanya dia yang tau semua itu.
Kini mereka ber-tiga telah berada di dalam kamar rawat
Aiko,tapi nihil,Aiko dan Arissa tidak berada di sana,hanya ada sebuah koper
besar yang tadi di bawa oleh Arissa.Tiba-tiba Arissa datang sambil mendorong
Aiko yang sedang duduk di kursi roda,wajahnya terlihat pucat,dan badannya
terlihat lebih kurus dari biasanya.
Tanpa basa-basi Eunhyuk langsung mengambil alih untuk
mendorong Aiko dan membantunya naik ke ranjang untuk ber-istirahat.
“Kalian dari mana?” Ujar Mizumaki Yuri pada Arissa dan
Aiko.Arissa mendekat pada ibunya dan berkata “Ada sedikit urusan,tapi ibu tidak
perlu khawatir” Ujarnya menenangkan
Sementara Arissa,Mizumaki Yuri,dan Go Hara sedang
mengobrol,Eunhyuk terlihat sedang mengamati Aiko dan membelai lembut rambut
gadis itu sambil mengucapkan beberapa kata “Kau harus kuat,berjanjilah padaku
bahwa besok kau akan sembuh” Ujarnya,Aiko hanya menggeleng dan sedikit tertawa
lalu menjawab “Jika Tuhan memberikan aku umur yang lebih panjang,aku pasti akan
selamat” Jawabnya dengan nada putus asa “Ayolah Aiko,kau pasti bisa” Eunhyuk
menyemangati Aiko “Doakan saja” Ujarnya pendek,lalu merebahkan tubuhnya ke ranjang.Tiba-tiba
Eunhyuk menggenggam tangan gadis itu dan menatapnya dalam-dalam “Aku yakin,kau
pasti bisa.Saranghae…”
*****
Jam masih menunjukkan pukul 01.30 pagi tetapi suasana di
dalam kamar rawat Aiko sangat riuh ketika gadis itu mulai merasa kesakitan yang
begitu dahsyat dan tak tertahankan lagi.Para dokter mencoba untuk menenangkan
gadis itu dan mengurangi rasa sakitnya tapi nihil,rasa sakit itu malah semakin
terasa.Berkali-kali gadis itu memuntahkan darah sehingga kini ia mulai butuh
donor darah agar ia masih tetap bisa hidup.
Tapi sungguh kali ini nasibnya begitu malang,golongan
darahnya O dan di situ tidak ada sama sekali orang dengan golongan darah
O.Bahkan persediaan darah di Rumah Sakit itu telah habis tanpa tersisa
sedikitpun,hingga akhirnya dengan perasaan entah rela atau tidak.Mereka harus
meng-ikhlaskan Aiko untuk pergi,dan tak akan pernah kembali lagi.
Tubuh gadis itu kini tergolek lemas tanpa nafas dan tanpa
gerakkan sedikitpun,gadis itu telah sampai pada ajalnya.Meninggalkan cinta,kasih,dan
kenangan yang begitu banyak dalam hidupnya selama ini.
Isak tangis tak bisa terbendung lagi ketika mengantarkan
gadis itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.Ke tempat di mana setiap orang
pasti akan berada di sana.Walaupun terasa berat melepas gadis itu,walaupun
terasa perih untuk meng-ikhlaskan gadis itu,tapi inilah takdir.Takdir di mana
setiap orang pasti akan mengalaminya,sebuah kematian yang tak akan pernah bisa
dihindari oleh setiap insan di dunia.
*****
“Selamat Hyuk,akhirnya kau wisuda juga” Ujar Lee Hyun Min
yang tiba-tiba berlari dan memeluk adik kesayangannya itu.Eunhyuk melebarkan
senyumnya lalu berkata “Gomawo ne nuna,andai saja dia masih hidup pasti
sekarang dia juga sudah wisuda” Ujarnya “Hyuk..nuna tau bagaimana perasaanmu,tapi
bagaimanapun juga kau harus merelakannya”
“Aku tau,tapi aku memerlukan waktu untuk bisa melakukan itu”
Jawabnya sedih.Tiba-tiba Go Hara datang menghampiri ke-dua anaknya itu dan
memeluk Eunhyuk “Kau pasti bisa” Ujarnya menyemangati Eunhyuk “Ne amma,gomawo”
Tampak di seberang seseorang sedang berjalan
mendekatinya,sepertinya laki-laki itu adalah Choi Siwon,dia datang sambil
membawa sesuatu di tangannya.Ya,tidak salah lagi,itu adalah gelang milik
Aiko.Gelang pemberian Eunhyuk tepatnya “Aku kembalikan ini padamu” Ujar Siwon
sambil menyodorkan gelang itu pada Eunhyuk “Kau..mendapatkan ini dari mana?”
Tanyanya bingung
“Aiko tidak sengaja menjatuhkan ini ketika sedang makan
malam denganku” Ujarnya “Ku fikir,aku telah kalah” Ucapnya lagi dan kemudian
pergi meninggalkan Eunhyuk beserta keluarganya. “Aneh sekali,ada apa dengannya?” Batin Eunhyuk dalam hati.
Bip..bip..bip…Handphone Eunhyuk kedengarannya
berbunyi,dengan cepat ia mengambil handphonenya dan ia sungguh tidak menyangka
bahwa di layar tertuliskan nama Arissa,sekarang tanpa basa-basi lagi ia
langsung mengangkat telfon dan bertanya mengapa Arissa menelfonnya “Annyeong,nuna
ada apa?” Tanyanya pada Arissa “Ada yang harus kuberikan padamu Hyuk,datanglah
ke cafe di dekat Sungai Han” Jawab Arissa dengan nada serak “Mwo? Sungai Han?
Ne,aku akan segera ke sana” Ujar Eunhyuk dan kemudian menutup ponselnya
“Amma,nuna aku harus pergi,hanya sebentar” Ujarnya dan
kemudian berlari mencari Taksi untuk pergi ke Sungai Han.
*****
Eunhyuk mengamati setiap bangku yang ada di cafe itu,hingga
terlihat Arissa yang sedang duduk menghadap ke Sungai persis seperti
Aiko.Dengan cepat Eunhyuk berlari ke arah Arissa “Nuna” Ujarnya dari
belakang,Arissa menoleh dan berkata “Ternyata kau sudah datang”
“Ne,sebenarnya ada apa?” Tanya Eunhyuk penasaran.Arissa tersenyum
hangat pada Eunhyuk dan mengeluarkan sebuah CD “Aiko berpesan padaku,bahwa aku
harus memberikan ini padamu.Lihatlah dan ku harap kau akan bahagia” Ujarnya
kemudian berjalan pelan meninggalkan Eunhyuk.
*****
Eunhyuk berjalan lemas menuju ke apartemennya,matanya masih
menatap CD itu.Hingga ia sampai di depan apartemen Aiko yang terlihat sangat
sepi sejak gadis itu meninggal,tidak ada lagi senyum bahagia seperti dulu,tak
ada lagi seorang gadis ceroboh yang berhasil membuat Eunhyuk jatuh cinta,dan
tak ada lagi belahan jiwa yang selalu Eunhyuk cintai selama ini.
Eunhyuk mendesah berat dan melanjutkan jalannya ke
apartemen.Kini ia telah duduk dan tengah menyalakan laptop untuk melihat ada
apa di dalam CD itu.Setelah ia masukkan CD’nya betapa terkejutnya ia melihat
Aiko yang sedang duduk di depan piano yang mungkin berada di bangsal anak
ketika di Rumah Sakit.Terlihat gadis itu sedang tersenyum manis bagaikan tidak
ada yang terjadi padanya,di depan pintu terlihat Arissa yang sedang menunggu
dan membiarkan adiknya sendirian.
Gadis itu membasahi bibirnya sejenak dan menyapa Eunhyuk “Hai”
Ujarnya “Bagaimana kabarmu? Ku harap kau baik-baik saja” Sungguh Eunhyuk
tercekat melihat gadis itu,dadanya seakan sesak dan tak bisa bernafas lagi,air
mata sudah tak bisa ia tahan dan bersiap jatuh membasahi pipinya “Ehm..maaf aku
menggunakan camcordermu untuk merekamku dan menggunakan CD’mu untuk menyimpan
semua ini……”
“Awalnya aku merasa ragu untuk melakukan ini,tapi
baiklah..aku pernah berjanji akan menyanyi dan memainkan piano khusus untukmu
bukan? Dan sekarang aku akan melakukannya” Ujar gadis itu dan kemudian berbalik
serta menempatkan camcorder di atas pianonya.
Tangannya mulai menekan tuts-tuts
piano dan mulai melantunkan sebuah lagu
“You are always gonna be my love
“You are always gonna be my love
Itsuka darekato mata koi ni ochitemo
Ill remember to love you taught me
how
You are always gonna be the one
Ima wa mada kanashii love love songu
Atarashi uta utaeru made”
Gadis itu,dia benar-benar menepati
janjinya,ia menepati apa yang telah ia katakana pada Eunhyuk “Hyuk,aku sudah
menyiapkan ini untukmu…Aku takut jika ajal menjemputku sebelum aku mengatakan
semua ini padamu,aku tidak ingin itu terjadi…”
“Sejak pertama kali kita bertemu,aku
merasa bahwa ada yang berbeda.Aku tidak tau itu apa..Awalnya,ku kira bahwa aku
mencintai Choi Siwon,tapi entah mengapa perasaan itu menjadi tidak nyata”
“Hyuk,maafkan aku karena aku telah
menggantungkanmu..sebenarnya aku juga tidak ingin melakukan itu padamu,tapi apa
dayaku Hyuk? Aku sakit,aku tidak mungkin bisa bersamamu,aku tidak ingin
menyusahkanmu” Aiko memejamkan matanya sebentar dan menggigit bibirnya dan
mendesah berat “Hyuk,jika Tuhan memberiku umur lagi,jika Tuhan menyembuhkan
penyakitku,dan jika Tuhan memberiku satu kesempatan untuk bisa bersama denganmu…Aku
berjanji,aku tak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu..”
“Hyuk,terima kasih karena kau telah
mencintaiku,dan maaf karena aku tak pernah mengungkapkan seperti apa sebenarnya
perasaanku padamu,tapi kali ini,saat ini juga…aku ingin mengatakan
padamu..Bahwa aku..” Gadis itu terdiam
sebentar sambil menghapus air mata yang jatuh di pipinya dan kemudian
melanjutkan perkataannya lagi “Aku…aku mencintaimu Hyuk,aku sangat
mencintaimu..Bahkan ketika nyawaku
sudah tak ada dalam ragaku..
aku akan tetap mencintaimu…sekarang,nanti dan selamanya”
aku akan tetap mencintaimu…sekarang,nanti dan selamanya”
“Hyuk,..masih ingatkah kau bahwa kau
memberiku 3 permintaan? Sekarang aku ingin mengatakan keinginanku
Hyuk..pertama..aku ingin agar kau bisa hidup seperti biasa,seperti saat aku
masih ada dan kita masih bersama,ke-dua…aku ingin kau selalu menjadi Eunhyuk
yang ku cintai dan aku sayangi..”
“Dan yang ke-tiga….aku hanya
ingin..kau membiarkanku untuk membawa perasaan ini sampai aku berada di
sana,sampai aku berada di sisi Tuhan dan meninggalkanmu untuk selamanya..Tapi
yakinlah Hyuk,bahwa cintaku,sayangku,dan kasihku..akan selalu ada dalam
hari-harimu..karena kau adalah My Precious Love..cinta yang paling berharga
dalam hidupku……”
Tiba-tiba layar menjadi kabur.Tidak
mungkin,tapi CD itu rusak,entah apa yang terjadi,tapi CD itu benar-benar rusak
dan tidak bisa di play kembali.
Kini satu-satunya barang berharga dari
Aiko yang Eunhyuk miliki,sudah tidak berguna lagi..CD itu menjadi CD rusak dan
tak bisa digunakan lagi.Aiko benar-benar telah pergi,pergi jauh…dan
meninggalkan Eunhyuk sendiri,tapi jauh di dalam hati laki-laki itu.Ia merasa
bahagia,karena pada akhirnya Aiko orang yang di cintainya selama ini mau
mengungkapkan perasaannya dan berkata bahwa dia mencintai
Eunhyuk,sekarang,nanti,dan selamanya.
*THE END*
By Admin *Heena* / *Heena Park*
Follow admin Heena in Twitter : @Aivonnia906
Follow My Fan Fiction Story in Twitter : @myffstory
keren min... !!
BalasHapusDAEBAK,DAEBAK!!