Cast : -Kim Jaejoong (JYJ, lg suka ma tu orang *abaikan)
-Jung Hyu Ra
Suport Cast : -Choi Siwon, -Jung Hyo Jin (oppa Hyu Ra) and other cast
Genre : Romance, de el el
Soundtrack : (Why I Love U, and It’s You –suju-)
Author : Echaa Nacha Elf (on Facebook)
---part 7---
Hari
semakin sore, tak terasa waktu cepat berlalu. Hyu Ra pun pamit karena
ia merasa tidak enak mengajak bosnya berlama2 dalam acaranya. “sudah
sore, aku pamit ne chingu”, “ah pamit atau mau berkencan. Bilang saja”
ledek seo hyun lalu menatap jaejoong. “hari ini kami sudah berkencan
kok” jelas jaejoong membuat mereka kaget. Hyu Ra menatap Jaejoong,
lagi2 tatapan indah yg membuat Jaejoong semakin menyukainya. “jinjayo?”
tanya ji woo penasaran. “sudahlah, mari bos kita pulang” ajak hyu ra
karena ia tak ingin larut dalam ungkapan jaejoong tadi. Hyu Ra dan
Jaejoong pun pulang dan meninggalkan kedua sahabatnya yg masih
penasaran dengan mereka. “ada yg aneh” heran ji woo. ”kurasa begitu”
sahut seo hyun. “beruntungnya Hyu Ra bisa mengenal orang2 hebat, dapat
Choi Siwon dan Mr.Kim jaejoong” desah ji woo, seo hyun mengangguk...
Semakin
hari semakin pasti, perhatian Jaejoong kepada Hyu Ra pun semakin
menjadi jadi. 1 bulan sudah Hyu Ra bekerja diperusahan JN Group dan
menjadi sekretaris pribadi Kim Jaejoong. Mereka pun sudah mengetahui
kepribadian masing2, seluk beluk keluarga dan semacamnya. Perasaan
mereka berdua pun juga menjadi aneh, perasaan yg timbul dari hati tidak
bisa mereka bohongi. Mereka berdua saling menyukai, namun sampai saat
ini mereka masih menyimpan rasa itu dalam hati masing-masing. Terlebih
lagi, Jaejong blm mengetahui bahwa sebenarnya Hyu Ra mengagumi nya dan
mengidolakannya. Perasaan Jaejoong terhadap Hyu Ra ia lontarkan dgn
sebuah perhatian yg manis setiap harinya. Baik dikantor atau melalui
komunikasi lewat telephone, karena mereka sudah bertukar nomor ponsel.
Tentu saja, sikap Jaejoong yg seperti itu membuat Hyu Ra merasa tidak
enak, karena para yeoja2 di kantor merasa iri dgn Hyu Ra yg bisa
mendapatkan perhatian lebih dari seorang Jaejoong...
@ Apartement
Ting tong..Ting tong... suara bel berbunyi dari apartement Hyu Ra
“tunggu
sebentar” sahut hyu ra dari dalam, karena hyu ra sedang asyiik membuat
ramen untuk makan malamnya. Hyu Ra melangkahkan kakinya menuju pintu,
dibukanya pintu itu dan ternyata ia dikejutkan oleh seorang namja.
Namja yg menutupi wajahnya dgn seikat penuh bunga mawar putih, membuat
Hyu Ra tidak bisa melihat dgn jelas siapa sosok namja dibalik bunga
itu. “hmm, aku tahu oppa. Meski kau tutupi wajahmu dgn penuh bunga,
tapi badanmu yg besar itu tidak bisa kau tutupi” Hyu ra tersenyum
melihat namja itu. Yak namja keren yg ia kenal 2 tahun lalu, Choi Siwon
(taraaa, akhirnya oppa keluar jg dari semedinya *abaikan!) “ah,,
ternyata aku tidak berhasil mengejutkanmu” siwon cemberut. “kajja masuk
oppa” mereka masuk kedalam dan diberikannya bunga itu pada hyu ra,
bunga kesukaan hyu ra. “gomawo oppa” kemudian berlalu ke dapur
meneruskan masakannya. “kau sedang apa?’ tanya siwon berjalan menuju
hyu ra. “wah ramen ne, kau tahu sekali kalau aku blm makan” ucap siwon
PeDe.
***
Siwon memang sudah tidak asing
lagi di apartement Hyu Ra, karena sejak tragedi 2 tahun silam Siwon
semakin dekat dgn Hyu Ra dan oppa nya Hyo Jin sampai saat ini. Hyo Jin
sudah menganggap Siwon sebagai keluarganya sendiri, begitupun dgn
Siwon. Bahkan Siwon merasakan perasaan yg lebih pada Hyu Ra karena
kepribadian Hyu Ra yg baik, perasaan itu telah di ungkapkan Siwon
setengah tahun lalu, namun sayangnya Hyu Ra hanya menganggap Siwon
sebagai oppa keduanya, karena menurut Hyu Ra sosok Siwon lebih pantas
menjadi seorang kakak, seorang SUPERMAN yg menjaganya dan selalu ada
untuknya. Siwon pun mengerti dan memahami perasaan Hyu Ra, ia pun tetap
menyukai Hyu Ra walau hanya sebatas adik dan kakak. “kau belum makan
ne, duduklah dlu oppa. Nanti masakanku jadi tidak enak kalau kau terus
berdiri disini” siwon tersenyum berlalu dan duduk sambil menonton tv
diruang tamu. “hyo jin hyung kemana?” tanya siwon. “dia blm pulang,
lembur katanya” ujar hyu ra yg kemudian membawakan 2 mangkuk ramen yg
telah siap untuk disantap. “sudah lama sekali aku tidak merasakan
masakanmu” ,”ne kau terlalu sibuk show sekarang. Sudah lama tidak
bertemu hanya seikat mawar yg kau berikan, tidak lucu” mengambil sumpit
dan mulai melahap(?) ramen yg masih panas itu. Namun Siwon hanya
tersenyum melihat Hyu Ra yg kesal padanya, karena hampir setengah tahun
mereka tidak berjumpa membuat Siwon rindu pada Hyu Ra.
***
Mereka
pun lahap menyantap ramen dan menghabiskan tanpa sisa. Setelah selesai
makan, mereka mengobrol dgn santai. Hingga obrolan mereka pun harus
sedikit tertunda, karena waktu menujukkan pukul 21.00 malam waktu
korea. Hyu Ra tidak merasa enak dg tetangga di apartementnya, karena
Siwon masih berada di dalam apartementnya, sedangkan oppanya Hyo Jin blm
pulang dari kantor. Untuk itu Hyu Ra masih menjaga sopan santunnya
sebagai warga yg baik tentunya harus bisa menjaga sikap. Siwon mengerti
dan sebelum pamit dari apartement Hyu Ra, dgn rasa rindu yg masih
menempel, Siwon memeluk Hyu Ra dgn erat seakan2 ia tidak mau melepasnya
dan berjanji akan mengunjunginya bila Siwon tidak sibuk. “salamkan
untuk hyo jin hyung ne, mian tidak bisa bertemu dgn nya” ujar siwon dan
berlalu keluar dari apartement.
@ Kediaman Jaejoong
Rumah
yg indah dan luas namun tidak seindah hati Jaejoong, karena ia merasa
sepi. Rumah besar namun hanya di huni oleh appa, halmeoni (nenek),
jaejoong dan 2 orang pembantu. Ia kadang merasa bosan dgn keadaan rumah
yg seperti ini. Ommanya meninggal saat melahirkan Jaejoong, untuk itu
ia hanya mendapatkan kasih sayang dari appa sekaligus menjadi omma dan
halmeoninya. “bagaimana sekretaris baru mu” tanya appa yg sedang duduk
menonton tv bersama nya dan halmeoni di ruang tengah. “baik” ucapnya
singkat. “ku dengar dari para karyawan, kau memperhatikannya lebih.
Jinjayo?” tanya appa meneguk secangkir teh hangat. “aku menyukai nya”
jelasnya lagi. “wajar saja bila bos menyukai sekretarisnya, bila bos
tidak menyukai sekretarisnya, mana bisa saling bekerja sama dgn baik
dalam bekerja” ucap halmeoni polos. Tanpa ragu Jaejoong bicara “aku
mencintainya nek, aku merasa aneh dg perasaanku. Nyaman sekali bisa
berada di sisinya setiap hari, itulah yg ku rasakan” ucapan jaejong
sontak membuat suasana di ruang tamu menjadi dingin. “kau, apa yg kau
katakan barusan. Cinta?” appa tidak percaya dan sedikit mengerutkan
alisnya. Pertengkaran mulut pun terjadi, appa Jaejoong terlihat tidak
menyukainya. Ia bersikeras akan mencarikan wanita yg baik dengan
kedudukan yg baik untuk Jaejoong. Namun tidak dgn Jaejoong, ia teguh
dgn hatinya dan tulus menyukai Hyu Ra tidak memandang masa lalu Hyu Ra.
“masuklah ke kamarmu, biar nenek yg bicara pada appa mu!” jaejoong
masuk ke kamarnya yg masih meninggalkan suasana dingin disana.
“tidak
seharusnya kau bersikap seperti itu pada anakmu” nenek melanjutkan
percakapan. “kau ingat, kau dulu menikahi siapa dan darimana asal usul
yeoja yg kau nikahi itu?” lanjut nenek mengingatkan masa lalu appanya
jaejoong. Appa Jaejoong hanya terdiam dengan alis yg masih mengerut di
keningnya. “kau menikahi sekretarismu sendiri, kau mencintainya tanpa
ada ragu dihatimu” suasana berubah menjadi hangat. “tapi itu masa
laluku omma” appa mulai bicara. “benar sekali, masa lalu yg pahit
menurutku. Bila yeoja itu tidak hamil duluan, mungkin pernikahan mu
tidak akan pernah terjadi, karena kau tahu aku tidak menyukai nya”
kata2 nenek membuat appa semakin sadar dan menundukkan kepala. “gadis
dari golongan bawah bisa menikah dgn seorang yg terpandang. Sungguh
sulit di bayangkan” tegas nenek. Ucapan nenek perlahan tapi pasti,
“Namun aku mulai menyadarinya, saat dia melahirkan Jaejoong. Aku mulai
khawatir padanya, saat dokter mengatakan hanya ada salah satu yg akan
selamat. Aku berharap dokter bisa menyelamatkan istrimu. Dan ternyata
jaejoong lah yg selamat, ia lahir ke dunia dan menjadi cucuku.
Disanalah aku mulai menyadari peran seorang ibu, betapa jahatnya aku
selama ini sebagai yeoja yg tidak memahami perasaannya. Sekarang
berfikir dan sadarlah kau, hanya jaejoong yg kita punya sekarang dan
aku tidak akan mengecewakannya seperti dulu aku mengecewakan ibunya”
air mata nenek mulai membasai pipi, begitupun appa jaejoong yg mulai
sadar dg perkataan ibunya.
Tok.. tok.. tok..
“boleh
nenek masuk” tanya nenek yg coba mendekati jaejoong dikamarnya.
“masuklah nek!” mempersilahkan nenek masuk dan berbincang dgn jaejoong.
“jangan kau fikirkan kata-kata appamu”, “aku mencintainya nek, sungguh
ini tulus. Dia gadis baik, mandiri dan” kata2 jaejoong terputus.
“maafkan nenek sehingga kau seperti ini. Nenek paham perasaanmu, cinta
memang mengalahkan segalanya yg kita punya” ujar nenek. “ajaklah dia
makan malam besok, aku ingin lebih mengenalnya” nenek senyum dan
jaejoong merangkul nenek. Sejak kepergian ibu jaejoong, nenek
benar-benar merasa bersalah. Untuk itu ia tidak akan mengulangi
kesalahan yg sama, terlebih kasih sayang nenek amat besar pada Jaejoong,
karena hanya dialah satu2nya cucu dan pewaris tunggal keluarganya yg
ia miliki. Sebab nenek hanya memilki 1 orang anak saja yaitu appa
Jaejoong.
Lanjuuuttt kah???--- > Like + Koment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar