Sabtu, 07 Juli 2012

"She" Part III (Remember)




Main Cast :
-Victoria Song
-Jung Yonghwa
-Jung Il Woo
-Kim Jaejoong
-Min Sun Ye
-Lee Joo Yeon
-Kang Minkyung
-Kim Suh Hyung
-Delano Song
-and Other

Recomended Song :
-Kiss Kiss Kiss *Shinee*
-Electric Shock *F(x)*
-What Doesn't Kill You (Stronger) *Kelly Clarkson*
-The Story Only I Didn't Know *IU*

 Previous ==> Victoria mendapatkan sebuah kotak kecil dari seseorang,kotak kecil itu dititipkan pada resepsionis hotel

Next ==>

      “Apa ini?” Victoria membolak-balik kotak tersebut dan mengamatinya sebentar.Tangannya sudah gatal untuk membuka kotak tersebut,ia sungguh ingin tau apa yang ada di dalamnya.Mungkinkah itu jam tangan? Mungkinkah itu cincin? Oh tunggu,mana mungkin itu cincin.Jangan terlalu berhayal—
     Dengan perlahan tapi pasti Victoria mulai membuka kotak kecil itu dan beberapa saat ia terkesiap.Sungguh apa yang ada di dalamnya? Apakah sesuai harapan? Tunggu,tapi sebenarnya raut wajah Victoria tidak begitu baik.Jadi.. “Apa ini? Apakah orang ini bercanda? Kertas? Hanya kertas?” Pekik Victoria yang mulai bingung,sungguh ia tak mengerti akan maksud dari sang pengirim.Membingungkan memang.
    Victoria bertopang dagu dan membuka kertas yang dilipat tersebut dan melihat sebuah tulisan di sana,tulisan tangan tepatnya “Datanglah ke Restaurant La Porta D'Acqua nanti malam,pukul 19.00” Victoria menggeleng “Apa? Memang siapa yang mengirim ini? Memang dia fikir dia kekasihku? Enak sekali dia menyuruhku ke sana seperti itu,siapa dia? Menyebalkan sekali” Gerutu Victoria.Tapi tiba-tiba gadis itu tersenyum dan oh ayolah,ada apa dengannya? Aneh sekali,sungguh.

                                                            *****

     Gadis itu berdiri tegak tepat di depan pintu La Porta D'Acqua gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya lalu menghela nafas panjang.Tiba-tiba seorang pelayan datang menghampirinya lalu berkata padanya “Anda nona Victoria Song?” Tanyanya dengan menggunakan bahasa Inggris,Victoria mengangguk dan meng-iyakan kata-kata pelayan itu “Silahkan masuk,seseorang sudah menunggu anda” Ujarnya lagi sambil tersenyum pada Victoria.Gadis itu mencoba membalas senyum si pelayan,ya walaupun hanya sebentar lalu berjalan masuk.
     “Dia ada di sana nona” Si pelayan menunjukkan seorang laki-laki ber-mantel coklat yang duduk membelakangi mereka,Victoria terdiam sebentar lalu berjalan menghampiri laki-laki itu.Ia sekarang berdiri tepat di belakang laki-laki itu,ia hanya terdiam begitu pula dengan lelaki yang duduk itu.Yang ia lakukan hanya menunduk dan “Sudah lama aku tidak bertemu denganmu Vic” Ujar lelaki itu yang tiba-tiba saja memecah keheningan.
     Victoria terkesiap,suara itu? Bukankah itu adalah suara dari..tunggu,tidak.Mana mungkin? Mana mungkin laki-laki itu berada di sini? Mana mungkin ia yang telah mengirimkan kotak kecil berisi lembaran kertas tersebut? Mana mungkin laki-laki itu yang..Arghh..Dada Victoria terasa sesak,ia butuh udara,ia butuh sesuatu yang bisa menenangkannya.Sungguh,gadis itu merasakan jantungnya berdebar lebih cepat,tubuhnya mulai menegang dan seakan ia tidak bisa bergerak sama sekali,ia berusaha mengeluarkan sebuah suara tapi gagal ia tidak bisa.Ia tidak sanggup untuk mengeluarkan sebuah kata saja,ia benar-benar tidak sanggup.
     Lelaki itu berbalik dan menunjukkan raut wajah yang polos,raut wajah yang selama ini sangat dibenci oleh Victoria,raut wajah yang membuatnya tidak bisa bernafas,raut wajah yang membuatnya mengingat kembali tentang hal yang pernah ia alami,hal yang sangat buruk,salah satu hal buruk yang pernah terjadi dalam hidup gadis itu.
     Lelaki itu berdiri tepat di depan Victoria,dan gadis itu? Ia hanya bisa menatap lemah orang yang sedang di depannya itu.Matanya,hidungnya,rambutnya,cara bicaranya,semuanya masih sama seperti dulu,tapi apakah perasaan itu juga masih sama seperti dulu? Victoria menggeleng pelan dan mencoba menahan air mata yang sudah berada di ujung matanya tersebut,setetes air mata yang ingin segera keluar dan membasahi pipi gadis itu.
     Lelaki itu tersenyum dan memegang halus pipi Victoria “Senang bisa bertemu denganmu” Ujarnya dengan penuh kasih sayang.Victoria masih berusaha untuk menenangkan dirinya dan membiarkan laki-laki itu menyentuh pipinya,walaupun itu terasa sakit.Sangat sakit.
     “Kau baik-baik saja? Apa kau sakit? Lalu,ada apa dengan tangan dan kakimu?” Lelaki itu menyambung pertanyaannya lagi,tapi Victoria masih diam.Dia belum sanggup untuk mengatakan apapun,dia belum memiliki keberanian yang cukup.
     Lelaki itu melepaskan tangannya dari pipi Victoria dan berniat memeluk gadis itu,tapi sebelum itu terjadi Victoria sudah memalingkan tubuhnya dan berusaha mengeluarkan seluruh sisa tenaganya yang mungkin hanya tinggal beberapa persen saja.Gadis itu mendesah berat lalu berkata “Untuk apa kau menyuruhku ke sini?” Tanyanya yang mencoba berkata dengan suara dingin.
     “Aku..aku hanya ingin meminta maaf padamu” Jawabnya dengan sedikit ragu,Victoria menutup matanya sebentar lalu berkata lagi “Kau tidak perlu meminta maaf padaku,bahkan aku sudah menganggap bahwa hal itu tidak pernah terjadi.Kau dan aku,kita tidak kenal” Gumamnya lalu berlari meninggalkan lelaki itu.

                                                            *****

     Gadis itu berdiri di pinggir  Rialto Bridge,ia menatap air di bawah jembatan itu,air yang cukup tenang dan ia berharap agar perasaannya bisa setenang itu.Gadis itu terisak,ia tak tau apa yang harus dilakukan,ia tidak menyangka harus bertemu dengan lelaki brengsek itu di sini,ya di Venice.Mengapa harus seperti ini? Mengapa harus? Ia tidak menginginkan ini terjadi,sangat tidak ingin.
     Angin berhembus pelan diikuti sebuah langkah kaki,langkah kaki yang semakin mendekat.Victoria membalikkan badan dan melihat seseorang “Yonghwa?” Ujarnya dalam hati.Laki-laki itu berdiri tepat di depannya sekarang,dan Victoria tau betul bahwa laki-laki itu pasti sedang bingung melihat Victoria yang sedang berdiri sendirian di jembatan itu dengan air mata yang mengalir di pipinya.
     “Kau baik-baik saja? Apa kau sakit?” Tanya Jung Yongwa,Victoria mengibaskan tangannya “Tidak” lalu berjalan menjauhi Jung Yonghwa.
     “Aneh sekali” Gumam Jung Yonghwa lalu berjalan menyusul Victoria. “Hei nona tunggu aku!” Teriaknya.
     Kini Jung Yonghwa telah berjalan tepat di samping Victoria,gadis itu menaikkan resleting jaketnya sambil mengusap-usap tangannya dan Jung Yonghwa hanya mengamatinya.
     “Jadi,sekarang apa lagi?” Tanya Victoria dengan nada kesal,ya sama dengan biasanya.Jung Yonghwa mengibaskan tangannya “Tidak apa-apa,hanya saja aku ingin berterimakasih padamu” Ujarnya sambil membetulkan jaketnya
     “Baiklah” Jawab Victoria dingin
     “Sebenarnya masih ada satu lagi” Ujar Jung Yonghwa sambil tersenyum kecil.Victoria mengalihkan wajahnya dan memandang laki-laki itu “Ya,maksudku jika kau tidak keberatan” Ujarnya dengan cepat karena takut perempuan itu tiba-tiba marah.
     “Apa?” Tanya Victoria dengan nada yang lebih tenang
     Jung Yonghwa tersenyum lagi lalu berkata dengan yakin “Boleh aku berkenalan denganmu?” Tanyanya dengan penuh harapan.Victoria terdiam sebentar lalu berkata “Victoria Song,kau bisa memanggilku Victoria” Jawabnya cepat.
     “Baiklah,kau bisa memanggilku Yonghwa,Jung Yonghwa” Ujar Jung Yonghwa sebelum gadis itu bertanya,tapi sungguh sebenarnya Victoria juga tidak ingin menanyakan hal itu. “Berapa umurmu?” Sambung Jung Yonghwa
     “Kau?”
     “Ah baiklah,abaikan saja pertanyaanku itu”
     Victoria mendesah berat lalu berkata kembali “Aku lahir tahun 1987,jadi hitunglah sendiri berapa umurku” Jawabnya.
     Jung Yonghwa terbelalak dan mengamati gadis itu “Benarkah? Berarti aku dua tahun lebih muda darimu” Ujarnya pelan
     “Benarkah? Kalau begitu panggil aku nuna”

                                                                        ******

     “Benarkah? Kalau begitu panggil aku nuna”Kata-kata itu masih terngiang di telinga Jung Yonghwa,entah sejak kapan ia mulai menyukai berada di dekat gadis itu.Ia tersenyum-senyum sambil membayangkan memanggil gadis itu dengan sebutan nuna.Oh tidak,ia bahkan sebenarnya tidak percaya bahwa gadis itu lebih tua darinya,tapi ya sudahlah memang begitu kenyataannya.
     “Ada apa denganmu? Mengapa kau tersenyum sendiri? Ku sudah tidak waras ne?” Suara seorang laki-laki membuyarkan lamunan Yonghwa,ia bangkit dari kasur dan mendapati kakaknya sedang melepas mantel dan melemparkan begitu saja ke kursi.Jung Yonghwa mengangkat alisnya “Hyung,mengapa kau ke sini?” Tanya Jung Yonghwa.
     Lelaki itu mendengus dan memasang wajah kesal “Kau tidak suka jika aku kemari?” Ujarnya.Yonghwa mengibaskan tangannya “Tidak,hanya saja,bukankah kau seharusnya berada di apartemenmu dan mengerjakan tugas-tugas kantormu yang segunung itu?”
     “Hei,aku juga butuh hiburan.Aku bisa gila jika terus-terusan berada dalam ruangan kerja,aku juga bosan setiap hari berada di dalam apartemen seluas itu seorang diri.Kau juga,mengapa kau tidak mau bermalam di apartemenku.Jangan-jangan kau bersama seorang gadis ne?”
     “Mwo? Anii,aku sendirian,mana mungkin aku bersama gadis.Sudahlah,lalu hyung dari mana saja? Rapat? Ah tapi tunggu,mana mungkin hyung rapat dengan menggunakan baju sesantai itu?”
     Lelaki itu menuangkan teh ke dalam cankir dan menyesapnya dengan perlahan “Tadi aku sedang berjalan-jalan,ah bukankah sudah ku bilang bahwa aku butuh hiburan? Sangat tidak menyenangkan hidup di apartemen itu” Ujarnya lalu kembali menyesap kopinya dan menghempaskan tubuhnya di sofa sambil menonton sebuah acara televisi.
     Jung Yonghwa mengangguk pelan lalu duduk di samping kakaknya “Hyung percaya tentang cinta pada pandangan pertama?”.Jung Il Woo mendadak terkesiap dan wajahnya memerah menahan tawa “Kau jatuh cinta?” Tanyanya,Jung Yonghwa mendengus dan mengalihkan pandangannya pada TV “Mungkin,maksudku,eh lupakan saja”
     Kali ini tawa Jung Il Woo semakin menjadi-jadi dan membuat adiknya itu kesal “Hah,seharusnya aku tidak menanyakan hal itu pada hyung,ah sudahlah aku mau tidur” Gumamnya lalu bangkit meninggalkan hyungnya “Hai,jangan tidur dulu , kau bahkan tidak bertanya padaku bagaimana aku bisa masuk ke kamar hotelmu”
     “Ah,aku sudah tau,tadi aku lupa mengunci pintu dan kau masuk begitu saja,sudahlah aku ingin tidur”.Jung Il Woo menggeleng dan mengkerutkan keningnya “Dasar aneh”

                                                            *****

     Delano,Kim Suh Hyung,dan Jaejoong duduk berhadapan di sofa.Yak betul,mereka sedang membicarakan Victoria,gadis itu benar-benar membuat khawatir seisi rumah,oh tunggu sebenarnya bukan hanya seisi rumah tapi Victoria juga membuat Min Sun Ye khawatir karena setiap kali Min Sun Ye menelfon selalu saja tidak di terima.
     Jaejoong bangkit dan berjalan menuju pintu “Kau mau ke mana?” Tanya Delano Song sambil berdiri.Kim Jaejoong menoleh dan tersenyum ketir “Aku akan menari Victoria” Jawabnya lalu berjalan kembali.
     Jujur sebenarnya Jaejoong sangat bingung,ia tak tau harus mencari informasi tentang adiknya ke mana,ia ingin menemui Min Sun Ye,tapi sungguh ia tidak tau di mana gadis itu tinggal dan kini,apakah ia harus berputar-putar mengelilingi kota selama seharian? Bagaimana jika Min Sun Ye tetap tidak ia temukan? Bagaimana jika Min Sun Ye tinggal di kota lain sehingga ia tidak bisa mencari tau tentang keberadaan adiknya.
     Tiba-tiba mata Jaejoong terpaku pada seorang gadis yang sedang berjalan pelan di pinggir jalan rasanya ia pernah melihat gadis itu.Seorang gadis muda,rambutnya se-bahu, dan berseragam SMA? Tunggu,benar gadis itu adalah gadis yang ditemui Jaejoong kemarin,gadis yang mencoba untuk bunuh diri,kelihatannya gadis itu masih terlihat murung,matanya masih menatap kosong ke bawah.Jaejoong menepikan mobilnya tepat di samping gadis itu.
     “Annyeong..” Jaejoong mencoba menyapa gadis itu,dan benar dia adalah gadis yang kemarin.Gadis itu tesenyum sambil menjawab sapaan Jaejoong,ya walaupun Jaejoong tau bahwa sebenarnya gadis itu tidak benar-benar sedang tersenyum.

                                                            *****

     “Jadi?” Jaejoong memiringkan kepalanya sambil memberikan gadis itu kopi dingin.Gadis itu tersenyum dan menyesap kopinya lalu membuka mulut “Aku tidak ingin bunuh diri,aku hanya ingin mengingat-ingat kenanganku ketika bersama seseorang”
     “Kekasihmu?”Wajah gadis itu berubah muram ketika Jaejoong menanyakan apakah yang ia maksud adalah kekasihnya.Gadis itu menunduk dan sepertinya ia sedang berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air mata.Sebenarnya Jaejoong tau bahwa mata gadis itu berkaca-kaca,tapi gadis itu masih tersenyum.Gadis yang kuat—
     “Bukan,hanya teman baik” Jawab gadis itu “Lalu,siapa laki-laki yang saat itu?” Jaejoong kembali melontarkan pertanyaan yang membuat gadis itu terlihat semakin sedih “Dia..d..dia juga temanku..teman yang sangat baik”
     “Sebenarnya,mianhae jika kata-kataku membuatmu sedih” Ujar Jaejoong menyesal “Tidak..aku tidak apa-apa,lalu apa yang sebenarnya sedang anda lakukan kemarin?”
     Jaejoong mengangkat kepalanya dan menghela nafas panjang “Aku sedang mencari adikku,dia pergi dari rumah dan satu-satunya orang yang tau tentang keberadaan adikku adalah teman baiknya”
    “Jadi,anda sedang mencari teman baik adik anda?” Gadis itu bertanya lagi sambil menyipitkan matanya,Jaejoong mengangguk dan menggeleng.
     “Hmm?”
     “Jadi begini,aku memang mencari teman baik adikku tapi aku tidak tau di mana rumahnya” Jawabnya sambil sesekali menatap gadis yang duduk di sampingnya itu.
     Gadis itu mengkerutkan keningnya dan menyesap kopinya lagi lalu ia menaikkan alis dan “Kalau boleh tau,siapa namanya?”
     Jaejoong mengerjap,ia bertopang dagu “Min Sun Ye” Jawabnya dengan nada yang tenang,ya walaupun sebenarnya perasaannya sedang tak karuan karena Victoria. “Hei,ngomong-ngomong pria yang waktu itu,dia tampan juga.Kenapa kau tak jadikan dia sebagai kekasihmu?” Gurau Jaejoong yang berusaha mengalihkan pembicaraan,saat itu juga pipi gadis itu memerah dan terlihat sedikit mengembang “Aku..ya maksudku..”
     “Heera-ssi..!!!”  Lagi-lagi seseorang berteriak,sepertinya ia sedang memanggil gadis itu.Tunggu,kali ini yang datang adalah seorang laki-laki yang berbeda dengan yang waktu itu “Mm..Mwo?” Gadis bernama Heera ini menengok dan bangkit,ia berlari mendekati lelaki tersebut.Jaejoong mencoba mendengarkan percakapan mereka tapi sungguh,jarak mereka terlalu jauh sehingga Jaejoong tidak mendengar apa-pun.Gadis itu menghela nafas lalu mengangguk,dan sekarang gadis itu berjalan menghampiri Jaejoong “Mianhae,saya harus pergi” Ujarnya lalu membungkuk sambil memberi salam lalu pergi bersama lelaki tadi.Mereka kelihatan terburu-buru,tak sampai 1 menit mereka telah menghilang dari pandangan Jaejoong.
     Baiklah,sekarang adalah waktunya untuk meneruskan mencari gadis bernama Min Sun Ye itu,sungguh susah sekali mencarinya.


                                                            *****

     “Apa mereka mencariku?” Min Sun Ye terduduk di salah satu sofa,di telinganya menempel sebuah earphone,ia sedang berbicara dengan seseorang,sepertinya Victoria. “Mmm..Kau mau tau?” Ujarnya sambil membenahi selimutnya,gadis itu kelihatannya baru saja bangun tidur dan itu sangat terlihat jelas dari penampilannya yang masih acak-acakkan “Apa?” Terdengar suara penasaran Victoria di seberang sana,Min Sun Ye menghela nafas “Kemarin ketika aku akan berangkat ke  kantor,secara tidak sengaja aku melihat Jaejoong dan kurasa dia sedang mengikutiku...Oh tidak,dia tidak berhasil mengejarku,ku lihat tiba-tiba ia berbelok dan menghampiri seorang gadis di samping jembatan..Oh ya..Baiklah,bye”
     Min Sun Ye bangkit dari kasur dan menarik handuk di gantungan,sesekali ia mengusap-usap wajahnya dengan air yang mengalir lewat kran.Lagi-lagi gadis itu menghela nafas panjang dan menggigiti bibir bawahnya,wajahnya berubah menjadi cemas.Ia cemas pada keadaan Victoria sekarang,ia cemas jika terjadi sesuatu pada gadis itu.Apalagi sejak kepergiannya ke Venice beberapa hari lalu,baru sekarang gadis itu menelfon dan itupun tidak lebih dari 10 menit.Ia tau bagaimana perasaan Victoria selama ini,ia tahu betul bahwa gadis itu sangat merasa tertekan di Seoul maka dari itu dia ingin pergi sejenak dan melepaskan segala rasa tertekan itu.Tapi sungguh,mengapa gadis itu harus keluar negeri sendirian? Lihatlah kaki dan tangannya,ia benar-benar sangat keras kepala.
     Di sisi lain,Min Sun Ye sangat ingin memberi tahu pada keluarga Victoria tentang keberadaan gadis itu,tapi sungguh,ia sangat sadar betul jika Victoria tidak ingin itu terjadi,tapi bagaimana sekarang? Seluruh anggota keluarganya terlihat sangat gelisah memikirkan gadis itu.Sungguh,pilihan yang sangat sulit.
     Jam menunjukkan pukul 10.00 tapi tenanglah,ini adalah hari Minggu dengan begitu Min Sun Ye memiliki waktu yang lumayan banyak untuk bisa bersantai ataupun berbelanja,oh ayolah bosan sekali selama hampir 2 bulan ini dia selalu merawat Victoria.Ya,walaupun sebenarnya ia juga senang karena bisa merawat sahabatnya itu,tapi sungguh terkadang ia juga ingin sekali berbelanja dan santai.Awalnya Min Sun Ye ingin mengajak Victoria untuk berbelanja dengannya hari ini,tetapi ternyata gadis itu telah berada di Venice dan rencana ini-pun gagal.Tapi baiklah,tidak apa-apa,sepertinya berbelanja sendirian juga asik.Sepertinya—

                                                            *****

     Victoria duduk bersila di karpet,matanya menatap layar handphone.Ini berbeda dengan biasanya,sebelumnya ia tidak pernah menatap layar handphone seperti itu,oh tunggu.Bukan hanya itu,bahkan sebelumnya ia juga tidak pernah sekalipun memperhatikan handphonenya seperti itu.Hari ini ia merasa bahwa akan ada sesuatu,ya sesuatu yang menyenangkan Tapi entahlah,memang apa yang menyenangkan? Dia berada di Venice sendirian,tanpa teman.Gadis itu mendengus dan melempar sebuah bantal yang tadinya ia bekap “Ah...apa-apaan ini? Bodoh sekali” Umpatnya.
     Victoria menarik kruknya dan mencoba berdiri sebelum Dance the night away live your life and stay young on the floor Layar handphonenya menyala dan terlihat nama Jung Yonghwa di situ,Victoria mengerutkan keningnya lalu membatin “Kapan aku menyimpan nomor orang ini? Dan apa aku memberikan nomorku?”
     “Allo nuna..!!!” Suara Yonghwa terdengar sangat riang di sana
     “Mmm..Bahasa  Prancis?” Sahut Victoria sambil menggigiti kukunya
     “Aku tidak tau,aku hanya mengikuti orang yang tadi ada di TV,ehmm..kau ada waktu hari ini?”
     Victoria tertawa kecil dan menggeleng “Apa kau bercanda? Tentu saja waktuku banyak,wae?”
     “Bagus..kau mau berjalan-jalan denganku? Maksudku ya mengelilingi kota”
     Gadis itu diam sejenak sambil memutar otaknya,ia berfikir bahwa lelaki ini sangat aneh.Benar-benar aneh.Bagaimana bisa lelaki yang sempat menjadi musuhnya di bandara itu tiba-tiba berubah menjadi sangat baik? Dunia memang membingungkan.
     “Jadi?” Lagi-lagi Jung Yonghwa bertanya,kali ini dengan nada yang lebih kecil.Aku yakin dia pasti sangat gugup,itu terdengar jelas.
     “Baiklah” Jawab Victoria yang menganggukkan kepalanya.Jung Yonghwa tersenyum sambil menaik –turunkan lengannya,walaupun Victoria tidak bisa melihat “B..baiklah..aku akan menjemputmu di Hotel...nuna berada di Hilton Molino Stucky bukan? 30 menit lagi aku akan segera sampai” Tutttt........Lelaki itu mematikan panggilannya dan itu benar-benar membuat Victoria semakin bingung.Tapi gadis itu tak mau berfikir terlalu lama,segera ia mengambil handuk dan mandi.Ya,mandi sepertinya bisa membuat perasaan gadis itu lebih baik.Setidaknya lebih baik dari kemarin malam.

                                                            *****

     Victoria berdiri di depan hotel sambil mengamati jam tangannya.Berkali-kali gadis itu melihat ke sana - ke mari,gadis itu mencari Jung Yonghwa.Seorang laki-laki berjalan mendekati Victoria,bukan salah lagi itu adalah Jung Yonghwa.Lelaki itu memakai kaos bewarna biru muda dan celana jeans,tidak lupa sepatu dan topi putihnya.Sedangkan Victoria,dia memakai dress biru muda dan sandal sepatu bewarna biru pula.Sungguh suatu kebetulan yang tak terduga.
     Lelaki itu tersenyum lebar sambil menatap Victoria lurus-lurus.Sentak tubuh gadis itu entah mengapa menjadi kaku,dan oh Tuhan..benarkah ini? Pipi Victoria menjadi merah padam,gadis itu sedang salah tingkah? Mungkin—
     Victoria menggeleng dan menggelembungkan pipinya sambil berharap bahwa Jung Yonghwa tidak melihat pipinya yang mulai berubah warna itu.Jung Yonghwa menyipitkan matanya dan mengamati Victoria lalu menepuk pelan pipi gadis itu.Pukk...!! “Kau tidak apa-apa nuna?” Tanyanya bingung.
    Victoria kembali menggelembungkan pipinya dan menggeleng pelan,lalu memalingkan wajahnya ke tas lengannya  yang bewarna putih tulang itu.
     Jung Yonghwa memanyunkan bibirnya “Aneh sekali” Ujarnya yang kini sedang menggaruk-garuk kepalanya.Victoria menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan lalu menghadap Jung Yonghwa “Siapa yang aneh? Kau ini,sudah ayo berangkat” Jawabnya ketus.
     Tiba-tiba Jung Yonghwa menarik tangan kiri gadis itu dalam genggaman tangan kanannya,betul.Hari ini Victoria hanya menggunakan satu kruk,toh kakinya sudah mulai membaik.Gadis itu hanya bisa melihat lelaki yang sedang berdiri di sampingnya kini menggenggam erat tangannya dan menariknya perlahan untuk berjalan.

                                                        To Be ContinuedBy Admin *Heena Park*
Follow Twitter Admin *Heena Park* @Aivonnia906
Follow MFFS Twitter : @myffstory

1 komentar:

  1. Halo memberdeul :)
    jangan lupa kunjungi blog saya *Heena Park*
    alamatnya http://heenaliciousfanfiction.wordpress.com/
    Gomawo~

    BalasHapus