Jumat, 16 November 2012

[Twoshoot] Little Things



Author                  : Amellia
FB                         : Amel Amellia Drew
Twitter                 : @amelliaphoebe93
Cast                     :
-          Kim Jong Woon
-          Choi Je Hoon
Genre                   : romance, Hurt
Rating                   : AU
Disclaimer           : author pengen ganti cast yang biasanya kyuhyun jadi yesung aka Kim jong woon. Ini aku terinspirasi dari lagunya One direction yang berjudul Little Things. Jadi aku ambil lirik-liriknya dan aku jadikan FF. Seperti biasanya ini murni FF saya ya !! Dont Bash and Dont Copy ; )
Recommended song ONE DIRECTION “LITTLE THINGS” lagunya easy listening. Lebih nikmat kalau sambil dengerin tuh lagu. ^^, lebih bisa mendalami.
Warning               : TYPO dan Kata-kata gaje bertebaran^^, dan Semuanya diambil dari sudut Author saja ne !!


Oke Happy reading ^____^

Your hand fits in mine
(Tanganmu begitu pas saat kugenggam)
Like it's made just for me
(Seakan memang tanganmu tercipta untukku)

But bear this in mind
(Tapi camkanlah)
It was meant to be
(Memang ditakdirkan begitu)
And 
I'm joining up the dots
(Dan kini sedang kuhubungkan titik-titik)
With the freckles on your cheeks
(Dengan bintik-bintik di pipimu)
And it all makes sense to me

(Dan segalanya jadi masuk akal bagiku)

~ BRAAAAAAAAK ~

Entah apa yang ia perbuat ! tak satu pun orang yang berdiri di sana beranjak dari tempat mereka berdiri sekarang. Ini bukan pertunjukan band atau menyanyi,bukan?

Kenapa mereka hanya diam. Kalian takut dengan segerombolan yeoja yang bringas itu ? gadis-gadis yang tak mempunyai moral,apa pantas mereka disebut sebagai Pelajar ?

Sesosok gadis berambut blonde jatuh tersungkur di lantai kelas. Segerombolan yeoja bringas itu tertawa terbahak-bahak,seolah mereka menang dalam sebuah pertempuran. Gadis itu hanya tertunduk ketakutan tak berani memandangi teman-temannya yang dari sudut kelas memandanginya dengan perasaan iba.

“ Kau ..... “ salah seorang dari segerombolan yeoja yang tak pantas menyandang status sebagai siswi sekolah bergengsi di Korea Selatan. Ia mulai dengan menjambak rambut gadis berambut blonde tersebut. Ditatap lekat-lekat manik matanya,lalu mecengkram dagunya. Dan mulai mengatakan sesuatu........

“ Yeoja payah, harusnya kau tak menginjakkan kakimu di sekolah ini ! kau tau ? kau hanya menjadi penurun kualitas sekolah ini hahahha”

HAHAHAHHAHAHAH

Gelegar tawa terdengar dari sekumpulan gadis-gadis yang berdiri didepan yeoja berambut blonde itu. Seperti mengejek, puas atau apalah itu namanya, yang jelas sungguh sangat menyakitkan. Namun lebih menyakitkan lagi, ada beberapa pasang mata yang melihat kejadian ini, tak seorangpun mengulurkan tangannya dan membantu menyingkirkan kumpulan gadis—Aneh--- itu.
Tak puas menjambak rambut, yeoja itu bersiap mencari ancang-ancang untuk menjatuhkan tangannya dipipi gadis berblonde yang masih kokoh terduduk dilantai kelas.

PLAAAAK

Great !! satu tamparan mendarat indah dipipinya. Gadis berblonde itu hanya bisa menahan sakit, tak ada upaya untuk membela dirinya. Dia hanya diam dan mungkin sedang menahan air mata yang sedari tadi ia tahan. Tak mau ia tumpahkan didepan yeoja-yeoja aneh itu.

Lagi-lagi mereka MENANG !!

Gadis itu berdiri, memandangi satu persatu kumpulan yeoja aneh dihadapannya lalu berlari meninggalkan ruang kelas yang bagai neraka baginya.

“ LOSER ........ “ serempak mereka menyenandungkan kaliamat loser padanya dan Tertawa penuh kemenangan.

Gadis berambut blonde **Choi Je Hoon** nama yang begitu indah. Namun tak seindah kehidupannya. Dia berlari terus berlari tak memperdulikan bagaimana penampilannya saat ini. Seragam sekolah yang lusuh, rambut yang berantakan. Dipaksanya sepasang kakinya berlari menaiki anak tangga menuju atas gedung sekolahnya. Ia terduduk lemas, ia menangis terus menangis, tak bisa lagi menahan buliran bening yang sedari tadi ia tahan. Ia menangis sembari menekuk lutut dan ditenggelamkan wajahnya disela-sela lututnya.

Tanpa sepengetahuan Je Hoon ternyata bukan hanya dia yang berada di tempat itu. Sesosok namja yang juga mempunyai warna rambut yang sama dengan Choi Je Hoon. Kim Jong Woon nama namja yang sedari tadi sibuk memperhatikan Je Hoon yang tak henti-hentinya menangis. Tak banyak berfikir, Jong woon menghampirinya. Tangannya mulai memeluk tubuh gadis itu. Sontak Je Hoon menghentikan tangisannya dan mengangkat wajahnya. Betapa terkejutnya kalau seseorang kini telah memeluknya. Entah apa yang ia pikirkan sekarang, tak peduli siapa namja itu. Je hoon pun segera membalas pelukan Jong woon. Dalam pelukan namja itu, je hoon menumpahkan segalanya. Dielusnya rambut blonde Je hoon. ia seperti mengerti apa yang dirasakan Je Hoon. tak lama kemudian Je Hoon menghentikan tangisannya, kelihatannya ia cukup tenang sekarang.

Digenggamnya tangan Je Hoon. gadis itu hanya bisa menatap nanar wajah Jong woon, tak mengerti apa yang akan dilakukannya. Seolah ia terhipnotis oleh kekuatan magic, Je Hoon tak berusaha melepaskan genggaman tangan jong woon, padahal ia tak tahu siapa namja itu. Ia merasakan kenyamanan yang tak pernah ia rasakan selama ini. Dunianya begitu buruk.

“ Tanganmu begitu pas saat kugenggam,seakan memang tanganmu tercipta untukku, tapi camkanlah ini memang ditakdirkan begitu, dan kini sedang kuhubungkan titik-titik dengan bintik-bintik dipipimu. Dan segalanya jadi masuk akal bagiku “ gumam Jong Woon dalam hatinya.
***********************************************************************


I know you've never loved
(Aku tahu kau tak pernah mencinta)
The crinkles by your eyes
(Kerutan di matamu)
When you smile,
(Saat kau tersenyum)
You've never loved
(Kau tak pernah mencinta)
Your stomach or your thighs
(Perutmu atau pahamu)
The dimples in your back
(Lekukan di punggungmu)
At the bottom of your spine
(Di bagian bawah tulang belakangmu)
But I'll love them endlessly
(Tapi aku kan tiada henti mencintai semua itu)

Setelah pertemuan pertama mereka di atas gedung sekolah. Jong woon dan Je Hoon nampak begitu akrab. Berteman dan akhirnya Je Hoon mendapatkan seorang teman yang mau menerima dia meskipun ia tak seperti gadis lainnya. Teman-temannya yang tempo dulu mempermalukan Je hoon, nampaknya nyalinya tak lagi beringas seperti kelakuannya waktu itu. Mereka perlu tahu bahwa siapa yang dengan beraninya menganggu Je Hoon, Jong woon tak segan-segan turun tangan dan dengan kuasanya sebagai Anak pemilik sekolah, siapapun tak berani berhadapan dengannya.

Alasan konyol memang, kenapa Je Hoon selalu diperlakukan kasar oleh mereka. Cukup sederhana, karena apa ? karena Je Hoon berbeda dengan mereka, Je Hoon tak memiliki rambut kecokelatan layaknya seperti orang korea, ia tak memiliki mata sipit, ia juga tak memiliki kulit seputih dan sebersih orang korea, badannya pun tak seramping seperti kebanyakan remaja di korea, yang terlihat ramping dengan kaki yang berjenjang panjang. Jelas saja ia tak memiliki itu semua ? Je Hoon lahir dan tumbuh di negara barat tepatnya di London. Karena ia harus menemani neneknya yang ada di korea, Je hoon pun akhirnya memutuskan untuk menghabiskan pendidikan SMA nya di Korea.  Memang ibunya warga korea dan Ayahnya Britissh tapi sepertinya gen dari ayahnya yang mendominasi diri Je Hoon. sedikitpun tak mempunyai keturunan dari ibunya hanya namanya saja mengikuti Nama orang korea. Matanya pun berwarna biru, rambunya pirang, kulitnya kuning dengan bintik-bintik menghiasi tubuhnya, kakinya seharusnya bisa dikategorikan sebagai kaki yang berjenjang, tapi karena badannya yang cukup gemuk membuat dia terlihat pendek diantara teman-temannya. Alasan konyol bukan ? hanya sekedar perbedaan seperti itu, je hoon diperlakukan seburuk itu. Diam-diam selama beberapa bulan ini. Jong woon memendam rasa cintanya pada Je Hoon. meskipun ia tau pasti cintanya tak kan pernah bisa berkembang.

Seperti biasanya waktu sore hari mereka habiskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman dekat rumah nenek je hoon.

“ Jong woon-ssi ! i wanna tell something to you , dont to laugh ne ? “ Je hoon membuka pembicaraan dengan aksen inggrisnya maklum dia hanya sedikit menguasai bahasa korea.

“ Ne !! I will try that. So , ige mwoeyo ? “ jawab Jong woon lalu menatap Je Hoon.

“ Im Affraid to fallin in love. Do you know why ? “

“ hemmm !! Mulo ... waeyo ? “ ia sangat kecewa dengan pengakuan yang dibuat oleh Je hoon.

“ karena aku berbeda jong woon-ssi ! lihatlah aku ... aissh-..- aku gemuk, aku tak seperti teman-teman di sini. Tapi ....Aku ingin menikah dengan orang korea “ ia bercerita dan terlihat murung.

“ Mwoo ?? kau tak berbeda, sama saja, kau juga seperti mereka, why with korean ? “ tanya Jong woon kaget.

“ i pikir orang korea sangatlah baik(bukan berati orang barat ga baik ya), i like this culture. I want to be like my Mom, huuuuff ! are you sure that i will be married with korean, jong woon-ssi ? “

“ I sure !! Fighting ne ?? “ jawab jong woon sambil membentuk kepalan tangan yang menandakan ungkapan semangat.

“ ne arraseo !! Fighting ^^ “ terlihat senyuman Je hoon. ia sama sekali tak pernah menampakkan senyuman indah seperti hari ini.
“ Je-ah, you’re very beautiful when you smile, i like that^^, “ puji Jong woon.

“ Egh !! Look that.... when I smile , I have crincleks , and then see my thights ! Oh my God ... I never love that, its Bad “ kata Je Hoon dengan memasang muka masam sambil menunjuk kerutan matanya.

“ I dont Think so “ balas Jong Woon singkat. Je Hoon hanya diam membisu.

“Aku tahu kau tak pernah mencintai Kerutan di matamu,Saat kau tersenyum.Kau tak pernah mencintai perutmu atau pahamu, lekukan dipahamu, dibagian bawah tulang belakangmu. Tapi aku kan tiada henti mencintai semua itu” batin Jong woon dalam hati kemudian ia tatap lekat-lekat wajah penuh ceria Je Hoon.
*******************************************************************************


I won't let these little things
(Takkan kubiarkan hal-hal kecil ini)
Slip out of my mouth
(Keluar dari mulutku)
But if I do
(Tapi jika terjadi)
It's you
(Dirimu)
Oh it's you
(Dirimu)
They add up to
(Hal-hal kecil itu adalah dirimu)
I'm in love with you
(Aku jatuh cinta padamu)
And all these little things
(Dan semua hal-hal kecil ini)

kala senja menyapa, langit tak lagi menampakkan cahaya jinganya. Gelap bersiap menghiasi suasana sungai terindah di korea selatan, Han river.

“ Je-ah !! “

“ Yes !! Jong woon-ssi .... “

“ emmm !! kau tau kenapa bintang itu bersinar sendiri dilangit gelap sana !“ Jong woon menunjuk satu bintang yang bersinar dilangit.

“ because , that’s dont have a friend !! “

“ emm No !! bintang itu sendiri karena dia berbeda dan dia begitu istimewa “ kata Jong woon lalu mengengam tangan Je Hoon lembut.

Sontak Je Hoon , mengalihkan pandangannya ke arah Jong Woon dan diam sejenak mengatur debaran jantung yang tak sungkan membiarkan pemiliknya menelan ludah dan FUUUIIIH hembusan nafas panjang.

Seketika suasana menjadi Hening, tak ada yang memulai bicara, begitu cangung. Tapi, mengapa kali ini Je Hoon lebih merasakan sesuatu yang berbeda dibandingkan saat pertama kali Jong Woon mengenggam tangannya. Aneh, apa itu pertanda Je Hoon telah jatuh hati padanya. Namun, apa pantas gadis seperti Je hoon mencintai seseorang yang nyaris sempurna seperti Jong Woon. Sungguh tak masuk akal buatnya.

“ Ehem”

Suara deheman Je Hoon, sontak mengkegetkan Joong woon yang sembari tadi tak berniat melepaskan genggaman tangannya dari tangan Je Hoon.

“ Egh “ lantas Jong woon melepaskan genggaman jari-jarinya. Terlihat jong woon salah tingkah.

“ Jong woon , Lets go home. Ini sudah larut malam, kajja ! “ Je hoon beranjak berdiri dan merapikan baju yang ia kenakan. Tiba-tiba ...

Sreeeeet

Tangan je hoon tertahan karena tarikan jong woon yang cukup keras membuat tubuh je hoon terduduk kembali di tempat yang semula ia duduki.

“ nde ?? “ kata je hoon lalu menatap jong woon penuh tanya.

“ wait ! temani aku malam ini,ne ? aku ingin menghabiskan malam ini denganmu “ pinta jong woon dengan memperlihatkan senyum terindahnya.

“ Oke !! kau mau selalu melihat bintang itu,Jong woon-ssi “

“ ne ! aku tak ingin meninggalkan bintang itu sendiri. Dia begitu cantik,lihatlah !! “ tutur jong woon sambil menunjuk ke arah langit malam.

“ Ne !! araseo !! “ jawab Je Hoon ceria.

“ bintang itu seperti orang yang aku cintai saat ini, dia begitu berbeda, tak peduli dia mempunyai berbagai macam kekurangan, aku sungguh tak peduli. Rambut blondenya, mata birunya, kerutan matanya, berat tubuhnya, bintik-bintik diwajahnya, lipatan-lipatan dipaha atau diperutnya, sungguh itu adalah hal-hal kecil dari dia yang bisa membuatku jatuh cinta padanya “ Jong woon bercerita panjang lebar,ia sama sekali tak menyadari apa yang ia bicarakan. Je hoon menatap penuh arti.

“ heh ! jong woon-ssi “ ucap Je hoon kaget.

“ Eggh ! waeyo ? “  kata jong woon.

“ Aniya !! “ Je hoon sungguh tak mengerti maksud omongan Jong woon. Ia tak mau menanyakan apa yang ia dengar barusan. Ia cukup tau atau Je hoon perlu percaya diri sekarang ini, bahwa Jong woon pun mencintainya. Ah~ tapi entahlah apa itu benar atau hanya tafsirannya semata.

“ Takkan kubiarkan hal-hal kecil ini, Keluar dari mulutkuTapi jika terjadi,Dirimu...Hal-hal kecil itu adalah dirimu,Aku jatuh cinta padamu Dan semua hal-hal kecil ini“ Jong woon masih berkutat dengan pikirannya yang akhir-akhir ini dipenuhi segalanya oleh Je Hoon.



====to be continued=====

maaf ya gaje chingu ^^ RCL please :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar