Sabtu, 29 Desember 2012

No Other Part II


Title : No Other
Author : Heena Park
Genre : Romance gado-gado *plakk*
Main Cast :
-Kim Heechul
-Choi Sooyoung
-Tiffany
-and Other
Plagiat di Larang Masuk..!!!
.
.
Previous ==>
“Dasar mereka ini” Gerutu Heechul  “Hei lepaskan pelukkanmu Sooyoung-ah” Ujar Heechul lagi “Ah ne..mwo? Apa yang aku lakukan? Aku memelukmu dan orang-orang tadi tau..Aaa..mereka pasti akan membuat gosib baru” Ujar Sooyoung lemas “Ini semua karena kau,dasar bodoh” Tegur Heechul “Aaaa..jadi apa yang harus aku lakukan? Ya,aku harus berlari mengejar mereka dan menjelaskan bahwa aku dan kau tidak ada apa-apa” Ujarnya kemudian berlari mengejar mereka,tapi belum sempat ia melangkah Heechul sudah menahan tangannya dan mengajaknya pergi “Percuma kau melakukan itu,sudahlah lebih baik kau membantuku untuk membawa tasku”
“Tapi..”
“Sudahlah,ayo cepat” Ujar Heechul
“Ahhh…nde”
Next ==>
“Ah..mengapa di dunia harus ada orang yang menyebalkan seperti itu? Bodoh,mengapa juga aku menerima tawarannya? Sooyoung,kau benar-benar bodoh.Di mana otakmu?”.Drtt..drttt…drtt..Hp Sooyoung bergetar,dengan cepat ia mengambil Hpnya yang ia letakkan di laci samping ranjangnya.Sooyoung mengkerutkan keningnya sambil membaca sebuah sms.
“Ku tunggu,kau besok tepat di lapangan basket.Oh ya,tepat pukul 08.00,awas kalau kau terlambat!” Sooyoung mencibirkan bibirnya lalu bergumam tak jelas lagi,dia berfikir bahwa Kim Heechul adalah pengganggu dalam hidupnya,oh..dia juga berfikir,mengapa di dunia ini harus ada orang yang aneh,dan gila seperti Heechul? Sungguh,pemikiran yang bodoh.
Selepas ia melamun,dengan cepat Sooyoung segera membalas sms dari Heechul,sebelum laki-laki itu berubah menjadi monster dan menceramahinya “Baiklah” Balas gadis itu singkat lalu berjalan menuju ke dapur untuk melihatnya sahabatnya yang sekarang sedang menyiapkan makanan untuknya.
Ya,tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan Sooyoung dalam memasak tidak begitu bagus,sehingga sang sahabat yang kebetulan juga tinggal dalam satu kontrakkan dengannya itulah yang dengan sukarela memasak untuk mereka berdua.Sooyoung menepuk pelan pundak sahabatnya,Tiffany berbalik dan menatap Sooyoung “Mwo?” Ucapnya bingung.
Sooyoung mengibaskan tangannya “Anio,apa yang sedang kau masak?” Tiffany tersenyum “Entahlah,aku juga bingung ingin memasak apa..Oh ya,bagaimana dengan Heechul? Kau sudah mulai terpikat dengannya?”
Sooyoung mencibir,apa-apaan ini? Mana mungkin Sooyoung tertarik pada lelaki seaneh Heechul? Lelaki yang kadang baik tapi kadang juga seperti monster,siapa yang menyukainya? Tidak..tidak akan pernah.
“Hai..!!” Tiffany menepuk kedua tangannya di depan mata Sooyoung,gadis itu hampir melompat karena kaget “Apa? Assh..Mengapa kau mengagetkanku?” Gerutunya sambil menghela nafas panjang.Tiffany tertawa “Kau melamun,jadi aku menyadarkanmu..Choi Sooyoung”
“Ah baiklah,sudahlah lebih baik aku mandi..” Ujar Sooyoung lalu pergi.
*****
“Apa benar kau sedang dekat dengan seorang yeoja?” Kim Yonghee menatap lekat anaknya sambil menyilangkan kedua tangannya.Heechul mendesah berat lalu bangkit dari sofa “Apa aku harus memberitahukannya pada appa? Perduli apa appa padaku?”
Plakkk!! Kim Yonghee melayangkan sebuah tamparn tepat di pipi kiri Heechul “Berani kau berbicara seperti itu pada appa? Dasar anak kurang ajar! Apa kau tidak pernah di ajari sopan santun selama ini?”
Heechul mengernyit sambil mengelus-pipinya “Aku tidak tau apa itu sopan santun,orang tuaku tidak pernah mengajarkannya” Jawabnya.Yonghee mengepalkan tangannya “Kim Heechul..!!”
“Mwo? Bukankah memang begitu kenyataannya? Appa terlalu sibuk dan tidak pernah memperhatikanku! Jadi siapa yang mengajariku sopan santun?”  Pekik Heechul dengan nada lebih keras,ia benar-benar kecewa.Sangat kecewa pada ayahnya.Mengapa selama ini ayahnya lebih memilih pekerjaannya daripada melihat dan memantau perkembangan anaknya? Di mana sosok seorang ayah dalam diri lelaki itu?
“Kau benar-benar..ahh jantungku!” Yonghee memegang dadanya,sesuatu telah terjadi padanya.Ia terjatuh dan menahan rasa sakit “Appa…kau tidak apa-apa?” Tanya Heechul cemas sambil membantu ayahnya berdiri
“Apa perdulimu?” Yonghee mendorong Heechul menjauh darinya dan berteriak memanggil para bodyguardnya “Baiklah jika itu mau appa..Selamat malam tuan Kim,maaf karena selama ini sudah membebani anda”
“Hei Kim Heechul , mau ke mana kau? Heechul!! Arrghh” Teriak Kim Yonghee sambil memandangi anaknya yang pergi begitu saja.
*****
Heechul berjalan pelan di trotoar,pandangannya menatap arah jalan,tiba-tiba ia teringat sesuatu.Dengan cepat ia ambil ponselnya lalu mencari sebuah nama di kontak.
“Choi Sooyoung” Heechul mengirimkan pesan pada gadis itu “Hei,datanglah ke taman sekarang!” Lelaki itu tersenyum lebar dan kembali menaruh ponselnya di dalam saku lalu berjalan menghampiri penjual minuman.
*****
“Hei,datanglah ke taman sekarang!” Sooyoung mendecakkan lidahnya “Ahhh…Mengapa harus sekrang? Lelaki itu benar-benar pengganggu!” Gerutunya kesal,Sooyoung sempat menjelek-jelekkan Heechul dan mengata-ngatai bahwa laki-laki itu gila,tidak punya perasaan,pengganggu,menyebalkan,dan monster tapi pada akhirnya ia bangkit juga dan pergi menemui lelaki itu.
15 menit berlalu Sooyoung telah memarkirkan mobilnya di salah satu sudut taman.Ia buka pintu mobil dan pandangannya langsung terarah kepada seorang lelaki yang berdiri sendirian di dekat tiang lampu,lelaki itu memegang dua kaleng soda.Tidak salah lagi,dia adalah Kim Heechul.
Sooyoung berlari menghampirinya dna berhenti tepat di samping lelaki itu “Apa? Mengapa menyuruhku ke sini malam-malam begini?” Gadis itu masih mengatur nafasnya,Heechul menyodorkan sekaleng soda untuk Sooyoung “Minumlah dulu,setelah  itu temani aku jalan-jalan” Jawabnya datar lalu berjalan dahulu meninggalkan Sooyoung.
“Tunggu? Dia fikir aku benar-benar pembantunya? Dia menyuruhku ke sini malam-malam hanya untuk menemaninya jalan-jalan? Dia benar-benar sudah tidak waras lagi” Batin Sooyoung dalam hati
“Hei! Sampai kapan kau akan melamun seperti itu ha?” Suara teriakkan Heechul menyadarkan Sooyoung dari lamunannya,gadis itu tersentak dan berjalan pelan menghampiri Heechul yang sudah mulai jauh dari tempatnya berdiri tadi.
“Jadi kita mau kemana?” Tanya Sooyoung seraya berjalan dan membuka kaleng sodanya,Heechul memengok “Sudah ku bilang,kita akan jalan-jalan.Apa kau tak mengerti?” Jawabnya cepat
Sooyoung memutar otaknya lalu mendesah berat “Maksudmu kita akan berjalan terus seperti ini? Dan tanpa tujuan yang jelas? Apa kau sudah gila? Tidak,aku tidak mau” Protesnya lalu berhenti di tengah jalan dan menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil yang sedang ngambek karena tidak di belikan permen—
Heechul berbalik,ia menyahut (?) tangan kiri Sooyoung dan menariknya untuk terus berjalan “Hei,jangan seperti anak kecil..” Ujar Heechul pada Sooyoung,gadis itu semakin memanyunkan bibirnya dan mendesah berat lagi “Kau memang menyebalkan” Bisiknya pelan pada Heechul dan lelaki itu hanya tersenyum kecil melihat reaksi Sooyoung yang kesal padanya.Menurutnya ini adalah sebuah hiburan,melihat gadis itu kesal dan mencibir bisa membuat Heechul tertawa kembali.Aneh sekali—
Mereka berdua berjalan tanpa arah,Heechul terlihat menikmati perjalanannya,sedangkan Sooyoung? Berkali-kali gadis itu mencibir dan menghela nafas panjang.Drttt…drrttt…Heechul merogoh saku celananya,ia keluarkan ponsel bewarna putih berlogo I-Phone itu.Ia mengkerutkan keningnya lalu mengepalkan tangan kanannya “Ada apa?” Tanya Sooyoung khawatir.
Heechul terdiam sejenak lalu muali membuka mulutnya “Kau bawa mobil? Antarkan aku ke Rumah Sakit”.Sooyoung mengangkat alisnya “Memang siapa yang sakit? Kau sakit?” Katanya ssambil menempelkan tangannya ke kening Heechul,lelaki itu menepis (?) “Hei bukan aku yang sakit.Sudahlah cepat antarkan aku”
*****
Heechul berjalan cepat menuju ruang UGD di Rumah Sakit,sedangkan Sooyoung berjalan di belakangnya.Lelaki itu tetap memasang wajah datarnya.2 orang bodyguard terlihat berdiri tegap,sedangkan di antara mereka duduk seorang laki-laki berbaju coklat tua,lelaki itu bertopang dagu sambil memasang wajah cemas,Heechul berjalan mendekatinya “Mengapa kau menyuruhku ke sini?”
Lelaki itu berdiri dan Bukkk..!!!! Sebuah pukulan ia arahkan tepat di perut Kim Heechul,Sooyoung yang tak sengaja melihat kejadian itu hanya menutup mulutnay dengan telapak tangan kanannya,ia tak menyangka bahwa lelaki itu akan memukul Heechul.
Tiba-tiba lelaki itu menatap Sooyoung dan berjalan mendekatinya,ia raih tangan Sooyoung dan menyeretnya di depan Heechul yang masih terbaring di lantai dan mencoba untuk duduk. “Jadi karena gadis ini kau berani melawan appa? Bodoh kau Heechul!”
“Dia tidak ada hubungannya dengan semua ini!” Jawab Heechul cepat lalu menarik Sooyoung agar berdiri di sampingnya “Kau…lebih baik kau diam jika tidak tau apa yang terjadi,seharusnya tadi aku tidak datang ke sini” Gumam Heechul lagi lalu berjalan sempoyongan keluar Rumah Sakit.
*****
Sooyoung membantu Heechul masuk ke dalam mobilnya,ia ambilakn tissue dan air mineral yang telah tersedia dalam jok belakang untuk Heechul.Lelaki itu masih mengatur nafasnya dan Sooyoung segera beranjak duduk ke kursi pengemudi.
“Kau terluka,lebih baik kita masuk kembali dan meminta dokter untuk mengobatinya” Gumam Sooyoung khawatir.Heechul mendecakkan lidahnya lalu meminum air mineral untuk sekedar menenangkan diri dan berbalik menatap Sooyoung “Aku baik-baik saja,lebih baik kau antarkan aku ke kampus dan setelah itu kau boleh pulang”
“Kampus? Untuk apa kau ke sana?” Tanya Sooyoung heran “Sudahlah,ikuti saja kata-kataku” Paksa Heechul.Sooyoung mengangguk dan segera menyalakan mobilnya lalu pergi.


*To Be Continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar