Title : All My Breath for You
Author : Heena Park
Genre : Sad,Romance,Family,Angst
Lenght : Ficlet ( 1,045 word )
Main Cast :
-Kim Joon Myeon (Suho)
-Shin Yoon-Hae
-Shin Eun-Na
-Other
Backsong :
-EXO *Baby Don’t Cry*
-Agnes Monica *Rapuh*
======= >
Haruskah hidup sesakit ini ?
Shin Yoon-Hae,gadis bertubuh kurus,berpipi tirus,serta bermata coklat itu berdiri merenung di balik kaca jendela.Beberapa kali ia menarik nafas begitu dalam seolah ia sedang merasakan sakit yang begitu parah.Mata coklatnya perlahan menatap selembar kertas berbentuk hati bewarna ungu muda bertuliskan The Wedding.
Ia bergeming,tak tau apa yang harus ia lakukan.Mengapa hari ini harus tiba ? Mengapa hari ini bisa terjadi ? Ia sendiri tak mengerti.Segalanya seolah kelam,bagaikan di telan bumi.
Perlahan,mata itu mulai berarair,namun seolah tak ingin terjatuh.Gadis itu mengedip-kedipkan kedua matanya menahan butiran bening yang sarat akan makna itu menjatuhi pipinya.Sejenak segalanya berubah,ia mengingat hal itu.Sangat ingat.
*****
Matahari musim semi membuat suasana begitu indah.Dua sejoli duduk bersama di tengah hamparan padang rumput hijau yang begitu luas.Mereka berdua tersenyum—senyuman yang begitu sarat akan cinta.
“Menikahlah denganku” Ujar si lelaki yang bernama Suho—Ia menatap lekat-lekat gadis di hadapannya sembari membelai rambut panjang gadisnya tersebut.
“Apakah itu sebuah lamaran ? Atau hanya omong kosong belaka?” Sang gadis mengangkat alisnya lalu tersenyum.
“Apakah aku terlihat sedang bercanda ? Hei,Shin Yoon-Hae..Kau tau ? Aku sangat mencintaimu,jadi menikahlah denganku”
“Kau terdengar seperti sedang memaksaku”
“Baiklah,baiklah..jadi ? Kau tak ingin menikah denganku ?”
“Bukan begitu..”
“Lalu ?”
“Aku akan menikah denganmu,jika…”
“Jika apa ?”
Gadis bernama Shin Yoon-Hae itu berdiri dan merebut topi biru yang sedang dikenakan oleh kekasihnya kemudian berlari sambil berteriak “Jika kau bisa menangkapku , dan mengambil kembali topi milikmu ini !”
“Dasar gadis ini” Suho tersenyum kecil “Aku pasti akan mendapatkanmu dan topiku !! Lihat saja hahaha” Lanjutnya kemudian berlari menuju ke arah Yoon-Hae
*****
“Yoon-Hae..kau sudah bersiap-siap?” Seorang perempuan setengah baya terlihat memasuki kamar Yoon-Hae,perempuan itu mendesah pelan “Bersiaplah sayang,kau tidak ingin mengecewakannya bukan?” Sambungnya dengan nada begitu halus.Ia sungguh bisa merasakan kepedihan yang di rasakan anak semata wayangnya.
“Tapi amma,apakah aku mampu?” Ia menunduk
“Amma yakin kau mampu,kau gadis yang kuat sayang—Percayalah”
“Baiklah”
Gadis itu menghela nafas,ia tersenyum bukan tapi lebih cocoknya,ia memaksakan diri untuk tersenyum.Tangannya yang kurus ia gunakan untuk meraih sebuah gaun bewarna abu-abu yang tergeletak di kasur.Seolah semua berjalan slow motion,gadis itu mengenakan gaunnya,lalu berdandan,berjalan pelan menuruni tangga,keluar dari rumah dan mendapati kedua orang tuanya sedang berdiri di samping sedan hitam kesayangannya.
“Mari berangkat” Ujar ayahnya,ia menghampiri Yoon-Hae yang masih membatu di depan pintu lalu menggandeng anaknya memasuki mobil.Anaknya yang malang—
Gadis itu terdiam,ia memandang keluar jendela,pikirannya kosong.Ia tak tau harus bagaimana lagi.Ia merasa seolah hidupnya akan segera berakhir dalam beberapa jam lagi.Ia merasa seolah tidak ada gunanya lagi ia hidup.Tidak jika ia harus kehilangan lelaki itu—
Drrrttt…
Ponselnya berbunyi,ia rogoh tas lengan kecil di sampingnya lalu mengambil sebuah ponsel ber-merk Samsung itu.
Jantungnya seakan berhenti berdetak,ia benar-benar bisa mati jika terus seperti ini.Ia sungguh ingin mengakhiri hidupnya karena pesan singkat sialan ini.Ia tak sanggup
From : Suho OppaSebentar lagi acara akan segera di mulai
Bolehkah ia keluar dari mobil sekarang ? Bolehkah ia berdiri di tengah jalan dan menunggu sebuah kendaraan menabrak tubuhnya ? Bolehkah ia melakukan itu ?
Drrrttt…
Ponselnya kembali berbunyi,gadis itu terbelalak dan dengan cepat ia membuka pesan singkat tersebut.
From : Suho OppaJika setelah hari ini mencintaimu adalah sebuah dosa,maka itulah dosa terindah yang pernah ku lakukan dalam hidupku…Saranghae…..
Seolah ia bisa merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Suho di sana,seolah ia bisa mengerti akan perasaan Suho sekarang.Ia benar-benar ingin keluar,ia benar-benar ingin pergi dan meninggalkan segala memori dalam hidupnya kini.Tapi apa daya ? Itu hanyalah keinginan belaka,keinginan yang tak akan pernah tercapai.
Mobil sedan hitam itu berhenti di depan sebuah gereja bergaya romawi di daerah Jinan.Beberapa mobil terlihat terparkir rapi di sekitarnya,menandakan sedang ada acara di sana.
Shin Yoon-Hae keluar dan berdiri kaku ketika menginjakkan kaki di tanah.Seseorang menepuk pundaknya “Percayalah,semua akan baik-baik saja.Amma yakin itu” Ujar ibunya.
Ia menggandeng lengan ibunya dan berjalan pelan menuju gereja,sang ayah berjalan di belakang mereka,ia berjaga-jaga jika tiba-tiba sang putri tiba-tiba pingsan.Ia takut itu terjadi.
“Shin Yoon-Hae…”
Suara itu ? Seorang gadis berjalan menghampiri Yoon-Hae dan kedua orang tuanya “Aku juga akan berada di sampingmu”Sambung gadis itu.Yoon-Hae tersenyum kecil.
Tiupan angin sepoi-sepoi menemani mereka,hingga tibalah mereka di pintu gereja.Setelah ini,setelah ia melangkahkan kaki untuk memasuki gereja,apakah semua akan baik-baik saja ? Apakah ia akan tetap tegar dan tersenyum ? Entahlah—
Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki gereja,dilihatnya seorang lelaki sedang berdiri bersama dengan seorang gadis di altar.Seorang pendeta juga terlihat berada di antara mereka.Mereka mengucapkan sesuatu,dan Yoon-Hae tau itu.Ia tau apa yang sedang mereka ucapkan.
“Kim Joon Myeon..bersediakah kau menerima Shin Eun-Na menjadi istrimu ? Menerima dia apa adanya,menemaninya di saat sehat dan sakit,menerimanya dalam keadaan apapun dan mencintainya sekarang,nanti,dan selamanya?” Ujar sang pendeta pada Suho.
Yoon-Hae melihat lelaki itu menunduk,dan sekarang ia terdiam begitu lama.Sehingga para undangan terlihat bingung akan sikap Suho.Yoon-Hae melihat si perempuan yang bernama Shin Eun-Na itu memegang lengan Suho lalu tersenyum padanya.
Suho mendongak,ia menengok dan mendapati seorang gadis bergaun abu-abu sedang berdiri membatu di depan pintu gereja bersama dengan tiga orang lainnya.Gadis itu tetap tak bergeming,ia masih terdiam.Matanya berair,Suho tau itu.
“Shin Yoon-Hae” Ujarnya pelan.
Ia menatap Shin Eun-Na sebentar,gadis itu mengangguk dengan cepat.Ia tahu maksud Suho dan ia akan membiarkan Suho menghampiri Yoon-Hae.Orang yang di cintai oleh Suho sebenarnya—
“Pergilah” Ujar Eun-Na.
Suho mengangguk,ia segera berlari menghampiri Yoon-Hae dan memeluk gadis itu erat dalam satu hentakkan (?) . Ia bisa merasakan gadis itu begitu kaku.Ia bisa merasakan gadis itu begitu gemetar.Tubuhnya dingin bagaikan es.Gadis itu mulai terisak.
“Yoon-Hae..ku mohon,hentikan semua ini..” Suho melepaskan Yoon-Hae dari pelukkannya,namun ia masih memegang pipi gadis itu.
Gadis itu menggeleng “Tidak oppa,ini tidak boleh berhenti..Kau harus tetap melanjutkannya” Jawabnya.
“Tapi aku tidak mencintainya Yoon-Hae..aku hanya mencintaimu”
“Oppa..dengarkan aku oppa,dengarkan aku..Oppa tau kan bahwa penyakitku ini sudah semakin parah ? Oppa taukan bahwa aku sebentar lagi akan mati ? Oppa taukan bahwa aku tidak bisa bertahan lebih lama ? Aku tidak akan pernah bisa membahagiakan oppa”
“Yoon-Hae..kau yang harus mendengarkan aku..Aku tak perduli dengan usiamu,aku tak perduli jika kau tak bisa bertahan lama..Aku hanya perduli pada cintamu Yoon-Hae..hanya itu.Jika memang Tuhan berkehendak hari ini kau harus pergi,aku rela Yoon-Hae..Tapi ku mohon,jangan paksa aku menikah dengannya”
“Oppa…aku..”
“Yoon-Hae..benar apa yang dikatakan Suho.Kami tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.Suho mencintaimu Yoon-Hae,dia tidak mencintaiku..Kau tidak bisa memaksanya untuk menikah dengan orang yang tak ia cintai.Aku hanya sepupumu.Aku juga tak memiliki perasaan padanya” Ujar Eun-Na yang tiba-tiba saja menyela pembicaraan
“Tapi..”
“Yoon-Hae..percayalah padaku..dan percayalah pada cinta kalian” Tambah Eun-Na
Suho menjongkokkan tubuhnya,ia keluarkan dua buah cincin dalam gengamannya “Yoon-Hae,menikahlah denganku..Biarkan aku membuat sisa hidupmu menjadi bahagia,biarkan aku mengisi hidupmu”
Gadis itu menatap ibu dan ayahnya,mereka berdua mengangguk.Kemudian ia menatap kedua orang tua Suho yang berada di depan,dan mereka juga menggangguk.Kali ini,ia menatap Suho.Menatap mata bening lelaki itu,dan sekarang gilirannya lah yang mengangguk.Ia tersenyum “Aku akan menikah denganmu,karena aku mencintaimu”
Mereka berdua berjalan ke altar,Yoon-Hae memegang lengan Suho begitu kuat.Eun-Na dan Na-Young berjalan di belakang mereka.
Mereka berdua tersenyum,sang pendeta telah menanti di sana.
“Jadi..dia yang akan menikah denganmu?” Ujar sang pendeta.
“Benar,Shin Yoon-Hae lah yang akan ku-persunting”
“Baiklah..” Ujar sang pendeta “Kim Joon Myeon..bersediakah kau menerima Shin Yoon-Hae menjadi istrimu ? Berjanji menerima dia apa adanya,menemaninya di saat sehat dan sakit,menerimanya dalam keadaan apapun dan mencintainya sekarang,nanti,dan selamanya?” sambung sang pendeta
Suho tersenyum,ia memandang Yoon-Hae “Saya bersedia”
“Dan kau Shin Yoon-Hae..bersediakah kau menerima Kim Joon Myeon menjadi suamimu ? Berjanji menerima dia apa adanya,menemaninya di saat sehat dan sakit,menerimanya dalam keadaan apapun dan mencintainya sekarang,nanti,dan selamanya?”
Yoon-Hae mengangguk “Saya bersedia”
Sesaat setelah itu,Suho memasangkan cincin di jari manis Yoon-Hae dan perempuan itupun berbalik memasangkan cincin di jari manis Suho.
Namun,kebahagiaan itu tak berlangsung lama.Tiba-tiba saja Yoon-Hae pingsan dan terjatuh di lantai.Semua orang terlihat panik.Suho dengan cepat menggendong gadis itu dan membawanya ke mobil.
Secepat mungkin ia berusaha untuk mengendarai mobil,berharap nyawa sang istri masih bisa terselamatkan.Berharap ia masih bisa melihat sang istri esok hari.
Setibanya di Rumah Sakit,lelaki itu segera membawa Yoon-Hae ke dalam Instalasi Gawat Darurat.Sang dokter terlihat sibuk bersama dengan sang suster.Suho dan keluarganya menunggu di depan.Menunggu kepastian.
Krekk..
“Dokter,bagaimana keadaan istri saya?”
Dokter itu melepas stetoskopnya dan menunduk “Maaf,kami sudah berusaha sebisa mungkin.Maafkan kami”
“Maksud dokter ? Tidak..Yoon-Hae..ku mohon jangan” Suho berlari kedalam ruang Instalasi Gawat Darurat,ia melihat istrinya tergeletak lemas tanpa suara,tanpa gerakkan,dan tanpa nafas.
Ia tersenyum pahit,setetes air mata jatuh membasahi pipinya.Ia membelai rambut Yoon-Hae dan membelai pipinya sambil bergumam “Yoon-Hae,tak masalah jika kau pergi sekarang.Aku baik-baik saja.Setidaknya aku telah membuatmu bahagia,walaupun aku tak bisa membahagiakanmu lebih dari ini.Pergilah dengan tenang sayang,jangan khawatirkan aku.Aku akan selalu baik-baik saja,karena aku percaya.Cintamu akan selalu menguatkanku..Saranghaeyo~ “
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar