Sabtu, 05 Mei 2012

My Precious Love Part VII



Recomended Song :
-Utada Hikaru *First Love*
-Ost Full House *I Think I Love You*


Previous ==>
      Seseorang memanggil Aiko,suaranya terdengar tidak asing bagi telinganya.Ya,tidak salah lagi,orang itu adalah Nakamura Kayoku,kakak kelasnya sewaktu SMP

Next ==>

 “Hei Hiranuma,dari mana saja kau? Hah?” Suara seorang laki-laki membuyarkan lamunan Aiko,berkali-kali ia melihat ke kanan dan kiri tapi tak terlihat seorangpun “Hei,aku di sini,di atas pohon” Ujar laki-laki itu lagi.Akhirnya Aiko-pun menengok ke pohon yang berada di samping apartemennya tersebut “Hyukjae,apa yang kau lakukan di atas sana? Kau ingin menjadi monyet?” Ledek Aiko sambil menyipitkan matanya “Hah,kau ini.Tunggu,aku akan turun.Kau jangan ke mana-mana” Jawab Eunhyuk sambil mulai menuruni pohon.

    Tapi tiba-tiba laki-laki itu terpeleset jatuh dan mulai merintih kesakitan “Aduh,pantatku” Ujarnya sambil mengelus-elus bagian tubuhnya itu “Hahaha,Hyukjae kau tak apa-apa? Seharusnya kau lebih berhati-hati.Dasar ceroboh” Ujar Aiko sambil membantu Eunhyuk bangun “Apa? Kau ini,aku tidak ceroboh,Kau yang ceroboh” Jawab Eunhyuk yang masih meringis kesakitan “Masih mengelak juga? Kalau kau tak ceroboh bagaimana bisa kau jatuh dari pohon? Dasar aneh”

    “Hah,aduh..sakit sekali,andai pohon ini adalah manusia,aku pasti akan memukulnya” Ujar Eunhyuk kesal sambil menunjuk pohon tempat ia jatuh tadi “Hahaha,sudahlah Hyukjae.Ayo ku antar kau ke apartemenmu” .

    Perlahan Aiko membantu Eunhyuk untuk berjalan menuju ke apartemennya.Laki-laki itu masih terlihat kesakitan sambil sesekali meringis tak jelas,sedangkan Aiko hanya bisa tertawa melihat kelakuan orang itu.

    “Duduklah,aku akan membelikanmu obat” Ujar Aiko pada Eunhyuk “Mwo? Tidak usah,aku tidak apa-apa.Kau tenang saja,aku kan kuat” Jawab Eunhyuk,dan memaksakan seulas senyum pahit di bibirnya “Benarkah?” Kali ini Aiko bertanya sambil mengkerutkan keningnya dan menunjuk Eunhyuk. “Tenanglah,oh ya kau tadi ke mana? Tiba-tiba saja kau berhenti memainkan piano dan berlari entah ke mana.Aku mencoba mengejarmu tapi kau sudah menghilang” Tanya Eunhyuk bak seorang detektif “Oh itu,aku...aku..ehmm..aku mengambil barangku yang ketinggalan di kelas,hehehe” Jawab Aiko yang terlihat gelagapan dan bingung “Benarkah? Kau tidak berbohong? Apa terjadi sesuatu padamu?"

    “Anii,aku tak apa-apa.Oh ya,aku harus menjemput oneesan di bandara” Ujar Aiko mengalihkan pembicaraan.Eunhyuk mengamati Aiko dari bawah sampai atas sambil menyandarkan jari telunjuknya di dagunya “Aku tidak yakin kau bisa menyetir” Ucapan Eunhyuk terdengar seperti orang yang khawatir tapi sekilas juga seperti orang yang mengejek “Hei,aku ini sudah bisa menyetir sejak SMA,kau jangan meremehkanku Lee Hyukjae”

    “Benarkah? Kalau begitu buktikan” Ucap Eunhyuk yang tiba-tiba saja berdiri tepat di depan Aiko “Baiklah,ikutlah aku ke bandara” Jawabnya sambil mengangkat kunci mobilnya di depan Eunhyuk.

                    *****

    Aiko menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.Entah mengapa kali ini ia merasa jantungnya berdebar lebih cepat daripada biasanya.Keringat mulai membasahi tubuhnya,dan sesekali ia menelan ludahnya.Sempat ia berfikir mengapa ini terjadi,apakah ini karena dia akan mengendarai mobil bersama dengan Lee Hyukjae? Atau karena udara panas? Tapi jelas-jelas angin berhembus begitu sejuk.Aneh,hal seperti ini belum pernah ia rasakan sebelumnya,dan hanya Lee Hyukjae lah yang bisa membuatnya begini.

    Kakinya mulai menginjak gas dan melajulah mobil itu di jalan raya,ia mencoba santai dan mengatur kembali nafasnya sambil sesekali melirik ke arah Eunhyuk yang terlihat sibuk menatap layar handphonenya “Ah,laki-laki ini menyebalkan sekali” Ujarnya dalam hati sambil menyibirkan mulutnya “Hei,kau ini sedang menyetir.Jangan memandangku terus.Aku tidak memandangmu agar kau bisa fokus,tapi kau malah memandangku.Dasar aneh” Celoteh Eunhyuk yang ternyata telah mendapati Aiko yang diam-diam meliriknya “Apa? Aku tidak memandangmu.Aku hanya melihat kaca spion.Sudah diamlah,kau mengganggu konsentrasiku”.

    Kali ini Eunhyuk terlihat sedang mengacak-acak kotak VCDnya,yang terletak di samping kursi duduk “Kau menyukai Utada Hikaru?” Tanya Eunhyuk sambil mengambil sebuah VCD “Ya,aku sangat menyukainya.Aku memiliki hampir semua albumnya,kau mau mendengarkan salah satu lagunya?” Jawab Aiko yang sesekali menengok pada Eunhyuk “Boleh,lagu apa yang bagus?”

    “Sebenarnya semua lagunya bagus,hanya saja lagu yang paling ku sukai adalah First Love.Cobalah kau dengarkan” Jawabnya penuh semangat. Kemudian Eunhyuk mulai mengeluarkan kepingan CD tersebut dan ia masukkan ke dalam VCD Player di mobil Aiko “Lagu yang bagus,tunggu bukankah ini adalah lagu yang kau mainkan di ruang musik tadi?” Tanya Eunhyuk yang masih mendengarkan alunan nada di lagu tersebut “Kau melihatnya? Ya,aku memainkan lagu itu.Bahkan aku hampir memainkannya setiap hari”

    “Oh,berarti lagu ini juga yang kau mainkan ketika aku dan nuna lewat di depan apartemenmu,beberapa hari yang lalu”Ucap Eunhyuk “Hmm..” Jawab Aiko singkat “Apa yang membuatmu menyukai lagu ini?” Eunhyuk terlihat sangat antusias menunggu jawaban dari Aiko “Mungkin karena lagunya sangat mendalam,tapi entahlah”

    “Kau mau memainkan lagu ini untukku suatu hari nanti?” Tanya Eunhyuk penuh harapan “Kau berani membayarku berapa? Hahaha”

    “Mwo? Ayolah Aiko” Ujarnya membujuk Aiko “Ya,baiklah.Suatu hari nanti aku akan menyanyikan lagu ini khusus untuk tuan Lee Hyukjae yang terhormat” Jawabnya sambil sedikit tertawa

                    *****

    Kini mereka berdua telah berada di Bandara,udara terasa cukup dingin dan bisa membuat orang yang keluar dari rumahnya menggigil.Begitu pula Aiko,lagi-lagi gadis ini menyilangkan ke-dua tangannya untuk menghangatkan tubuhnya dan sesekali menghela nafas panjang “Pakailah jaketku” Ujar Eunhyuk yang tiba-tiba memakaikan jaketnya ke badan Aiko.Ini memang bukan pertama kalinya Eunhyuk melakukan itu,tetapi entah mengapa Aiko selalu merasa jantungnya berdebar-debar bagaikan ingin melompat dari dalam tubuhnya. “Mwo? Tidak usah,ini untukmu saja.Kau nanti bisa kedinginan Hyuk” Aiko melepaskan jaket Eunhyuk dan mengembalikannya.

    Eunhyuk terlihat menyipitkan matanya sambil menatap Aiko sambil sedikit berfikir,entah apa yang ada fikirannya tapi sekali lagi ia memakaikan jaketnya pada Aiko “Aku laki-laki,udara seperti ini tidak akan bisa membuatku sakit.Cepat pakailah”

    “Tidak Hyuk,aku tak apa-apa.percayalah padaku”Ujar gadis itu lagi “Baiklah jika kau tetap memaksa,akan ku pakai jaket ini” Jawab Eunhyuk sambil mengambil jaketnya “Laki-laki ini,apa? Tadi dia bilang aku yang harus memakainya.Dasar,apa yang ada di fikirannya? Apakah dia tidak sadar kalau aku hanya mengetestnya? Dasar tidak punya perasaan,uhh” Batin Aiko dalam hati

    Tiba-tiba Eunhyuk mendekatkan tubuhnya ke tubuh Aiko sambil memakaikan jaket tersebut di badannya dan di badan Aiko “Hyuk,apa yang kau lakukan?” Tanya Aiko yang sempat bengong melihat kelakuan laki-laki itu “Diamlah,ini satu-satunya cara agar kau dan aku tak kedinginan.Sudah peganglah ujung yang ini,aku akan memegang yang satunya” Ujar Eunhyuk sambil menunjuk ujung yang ia maksud dan bergegas masuk ke Bandara.

    Sungguh,mereka sekarang menjadi tontonan orang-orang yang ada di Bandara,siapa yang tidak bingung melihat tingkah Eunhyuk pada Aiko,beberapa orang berfikir bahwa itu romantis,tapi percayalah ada juga yang berfikir bahwa kelakuan Eunhyuk itu aneh.
                  
                    *****

    “Memandangi wajah laki-laki ini benar-benar membuatku lupa diri,entah sejak kapan aku mulai merasa bahagia ketika bersamanya,maksudku...sungguh aku belum pernah merasakan ini sebelumnya,bahkan ketika aku menyukai Siwon dan Kayoku.Aku tidak pernah benar-benar merasa jantungku berdebar begitu kencang jika bersama mereka,tapi jika dengan laki-laki ini? Aku merasa jantungku berdebar 100 kali lebih cepat..Jika aku benar-benar mulai mencintai Lee Hyukjae..Tidak.!!! Aku tidak boleh mencintainya,karena bagaimanapun juga dia sudah punya tunangan”

    Tanpa sengaja Eunhyuk menengok dan melihat Aiko yang sedang melamun dan sesekali menghela nafas panjang.Gadis itu sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang cukup berat.Eunhyuk berdiri dan berjalan meninggalkan Aiko sendirian “Kau mau ke mana?” Tanya Aiko yang masih meluruskan pandangannya ke bawah “Tidak ke mana-mana,aku akan segera kembali” Sahut Eunhyuk.

    Benar,tak berselang lama laki-laki itu datang sambil membawa sebuah barang di tangannya.Jika dilihat dari bentuknya,barang itu seperti sebuah gelang.Eunhyuk duduk berlutut di depan Aiko sambil menarik tangan gadis itu dan memakaikan gelang itu di tangan kanan Aiko “Sudah ku duga,gelang ini pasti cocok di tanganmu” Ujar Eunhyuk sambil membolak-balik tangan Aiko dan mulai berkata lagi “Yang ini jangan sampai hilang,kalau hilang awas saja nanti” Ujarnya.

    Aiko sempat membuka mulutnya dan akan mengeluarkan sebuah kata tetapi itu semua ia urungkan karena melihat seorang perempuan sedang berjalan menghampiri mereka.Tak salah lagi ia adalah Arissa,perempuan itu terlihat letih dan kurang bersemangat.

    Segera Aiko dan Eunhyuk berjalan menghampiri Arissa “Oneesan” Ujar Aiko dan langsung melingkarkan kedua tangannya ke leher Arissa “Aku rindu padamu,kau meninggalkanku di rumah begitu lama” Ujar Aiko manja “Hehehe,maaf.Aku tidak bermaksud meninggalkanmu selama ini,Tunggu,tunggu.Kau datang bersama Eunhyuk?” Tanya Arissa yang mulai menyipitkan matanya ketika melihat Eunhyuk berdiri tepat di belakang Aiko “Ah..ya,akan ku jelaskan di mobil” Sahut Aiko dan menarik tangan kakaknya ke mobil serta diikuti oleh Eunhyuk.

                    *****

    “Gelang yang bagus” Ujar Arissa yang mendapati adiknya sedang melamun sambil memandangi sebuah gelang di tangan kanannya “Dari Eunhyuk bukan?” Ujarnya sekali lagi

    Aiko masih menatap gelang itu lurus-lurus,tak beberapa lama ia berbalik menghadap kakaknya tetapi pandangannya masih mengarah pada gelang itu “Aku tidak tau apa yang ia fikirkan,ini sudah yang ke-dua kalinya ia memberiku gelang.Aku tidak yakin tapi...”

    Teett..terdengar bel apartemen berbunyi,Aiko segera bangkit dan membukakan pintu.Ternyata yang datang adalah Nakamura Kayoku,kelihatannya laki-laki itu datang untuk menemui Arissa “Aiko siapa yang datang?” Tanya Arissa yang berjalan mendekati Aiko dari belakang ,seketika matanya terbelalak melihat seorang laki-laki yang sedang berdiri tepat di depan pintu sambil tersenyum padanya “Kayoku? Kaukah itu?” Tanya Arissa yang tanpa sadar langsung memeluk Nakamura Kayoku  “Kau masih ingat padaku?” Kali ini Kayuko yang bertanya “Kau fikir aku sudah setua itu? Mana mungkin aku melupakanmu? Dasar bodoh”

    Senyuman itu? Sudah hampir bertahun-tahun lamanya Arissa tidak pernah tersenyum seperti itu.Sungguh ini adalah suatu keajaiban,senyumnya begitu manis dan begitu tulus.Pancaran sinar kebahagiaan terlihat jelas di matanya,dan ini semua terjadi karena Nakamura Kayoku.

    Because of you I never stray too far from the sidewalk Lagi-lagi handphone Aiko berbunyi dan membuat Arissa serta Kayuko memandanginya “Ah ini telfon dari..apa? Hyukjae?” Ujar Aiko yang kaget melihat nama Lee Hyukjae tertera di handphonenya “Aku terima telfon dulu” Ujarnya sambil berjalan menjauh dari Arissa dan Kayoku

    “Halo..Hyukjae-ah,kau ini..apa yang kau lakukan? Menelfonku hanya dalam jarak tak lebih dari 20 meter?” Ujarnya mengomeli Eunhyuk sambil mengepalkan tangannya yang sudah gemas akan kelakuan laki-laki itu

    “Hahaha,mianhae..kalau begitu aku akan ke apartemenmu” Sahutnya dengan nada begitu santai tanpa merasa bersalah sedikitpun “Mwo? Untuk apa?” Tanya Aiko “Sebenarnya begini..Kau tau kalau aku tidak bisa memasak,dan parahnya nuna dan helmoni sedang ada urusan,mereka bilang urusan perempuan dan aku tidak boleh tau,maksudku begini,kau tau jika mereka pergi tidak akan ada yang memasak untukku,kecuali jika kau..Bersedia memasak untukku,ah begini jika kau mau aku akan mengabulkan tiga permintaanmu,bagaimana?” Ujarnya memelas

    “Baiklah,aku setuju.Aku akan segera ke apartemenmu” Jawabnya dengan tersenyum geli mendengar kata-kata laki-laki itu.

    Kini ia mulai berjalan menuju ke apartemen Eunhyuk yang jaraknya tidak lebih dari 10 langkah jika dihitung dari apartemennya.Pintu apartemen Eunhyuk terlihat sudah terbuka lebar dan siapapun dengan mudah bisa masuk ke dalamnya,Aiko mulai masuk dan mencari-cari di mana laki-laki itu berada.

    Terlihat bayangan seseorang di balkon apartemen,tidak salah lagi laki-laki itu adalah Eunhyuk.Ia berdiri sambil merentangkan ke-dua tangannya dan merasakan dinginnya udara malam yang menusuk sampai di tulang.

    Aiko berjalan pelan menghampiri Eunhyuk,jantungnya mulai berdebar-debar tak menentu.Sungguh ini sudah kesekian dan kesekian kalinya ia merasa seperti ini jika berada di dekat Eunhyuk,ia sadar kalau sekarang mungkin ia mencintai Eunhyuk tapi ia juga berusaha menolak dan menghilangkan perasaan itu bila mengingat Eunhyuk adalah tunangan Yoona

    “Kau sudah datang?” Suara Eunhyuk memecahkan sunyinya malam itu,apalagi kini mereka hanya berdua “Hmm..aku akan memasak” Sahutnya dan berjalan menuju dapur “Apa tidak ada yang ingin kau katakan?’ Kali ini Eunhyuk bertanya dengan nada yang cukup serius di telinga Aiko “Aku? Tidak,tidak ada” Jawab Aiko singkat

    “Benarkah? Tapi ku fikir kau tadi ingin mengatakan sesuatu ketika berada di bandara” Ujarnya pelan sambil mulai berjalan mendekati Aiko “Itu..itu..itu tidak penting,lupakan saja” Jawabnya.Eunhyuk mendengus pelan dan mulai berbicara lagi “Aku tidak ingin melupakannya,ku fikir tadi kau akan bertanya dari mana aku mendapatkan gelang itu,tapi baiklah terserah kau saja.Aku akan menunggu di ruang keluarga,jika kau perlu bantuan cukup panggil aku”.

    Eunhyuk berjalan melewati Aiko dengan tangan yang di selipkan ke dalam saku celana panjangnya.Aiko sempat berfikir,apakah Eunhyuk sedang membaca fikirannya? Atau itu hanya perasaannya saja? Tapi benar,sebenarnya kata-kata itulah yang ingin Aiko tanyakan pada Eunhyuk waktu di bandara tadi.

    Aiko menggeleng-geleng kepalanya dan mencoba melupakan hal tadi.Ia mulai mengubrak-abrik isi dapur di apartemen Eunhyuk dan mencoba memasak dengan bahan seadanya itu.

                    *****

    “Bagaimana?Tidak buruk kan rasanya?” Tanya Aiko yang dari tadi sedang mengamati Eunhyuk melahap masakkannya “Tidak,ini lumayan” Jawabnya dan langsung melanjutkan mengunyah makanan itu “Baiklah”

    “Aiko..” panggil Eunhyuk
    “Mwo?”
    “Apa sikapku kemarin terlalu berlebihan?”
    “Sikap yang mana?”
    “Sikapku pada Choi Siwon”
    “Oh itu,entahlah.Aku tidak tau,tapi tenanglah aku dan Siwon oppa baik-baik saja,tadi dia sempat menghubungiku” Ujarnya senang
    “Oh begitu” Jawab Eunhyuk dengan nada sedikit kecewa

    Suasana berubah menjadi sangat hening,hanya ada suara beberapa orang yang sedang mengobrol di luar ruangan.Entah mengapa Aiko dan Eunhyuk hanya diam tanpa berkata sesuatu,hingga Aiko mencoba memecahkan keheningan tersebut “Bagaimana hubunganmu dengan Yoona?” Tanya Aiko yang sedikit takut “Aku tidak ada apa-apa dengannya” Jawab Eunhyuk singkat “Apa maksudmu? Bukankah kalian sudah bertunangan?” Tanya Aiko “Memang secara fisik kita sudah bertunangan,tapi hatiku tidak”

    “Hyuk,apa kau mulai mencintai gadis lain?” Tanya Aiko sambil menyipitkan matanya “Mungkin juga” Jawabnya dengan singkat lagi “Mwo? Apa kau gila Hyuk? Si..siapa gadis itu? Kau sudah memiliki tunangan Hyuk,kau tidak boleh melakukan ini.Tunggu,apakah aku kenal dengan gadis itu? Aku..aku akan berkata padanya agar dia menjauhimu” Ucap Aiko panik

    “Kau tidak perlu melakukan itu,tanpa kau suruh sebentar lagi dia juga akan menjauhiku” Eunhyuk mulai menundukkan kepalanya dan menghela nafas panjang “Apa maksudmu Hyuk?”

    “Gadis itu,dia menyukai orang lain.Dia tidak menyukaiku” Jawabnya “Hyuk..kalau boleh tau,siapa gadis itu? Tapi jika kau tidak mau mengatakannya juga tak apa,aku tidak memaksamu”

    Seulas senyum tersungging di wajah Eunhyuk “Gadis itu........dia....dia adalah gadis yang sekarang sedang duduk tepat di depanku”

    Sentak tubuh Aiko menjadi kaku,badannya terasa bergetar tetapi tak bisa digerakkan,matanya terbelalak mendengar kalimat Eunhyuk tadi.Apakah mungkin? Apakah yang dimaksud Eunhyuk adalah dirinya? Tapi mana mungkin? Mana mungkin Eunhyuk mencintainya? Dia hanya perempuan biasa yang jika dibandingkan dengan Yoona tak ada apa-apanya.

    “Aiko...aku tau mungkin ini bukan saat yang tepat untuk mengatakan bahwa aku mempunya perasaan yang lebih padamu,sejak awal bertemu aku sudah merasa ada sesuatu yang special darimu.Aku...aku sudah jatuh cinta padamu sejak pertama kita bertemu...Maafkan aku jika perasaanku ini membuatmu tidak nyaman,tapi aku berjanji...aku tidak akan membuatmu kesusahan karena ini semua.Aku juga tidak akan menghalangi jika kau ingin bersama dengan Choi Siwon,aku berjanji akan mendukungmu,tapi aku mohon kau jangan menyuruhku untuk berhenti mencintaimu,kau bagaikan udara dalam hidupku,tanpamu aku tidak bisa hidup.Kau tau? Aku selalu merasa nyaman jika bersamamu,sungguh aku belum pernah merasakan ini sebelumnya"

    Apa? Bisakah dia mengulangnya sekali lagi? Apakah ini hanya mimpi? Apakah aku..aku.. “Kau mau menjadi kekasihku?” Pertanyaan barusan,sungguh Aiko tidak percaya Eunhyuk mengatakan ini padanya.Selama ini ternyata Eunhyuk menyukainya.Tapi sekarang bagaimana? Eunhyuk sudah memiliki tunangan,mereka tidak mungkin bisa bersama “Mian Hyuk,aku harus pergi dulu”

    Aiko tak tau apa yang harus ia katakan,fikirannya buntu,ia bingung,ia tak bisa berfikir dan hanya dengan berkata bahwa ia harus pergilah yang bisa menyelamatkannya.

                    *****

    “Tuhan apa yang terjadi padaku? Apa yang salah padaku? Tuhan benarkah dia mencintaiku? Benarkah dia menyayangiku? Mengapa Tuhan,mengapa baru sekarang ia mengatakan ini? Mengapa tidak dari dulu aku dan dia kau pertemukan Tuhan? Mengapa?”
    Aiko memeluk erat boneka teddy bear kesayangannya itu,ia mengunci kamarnya rapat-rapat.Arissa yang merasa bingung akan sikap adiknya itu hanya bisa membujuk adiknya untuk keluar dan bercerita kepadanya,tapi sayang Aiko tetap memilih untuk diam di dalam sambil melamunkan kalimat yang baru saja ia dengar dari seorang Lee Hyukjae

    “Bagaimana,apa dia baik-baik saja?” Suara Kayoku mengagetkan Arissa yang sedang memandangi pintu kamar adiknya itu “Entahlah,dia belum mau keluar,aku khawatir padanya” Jawab Arissa dengan nada cemas “Aku belum pernah melihatnya seperti ini”

    “Aku juga belum,ada apa dengan anak ini?” Sungguh,ini seperti bukan Aiko.Sebelumnya Aiko tidak pernah seperti ini,dia tidak pernah mengunci diri di kamar.

    Aiko selalu bercerita pada Arissa jika ia punya masalah,Aiko tidak akan pernah bisa memendam masalah itu sendirian,tapi sekarang? Dia lebih memilih berdiam diri di kamar sambil memikirkan masalah itu sendirian.

                    *****

    Suasana hening masih menghiasi perasaan Eunhyuk,ia merasa bodoh karena telah mengucapkan kata-kata itu.Ia yakin setelah ini Aiko pasti akan menjauhinya,Aiko tak akan sudi untuk menemuinya lagi.Tapi apa daya? Nasi telah menjadi bubur,ia tak bisa mengulang waktu dan mencabut kata-katanya tadi.

    Tapi sungguh,hatinya terasa lebih lega sekarang,ia telah bisa mengungkapkan perasaan yang selama ini mengganjal di hatinya walaupun ia harus menerima kenyataan bahwa Aiko akan mulai menjaga jarak dengannya.

    “Kami pulang” Akhirnya mereka pulang juga,mereka terlihat membawa beberapa bungkus kantong plastik yang entah ada apa di dalamnya “Kau sudah makan Hyuk?” Tanya Lee Hyun Min pada Eunhyuk “Hmm..” Sahut Eunhyuk dan berjalan menuju ke dalam kamarnya.

    “Ada apa dengan anak itu?” Bisik Arissa pada dirinya sendiri “Mungkin dia sedang memikirkan gadis itu” Tiba-tiba Lee Ji En menyela perkataan Lee Hyun Min “Maksud nenek? Tunggu..apakah itu Aiko?”

    “Siapa lagi kalau bukan dia? Sudah ku bilang,mereka cocok” Ujarnya “Tapi Eunhyuk sudah memiliki tunangan” Jawab Hyun Min “Min,cinta tidak memandang status,sudahlah,biarkan saja anak itu menentukan jalannya sendiri,lebih baik sekarang kita tidur,ini sudah malam” Ujar Lee Ji En dan beranjak menuju kamarnya.

                    *****

    Pagi ini matahari telah terbit dari timur,sinarnya mulai masuk ke dalam kamar Aiko,gadis itu.Dia terliahat sedang menahan kesakitan,kedua tangannya memeluk perutnya,keringat dingin mulai bercucuran dari sekujur tubuhnya,berkali-kali ia menggigiti bibirnya sambil menahan air mata yang sebentar lagi akan jatuh membasahi pipinya.

    Sebuah suara menusuk telinganya,tidak salah lagi itu adalah Arissa yang berusaha membuka pintu kamarnya,ia sadar bahwa pagi ini ia sesekali berteriak karena sakit yang tak bisa ia tahan lagi.Ia yakin kakaknya pasti sangat khawatir mendengarnya seperti itu,ia ingin keluar tapi apa daya untuk berdiri saja ia tak bisa,hingga akhirnya ia merasa sekelilingnya terlihat begitu gelap dan semua yang ada di depannya terlihat mulai menghilang.




                                                            *To Be Continued*


By Admin *Heena*
Follow admin Heena in Twitter : @Aivonnia906
Follow My Fan Fiction Story in Twitter : @myffstory

Tidak ada komentar:

Posting Komentar