Main Cast :
-Victoria Song
-Jung Yonghwa
-Jung Il Woo
-Kim Jaejoong
-Min Sun Ye
-Lee Joo Yeon
-Kang Minkyung
-Kim Suh Hyung
-Delano Song
-and Other
-Victoria Song
-Jung Yonghwa
-Jung Il Woo
-Kim Jaejoong
-Min Sun Ye
-Lee Joo Yeon
-Kang Minkyung
-Kim Suh Hyung
-Delano Song
-and Other
Recomended Song :
-Kiss Kiss Kiss *Shinee*
-Electric Shock *F(x)*
-What Doesn't Kill You (Stronger) *Kelly Clarkson*
-The Story Only I Didn't Know *IU*
Previous ==>
Seseorang tidak sengaja menabrak Victoria,tapi tunggu.Mungkin Victoria yang menabraknya,ah entahlah.Mereka berdua saling menabrak,begitu lebih baik.Victoria dan lelaki itu sempat beradu mulut hingga datang Min Sun Ye yang akhirnya menenangkan Victoria serta lelaki tersebut.
Next ==>
“Ah..ini
dia,ketemu juga!” Victoria tersenyum lebar karena telah menemukan tempat
duduknya,tanpa basa-basi Victoria langsung meletakkan kopernya dan duduk sambil
membaca sebuah majalah.Selain itu terlihat di telinganya melingkar sebuah
headphone bewarna putih bergambar snoopy. “Aigo..gadis itu masih saja
mengikutiku..pabo! Apa dia sudah tidak tau malu?” Gumam seorang namja yang
tiba-tiba saja duduk di dekat Victoria.
Victoria
semakin menaikkan volume MP3 Player’nya dan berharap suara laki-laki itu tidak
terdengar sedikitpun di telinganya “Ahh,apa-apaan
namja ini? Mengapa suaranya begitu keras? Apa dia tidak sadar kalau sekarang
sedang berada di dalam pesawat? Bodoh.!!” Batin Victoria dalam hati seraya
memperkeras lagi dan lagi volume MP3 nya.
Entah
mengapa tiba-tiba Victoria merasa bahwa ia mengenal suara itu,walaupun masih
samar-samar tetapi rasanya ia benar-benar pernah mendengar suara yang sama
persis dengan suara itu.Sebuah suara yang rasanya baru saja terlintas di
telinganya.Victoria membelalakkan matanya dan segera melepas headphonenya,lalu
dengan acuh-tak acuh ia mulai melihat seseorang yang ada di sampingnya.
Apa?
Apa ini? Laki-laki itu? Maksudku,bukankah laki-laki yang sedang duduk di
samping Victoria itu adalah laki-laki yang sama dengan yang tadi? Laki-laki
yang menurut Victoria adalah seseorang yang tidak tau diri.Laki-laki yang
datang bersama dengan dua bodyguardnya.Ya,walaupun sebenarnya itu bukan
bodyguardnya,melainkan sopirnya.Apa? Tunggu,sopir? Dari mana laki-laki itu
mendapatkan sopir dengan body bak bodyguard itu? Ah..rasanya laki-laki itu
sangat manja--.
“Kau..maksudku.Bukankah
kau namja yang?? Kau??” Victoria terdengar gagap ketika mengucapkan kalimat
itu,ia tidak menyangka harus duduk bersama dengan namja kurang ajar dan tak tau diri itu.Mulutnya masih ternganga karena
mendapati orang itu,sekali lagi Victoria menghela nafas dan “Kau?? Bagus..aku
butuh bantuanmu” Ujar laki-laki itu yang tiba-tiba saja bergumam tak jelas lalu
memeluk Victoria.
Victoria
mengerjap kaget dan berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukkan namja itu,tapi
nihil laki-laki itu memeluknya terlalu erat sehingga untuk bernafas-pun susah
“Yakk.bodoh,apa yang kau lakukan? Lepaskan pelukkanmu atau....”
“Yonghwa-ah...mengapa
kau berpelukkan dengan perempuan itu? Kau..siapa perempuan itu? Jangan-jangan
dia? Yonghwa-ah..kau benar-benar keterlaluan..Aku membencimu..!!!!” Ujar
perempuan itu sambil menangis,sungguh matanya terlihat mengatakan bahwa ia
sangat kecewa akan sikap laki-laki yang entah siapa tadi namanya? Yonghwa?
Ah..betul..Yonghwa.Rasanya matanya mengatakan bahwa “Aku tak menyangka kau berselingkuh dengan perempuan itu.Kau
benar-benar membuatku sakit hati” Ya,mungkin seperti itulah kira-kira yang
ia rasakan.
“Aku
benar-benar membencimu Jung Yonghwa..!!!” Ujarnya sekali lagi lalu berlari
entah ke-mana.Tapi ku fikir gadis itu tak akan pergi ke mana-mana,karena
bagaimanapun mereka sekarang sudah berada di dalam pesawat dan sebentar lagi
pesawat akan segera lepas landas.Kecuali kalau dia nekat keluar dari pesawat
dan memohon-mohon pada pramugari agar pintu keluar di buka kembali.
Victoria
yang bingung hanya bisa melihat gadis itu pergi sambil berlinangan air mata,matanya
masih tidak bisa lepas dari sosok perempuan itu hingga tiba-tiba “Hei..nona..lepaskan
pelukkanmu!!” Teriak laki-laki itu.Awalnya Victoria masih bingung sambil
menyipitkan matanya hingga ia tersadar dan segera menjauh dari lelaki aneh yang
berada di sampingnya itu.Beberapa saat Victoria terlihat mendesah berat hingga
ia mulai membuka mulutnya “Lebih baik aku pindah saja” Ujarnya lalu
berdiri.Belum sempat ia melangkahkan kakinya,tangan laki-laki itu sudah
menanhannya dan sepertinya ia memberi isyarat agar Victoria duduk kembali “Apa?
Kau memintaku untuk duduk lagi? Tidakk..lebih baik aku pindah saja,aku bisa
gila bila harus duduk bersama denganmu” Jawab Victoria ketus dengan nada yang
lugas.
Laki-laki
itu tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya “Ya terserah kau saja
lah,memang ada yang mau bertukar bangku denganmu?” Sahutnya dengan nada
meledek,seakan-akan tidak akan ada orang yang mau bertukar tempat duduk dengan
Victoria.
Victoria
mengerjap lalu berjalan dengan kesal,ia berharap bahwa masih ada orang yang mau
bertukar bangku dengannya dan jika memang ada,ia akan sangat berterimakasih
pada orang tersebut,bahkan jika perlu Victoria akan mentraktir orang tersebut
sepuasnya.
*****
“Minggir,aku
mau lewat” Umpat Victoria dengan nada kesal.Ia manyunkan bibirnya sambil menata
kruknya dan duduk di samping lelaki itu lagi.Jung Yonghwa memandangnya dengan
tatapan geli,Victoria yang tidak sengaja menengok terlihat mengkerutkan
keningnya sambil menatap Jung Yonghwa dengan kesal dan marah,sedangkan Jung
Yonghwa hanya mengangkat pundaknya sambil bergumam “Apa? Mengapa menatapku seperti
itu?” Gumamnya sambil memasang raut wajah polos
“Lupakan,diamlah
jangan menggangguku” Ujar Victoria lalu memasang kembali headphonenya. “Dasar perempuan aneh” Batin Yonghwa
yang terlihat menggaruk-garuk kepalanya.
Sesaat
suasana menjadi hening,mereka berdua terlihat sibuk dengan dirinya
masing-masing.Victoria tengah asik dengan MP3 Player’nya dan sempat beberapa
kali ia mengganti lagu yang ia putar,lalu Jung Yonghwa terlihat sedang asik
dengan sebuah buku yang entah itu buku apa,tetapi rasanya itu semacam novel
tetapi dalam bahasa Inggris.Sedangkan gadis yang tadi,ya gadis yang tiba-tiba
datang kemudian menangis dan marah-marah tidak jelas lalu menghilang entah
kemana.Gadis itu tidak terlihat sama sekali,tapi sungguh,tadi Victoria sempat
melihat gadis itu ketika ia mencari seseorang yang mau bertukar bangku
dengannya.
Awalnya
Victoria ingin menawari gadis itu untuk bertukar bangku dengannya,namun
keinginan itu ia urungkan kembali,entah apa yang membuatnya mengurungkan
keinginan itu tapi sungguh ia merasa bahwa laki-laki yang sedang berada di
sampingnya kini tak akan suka jika ia harus duduk bersama gadis itu.Tapi untuk
apa juga Victoria memikirkan itu? Memang siapa lelaki itu? Kekasihnya?
Kakaknya? Ayahnya? Bukan.Ia benar-benar tak mengerti akan apa yang terjadi pada
dirinya.
Jam
menunjukkan pukul 15.00 waktu setempat.Pesawat telah mendarat di Bandara Marco
Polo,suasana antara Yonghwa dan Victoria yang semula hening kini berubah
menjadi ribut kembali gara-gara mereka
yang berebut untuk keluar terlebih dahulu. “Hei..aku dulu yang keluar,kau
seharusnya mengalah pada perempuan!” Omel Victoria sambil berusaha mengambil
koper dan menahan tubuhnya dengan kruk,sedangkan Jung Yonghwa juga tak mau
kalah.Ia segera mengambil kopernya dan tanpa sengaja ia menyenggol Victoria
yang keadaannya belum terlalu stabil karena kaki dan tangannya yang terluka,dan
karena itu semua Victoria benar-benar tidak bisa menjaga keseimbangannya lagi
hingga “Aaaaa...!!!”
Bukk..Victoria
hampir saja terjatuh,tetapi sepertinya seseorang sedang menahannya dan “Kau tak
apa-apa?” Tanya Jung Yonghwa sambil membantu Victoria bangun dari
pelukkannya,mata gadis itu menatap Jung Yonghwa dalam dan..Plakkk..!!! Victoria
menyipitkan matanya dan mengkerutkan keningnya sambil menampar Yonghwa
“Kau..apa yang kau lakukan?Memang apa salahku?” Umpat Yonghwa kesal sambil
mengelus-elus pipinya yang mulai memerah karena mendapat tamparan mentah dari
Victoria.
“Kau
fikir? Gara-gara kau,aku hampir saja terjatuh” Sahut Victoria lalu pergi
meninggalkan Jung Yonghwa.
“Ahh..gadis
macam apa dia itu? Kasar sekali.Pasti tak akan ada orang yang mau menjadi
pacarnya..argghh” Jung Yonghwa masih saja menggerutu dan meringis
kesakitan.Matanya terpaku pada Victoria yang sedang berusaha menarik koper
sambil berjalan menggunakan kruk.Jujur sebenarnya Jung Yonghwa ingin membantu
gadis itu,tapi sayang.Ia putuskan untuk mengurungkan niatnya karena satu
tamparan dari gadis itu saja sudah cukup membuktikan bahwa ia tidak menyukai
Jung Yonghwa.
*****
Sejak
turun dari pesawat,Victoria benar-benar telah merasakan atmosfer keindahan kota
Venice yang memiliki julukan "The Queen of The Adriatic"dan “The City of
Water” .Gadis itu tersenyum lebar melihat beberapa gondola yang
berlalu-lalang di kanal-kanal.Gadis itu menaikkan alisnya dan berjalan
mendekat,sepertinya ia ingin menaikki salah satu gondola untuk mengantarkannya
ke hotel.Mungkin--.
Tapi
tiba-tiba gadis itu mengalihkan pandangannya pada waterbus yang terlihat sedang
berhenti di tepi kanal.Dengan cepat ia membelokkan jalannya dan lebih memilih
untuk menggunakan waterbus.
Lagi-lagi
sepanjang perjalanan gadis itu terlihat menggunakan headphone sambil
mengutak-atik daftar putarnya.Sesekali Victoria memandang alam sekitar dan
kembali menatap MP3 Playernya.
“Hai
nona,kita bertemu lagi rupanya” Sebuah suara menyadarkan Victoria dari rasa
tenggelamnya ketika mendengarkan lagu-lagu dalam MP3’nya itu.Victoria menengok
dan mengerjap “Kau lagi? Apa yang kau lakukan? Kau mengikutiku ne?” Tanyanya
sinis pada laki-laki itu.
“Mwo?
Aku ? Mengikutimu? Yang benar saja.Mana aku tahu kau juga menggunakan
waterbus.Terakhir kali aku melihatmu sedang berada di dekat gondola,jadi ku
fikir kau naik gondola” Jawabnya mengelak lalu mengarahkan pandangannya ke
depan.
Victoria
menatapnya sebentar lalu menghela nafas panjang “Lalu kenapa kau duduk di
sini?” Tanyanya lagi
“Kau
tidak bisa melihat? Lihatlah semua tempat duduk telah penuh,hanya ini yang
tersisa.Apa kau tega melihatku berdiri sendiri...”
“Aku
tidak perduli” Sahut Victoria yang memotong kata-kata Jung Yonghwa.Ya,gadis itu
benar-benar tidak manyukai Jung Yonghwa.Kelihatannya begitu--.Victoria
memalingkan wajahnya sambil mengomel dalam hati.Ia merasa hidupnya sungguh
sial,dikelilingi oleh orang-orang yang menyebalkan dan selalu saja mengganggu
ketenangannya.Tak di Seoul,tak di Venice rasanya sama saja.Jika di Seoul
pengganggunya adalah Jaejoong dan ibunya,di Venice pengganggu hidupnya adalah
laki-laki aneh yang tadi di bandara marah-marah padanya lalu sekarang ia
berubah menjadi sok akrab dan entahlah,yang penting laki-laki itu aneh,tidak
tau sopan santun,dan tidak tau malu.Mungkin itu sudah cukup untuk
menggambarkannya.
“Ah..mengapa
ada gadis itu lagi?” Celoteh Jung Yonghwa sambil menepuk jidatnya
“Nona,bantulah aku sekali ini lagi.Jebal” Sambung Jung Yonghwa yang memohon
pada Victoria “Mwo? Aku? Anii..kau menyuruhku untuk memelukmu? Tidak..tidak
akan” Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari MP3’nya.
“Ayolah..jebal..”
Mohonnya lagi sambil menepuk kedua telapak tangannya “Hah? Jung Yonghwa..Di
sini kau rupanya?” Ujar seorang gadis lain.Jung Yonghwa manganga lalu berlari
begitu saja dan meninggalkan ranselnya di samping Victoria sedangkan gadis yang
tadi mengejarnya dari belakang,tapi sungguh gadis itu sempat menatap sinis
Victoria ketika berjalan di sampingnya.Mungkin gadis itu marah dan benci pada
Victoria karena kejadian di pesawat tadi.
“Mwo?
Mengapa kau menatapku seperti itu? Asal kau tau aku tidak memiliki hubungan
dengan lelaki aneh itu,siapa juga yang mau berpacaran dengannya” Sahut
Victoria.Gadis itu hanya mencibir dan berlari mendekati Jung Yonghwa yang telah
berada di pinggir waterbus.
“Bodoh..mengapa
kau meninggalkanku di pesawat? Mengapa kau...” Victoria mengalihkan pandangannya
dari ke-dua orang aneh yang sedang bertengkar di pinggir waterbus itu.Ia
naikkan volume MP3’nya dan mengeluarkan sebuah majalah fashion dari dalam
tas’nya hingga ia benar-benar tidak mendengar suara kedua orang aneh itu.
Byurr~
Terdengar sesuatu tercebur ke dalam air,orang-orang berlari ke depan sedangkan
Victoria? Dia masih saja asik dengan majalah dan MP3’nya hingga seseorang tidak
sengaja mengagetkannya.Victoria menoleh lalu berdiri dan melihat kerumunan
orang-orang di pinggir waterbus,gadis itu menyipitkan matanya lalu berjalan
menerobos kerumunan itu.
“Aaa..tolong..a..a..aku..blup...ti..tidak..bisa..blup..ber..renang..”
Terlihat seorang laki-laki hampir tenggelam karena terjatuh dari
waterbus.Victoria terbelalak melihat bahwa laki-laki itu adalah orang aneh yang
duduk bersamanya,di lain sisi terlihat seorang gadis yang hanya menutupi
mulutnya dengan telapak tangannya sambil mengeluarkan air mata.Victoria
mendesah pelan “Bodoh,mengapa tidak ada yang menolong?” Gumamnya dalam hati.
“Tolong...ku..mo..mo..hon
tolong...a..a..aku ti....dak..bb..bisa..berenang!” Laki-laki berusaha
terapung,tapi orang-orang masih saja berkerumun dan tidak ada yang menolongnya
sama se..”Byurrr!!!!” Seorang gadis melompat dari waterbus dan berusaha meraih
tubuh laki-laki itu “K..k..kau?”
“Diamlah”
Ujar gadis itu lalu berenang menuju ke waterbus sambil meringis menahan sakit
yang begitu dahsyat di kaki kanannya serta nyeri di tangan kirinya. “Ahh..cepat
naik..” Ujar gadis itu seraya menggigit bibir bawahnya.Jung Yonghwa menuruti
kata-kata gadis itu dan segera naik ke waterbus di bantu beberapa orang yang
berada di atas sana.Kemudian dengan cepat ia menarik gadis itu dan membantunya
untuk duduk.
Matanya
terpaku pada sosok gadis yang baru saja menyelamatkannya tadi,ia tidak
menyangka gadis sinis dan dingin itu menolongnya.Apalagi jika melihat keadaan
gadis itu yang berjalan saja menggunakan kruk,Jung Yonghwa benar-benar tidak
menyangka gadis itu hampir saja kehilangan nyawanya hanya untuk
menyelamatkannya,orang yang baru saja ia kenal.
“Ahhh..tanganku..kakiku..”
Ujar gadis itu yang masih merintih kesakitan.Jung Yonghwa mendekatkan tubuhnya
pada gadis itu “M.mianhae..aku..” Belum selesai Jung Yonghwa menuntaskan
kalimatnya,gadis itu sudah pingsan terlebih dahulu.Yonghwa yang panik segera
menyuruh sopir (?) waterbus untuk menepi dan segera membawa gadis itu ke Rumah
Sakit terdekat.
*****
Tringg...tring...tring...sesuatu
berbunyi di dalam tas milik Victoria.Yonghwa yang semula duduk di samping gadis
itu segera bangkit dan mencari-cari asal bunyi tersebut.Matanya ter-arah pada
sebuah handphone yang berada di dalam tas coklat muda milik Victoria,di layar
handphone tersebut tertulis nama “Jaejoong Oppa”.
Jung
Yonghwa mengkerutkan keningnya lalu berfikir apakah dia harus menerima
panggilan tersebut atau membiarkannya begitu saja? Ia berfikir jika yang sedang
menelfon adalah kekasih Victoria lalu ia yang mengangkatnya,bisa-bisa Victoria
dan kekasihnya bertengkar hebat,tetapi di satu sisi ia juga merasa bahwa itu adalah
saudara Victoria.Tapi tunggu,bagaimana jika salah? Jika orang itu bukanlah
kekasih ataupun saudara Victoria? Bagaimana jika orang itu adalah suaminya?
Bagaimana jika orang itu adalah orang yang jahat? Tapi tunggu,mana mungkin dia
orang jahat.Sudah jelas-jelas Victoria menamainya Jaejoong oppa,berarti dugaan
itu tidaklah benar.
Baiklah,Jung
Yonghwa menekan tombol “terima” pada ponsel gadis yang sekarang sedang
berbaring di ranjang Rumah Sakit itu,tapi ah...Jung Yonghwa tidak tau siapa
nama gadis itu,padahal mereka sudah cukup lama bersama.Ya, maksudku bersama
saat mereka berada dalam perjalanan menuju ke Venice.
“Annyeong..”
Ujar Jung Yonghwa yang mencoba untuk memberanikan diri menyapa orang yang
sedang menelfon gadis itu “Kau..? Kau siapa? Mana adikku? Mana Victoria? Apa
yang kau lakukan padanya? Kau...!!!”
Jung
Yonghwa menjauhkan layar handphone dari telinganya sambil menutup telinganya
dengan tangan kanannya dan tangan kirinya menutupi layar handphone
tersebut.Ya,bisa ditebak bahwa Jung Yonghwa sangat kaget mendengar seseorang
yang tiba-tiba berteriak dan marah-marah padanya.
“T..tunggu..jadi
nama gadis itu Victoria? Maksudku ya,dia sekarang berada di Rumah Sakit,dia
sekarang....” Tiba-tiba seseorang menyahut handphone yang Jung Yonghwa pegang
ketika ia masih berbicara.
“Kau? Apa yang kau lakukan?
Kau sudah gila? Tadi mungkin saudaramu yang menelfon dan kau tiba-tiba merebut
handphone dengan tiba-tiba.Maksudku bagaimana jika orang itu mengira bahwa aku
sudah melakukan sesuatu padamu?” Gerutu Jung Yonghwa pada
Victoria,ahh..Sebenarnya Victoria sadar betul bahwa sekarang laki-laki yang
sedang beridiri itu pasti merasa sangat kesal padanya karena sikapnya yang
sinis dan dingin.Tapi mau bagaimana lagi,ia sangat tidak ingin sang kakak
(Jaejoong) Mengetahui keberadaannya,dan andai saja tadi Victoria terlambat
sedikit saja,pasti laki-laki aneh itu sudah menceritakan semuanya pada sang
kakak.
Victoria
mendengus pelan “Dia tak kan berfikir seperti itu” Ujarnya tanpa memalingkan
tatappannya dari handphone dan kemudian mengambil kruk yang berada di samping
ranjangnya lalu berjalan menuju ke tasnya.
Yonghwa menarik tangan Victoria dan
menghalangi gadis itu untuk pergi “Kau mau kemana? Kau belum sembuh total”
Ujarnya khawatir.Victoria mendongak dan berkata “Aku tidak apa-apa,sudahlah aku
ingin pergi,aku sudah memesan hotel” Jawabnya.
“Tapi
kau..”
“Sudah
ku bilang,aku tidak apa-apa..Sudahlah,lebih baik kau temui gadis itu”
“Gadis
itu? Siapa maksudmu?”
Victoria
berbalik dan menatap Jung Yonghwa tajam lalu memegang pundak laki-laki itu
“Siapa lagi kalau bukan gadis yang mengajar-ngejarmu sejak tadi? Tunggu..di
mana dia?” Gumamnya sambil mengamati sekitar.
“Jangan
bicarakan dia,baiklah..aku akan mengantarmu ke hotel” Jawabnya sambil mengambil
alih koper yang gadis itu bawa “Tidak perlu,kau cukup mengantarku sampai ke
luar Rumah Sakit saja”
“Tapi
kau..” Victoria mendesah berat “Sudahlah,ikuti saja kataku” Umpatnya dengan
nada yang lebih tinggi “Ssshhh..baiklah”
*****
“T..tunggu..jadi
nama gadis itu Victoria? Maksudku ya,dia sekarang berada di Rumah Sakit,dia
sekarang....” Tuttt..Terdengar
suara telfon terputus,Jaejoong mendengus
berat sambil menahan rasa cemas dan marahnya,sungguh di otak laki-laki itu kini
tersimpan banyak sekali pertanyaan tentang Victoria.Di mana gadis itu?
Bagaimana keadaannya? Siapa yang tadi bersamanya? Bagaimana jika seseutu
terjadi padanya? Bagaimana jika tadi orang jahat? Maksudku,Ya mungkin itu
adalah beberapa dari pertanyaan yang kini sedang bersarang di fikiran
Jaejoong.Tapi tunggu,terakhir kali Jaejoong mendengar orang itu berkata bahwa
Victoria berada di Rumah Sakit.Jadi,apakah mungkin? Maksudku..Victoria dia...
“Tidak,aku harus mengetahui di mana dia sekarang!”
Jaejoong berjalan cepat keluar dari
Rumahnya dan segera menancap gas mobil kesayangannya dengan kecepatan
penuh.Walaupun ia tak tau harus ke mana,tapi sungguh ia masih merasa bahwa
sekarang juga ia harus keluar dan mencari sesuatu yang bahkan ia tak tau apakah
itu.
Jaejoong melajukan mobilnya dengan
sedikit urak-an.Ingat hanya sedikit,setidaknya tidak lebih ugal-ugalan dari
cara mengemudi Victoria yang telah membuat dirinya berkali-kali masuk Rumah
Sakit--.
Laki-laki itu tak sengaja menangkap
sesosok perempuan berambut pendek,berwajah cantik,dan mengenakan pakaian bewarna
merah terang bergaris putih.Yak,bukan salah lagi itu adalah Min Sun Ye,dengan
cepat Jaejoong segera menepikan mobilnya dan mencari-cari sosok gadis itu. “Itu
dia!” Pekik Jaejoong sambil berlari mengejar Min Sun Ye,tiba-tiba pandangan
Jaejoong teralihkan pada sesosok gadis yang berjalan dengan bertelanjang kaki
menuju pinggir sebuah jembatan yang cukup sepi,Jaejoong mengkerutkan kening
serta mengangkat alisnya “Bodoh,apa yang ingin dia lakukan?
Jangan-jangan...Tidak..aku tidak boleh membiarkan gadis itu bunuh
diri!”.Jaejoong berlari menghampiri gadis yang berada di pinggir jalan
itu.Dengan cepat ia menarik tubuh gadis yang hampir saja melangkah maju dan berjalan
melampaui batas pagar jembatan “Nona,apa yang kau lakukan? Kau mau bunuh diri?”
Pekik Jaejoong pada gadis itu.Gadis itu menangis dan terus menangis,sungguh ia
bisa merasakan bahwa gadis itu begitu rapuh dan
sedih.Matanya..suaranya..tubuhnya.. Gadis itu putus asa.Mungkin hanya itulah
kata yang cocok untuk sosok gadis itu.
Entah mengapa,Jaejoong tanpa sadar
teringat pada sosok Victoria.Sosok gadis sinis dan dingin yang tidak memiliki
sopan santun,tapi sungguh,sebenarnya Jaejoong secara diam-diam sering mendengar
Victoria menangis dan itu sudah cukup membuatnya merasakan apa yang Victori
rasakan.Walaupun ia sering kesal pada Victoria,walaupun ia benci ketika harus
menatap gadis itu,tapi sungguh sebenarnya Jaejoong sangat menyayangi
Victoria,lebih dari apapun yang ada di dunia ini.
“N..nona kau tak apa?” Tanya
Jaejoong setelah tersadar dari lamunannya “Mengapa kau ingin bunuh diri? Kau
tau itu adalah dosa?” Sambung Jaejoong sambil menatap gadis itu tajam dan
berkata dengan nada yang serius.Gadis itu mengangkat kepalanya “Mianhae..”
Ujarnya pelan sambil menghapus air matanya.
“Jangan lakukan ini lagi,Tuhan bisa
marah padamu.Kau tau? Tuhan sangat tidak menyukai orang-orang yang bunuh diri”
Ujarnya lagi dengan nada meyakinkan.Tiba-tiba terdengar suara seseorang sedang
berteriak “Shin Heera..!” Ujar laki-laki itu.Wajahnya tampan,tubuhnya
tinggi,dan ia terlihat masih sangat muda,mungkin ia adalah mahasiswa semester
satu.Mungkin—
“Heera-ya..mianhae..” Ujar anak muda
itu sambil menggenggam erat tangan sang gadis yang mungkin adalah
kekasihnya,tunggu apakah mereka pasangan kekasih yang sedang bertengkar? Tapi
tunggu,ah itu bukan urusanku bukan?
“Mengapa kau tidak memberitahuku
sejak awal?” Tanya gadis itu sambil berusaha melepaskan tangannya dari si
lelaki “Aku tidak ingin membuatmu sedih” Jawabnya “T..tunggu..lebih baik saya
pergi dan mianhae,aku tidak bermaksud untuk ikut campur urusan kalian tapi
tolong jaga nona ini” Ujar Jaejoong lalu pergi meninggalkan kedua pasangan
kekasih itu? Tapi entahlah,bisa saja mereka adalah kakak-ber’adik yang
terpisahkan lalu menjadi kekasih lalu ya mungkin,argghh..lupakan.
Ya,baiklah sekarang gara-gara ke-dua
anak muda itu Jaejoong benar-benar kehilangan sosok Min Sun Ye yang mungkin
bisa menjadi kunci di mana Victoria sekarang berada,sungguh seharusnya tadi
Jaejoong ber-pura-pura tidak tau tentang gadis yang akan bunuh diri itu,tapi ia
tau hal itu adalah dosa,dan ia memutuskan untuk menghampiri gadis
itu.Yah,baiklah..mungkin hari ini memang bukan saat yang tepat untuk bisa
mengetahui di mana Victoria berada.
*****
“Hilton Molino Stucky Venice,jadi
gadis itu menginap di sini” Gumam Jung Yonghwa sambil mengangguk pelan dan
mengamati gadis bernama Victoria itu berjalan masuk ke hotel dari balik jendela
taksi yang sengaja di parkir agak jauh dari gerbang masuk ke hotel karena tak
ingin sampai gadis itu tau dan marah-marah tak jelas padanya.
“Baiklah pak,antar saya ke
Starhotels Splendid Venice” Ujar Jung Yonghwa lagi pada sopir taksi tersebut
dengan menggunakan bahasa Inggris,ya untung saja sopir taksi itu mengerti.Kalau
tidak? Ia harus berjalan seperti orang hilang yang terlantung-lantung di
jalanan.Mungkin dia akan seperti seorang..Tunggu,untuk apa kita membicarakan
ini? Sudahlah,lupakan.*****
Victoria memandang langit-langit hotel,sesekali ia mengerjapkan mata dan menguap,gadis itu mengambil handphone yang ia letakkan tepat di samping bantalnya lalu mendesah berat ketika melihat handphonenya yang telah penuh dengan panggilan-panggilan yang baginya sangat tidak penting,begitu juge dengan pesan-pesan yang masuk.
Gadis itu mematikan handphonenya dan masuk ke kamar mandi,mungkin dengan mandi ia bisa merasa lebih fresh dan santai.15 menit berlalu,gadis itu telah keluar dari kamar mandi dan mulai membuka kopernya lalu memasukkan beberapa pakaian ke dalam lemari dan memilih sebuah kaos hijau muda dan celana jeans panjang untuk ia kenakan.
Gadis itu telah bersiap untuk mengelilingi Venice sendiri,apa? Sendiri? Ya,begitulah.Ia berjalan menuju ke lift dan masuk ke dalamnya.Gadis itu hanya beridiri diam di balik kaca lift,hingga terdengar bunyi “Ting” Yang menandakan bahwa ia telah sampai di tempat.Victoria berjalan pelan sambil mengamati kaki dan tangannya yang belum sembuh total.Gadis itu berjalan menghampiri resepsionis dan bermaksud untuk menitipkan kunci kamarnya tapi tiba-tiba resepsioni itu memberikan sesuatu kepada Victoria,dia bilang seseorang menitipkan barang yang terbungkus sebuah kotak kado itu sekitar 1 jam yang lalu.Victoria menyipitkan matanya lalu bertopang dagu “Thank’s” Ujarnya pada sang resepsionis lalu pergi membawa kotak itu.Kotak yang hanya sebesar kardus jam tangan dengan kertas kado bewarna merah muda.Apa? Tunggu,merah muda? Arghh benarkah? Victoria sangat membenci warna merah muda,warna yang terlalu perempuan.Seperti itu yang ia fikirkan.
*To Be Continued*
By Admin *Heena Park*
Follow Twitter Admin *Heena Park* @Aivonnia906
Follow MFFS Twitter : @myffstory
Lanjut, chingu ! Terbawa sama ceritanya, bagus banget. Konfliknya juga oke :)
BalasHapus