Title : Two Moons
Author : Heena Park
Ratting : PG
Genre : Romance,Friendship,Family,Angst,Fantasy
Main Cast :
-Shin Heera
-Kim Jong In / Kai
-Oh Sehun
Support Cast :
-EXO-K
-EXO-M
-Other
Recomended Song :
-EXO *Black Pearl*
-Let Out The Beast *EXO*
-Katy Perry feat Kanye West *E.T*
-BigBang *Monster*
-Christina Perri *A Thousand Years*
nb : ff ini terinsipari dari Twilight,jadi mungkin ada beberapa kejadian *plak* yang agak sama.
Plagiat di Larang Masuk..!!!
.
.
.
Previous ==>
Han Im Young terperanjat “Kau mengetahuinya ? Jangan-jangan kau juga mengetahui tentang Black Pearl ?”
“Tunggu,jadi ? Amma sudah tahu bahwa Black Pearl ini ? Apakah amma yang telah menurunkan Black Pearl ini padaku ? Apakah Black Pearl ini sebelumnya adalah milik amma ? dan Amma ? Apakah amma tau siapa pemilik Black Pearl yang satunya ?”
“Heera ? Amma tidak tahu bahwa kau sudah tahu begitu banyak tentang Black Pearl”
“Amma,kita harus membicarakannya,kita harus pergi”
Heera berdiri dan meraih tangan ibunya lalu mengajak ibunya memasuki mobil dan melajukan kendaraannya ke suatu tempat.Ia sepertinya memiliki suatu rencana
Next ==>
“Aku tak pernah menyangka jika hidupku ada kaitannya dengan mereka,apa ini? Lelucon? Tidak,ini bukan lelucon.Ini adalah kenyataan yang pada akhirnya akan membawaku dalam lingkaran gelap tanpa cahaya yang menyebabkanku masuk ke dalam lubang derita dan tak tau arah jalan keluarnya” Heera membatin dalam hati sembari melajukan mobilnya.Ia sungguh tak menyangka bahwa ibunya sendiri bukan manusia Bumi.Ia tak menyangka—Bagaimana mungkin ia baru mengetahuinya ? Menyedihkan sekali.
“Maafkan amma..” Perempuan setengah baya itu mengeluarkan suara.Perempuan itu merasa sangat bersalah.Ia merasa bodoh karena telah membohongi keluarganya tentang semua ini.
Heera hanya terdiam,ia tak bisa menjawab perkataan ibunya.Ia merasa membeku dan tak percaya.Apakah ini berita baik ? Atau buruk ? Heera bahkan tak bisa membedakannya.
Ia hentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah dengan halaman cukup besar dan beberap pohon lebat mengelilinginya.Di samping rumah tersebut terdapat lima mobil yang berjajar rapi,menandakan penghuninya sedang berada di rumah.
Heera menatap ibunya sebentar sambil menganggukkan kepalanya.Gadis itu kemudian berjalan dahulu dan mengetuk pintu—Mengetuk pintu secara perlahan.Ia masih memantapkan hatinya.Ia tak tau apa yang dilakukannya ini benar atau salah.Segalanya seolah semu bagaikan memudar.Hidup yang terombang-ambing dalam harapaan kosong yang entah ada atau tidak,dan menunggu munculnya secerca harapan pemecah permasalahan.
Gagang pintu bergerak,dua orang lelaki berdiri di ambang pintu dengan tatapan heran.Mereka berdua seolah berkata “Apa ada masalah ? Mengapa gadis ini membawa ibunya?”.
Seakan mengerti,Heera menggenggam tangan ibunya.Ia menatap mata itu,dan ia harus mengatakannya “Ada yang ingin ku bicarakan” Gumamnya pada Lay dan Luhan.Kedua lelaki itu mengangguk,mereka berjalan mundur dan memberikan jalan untuk Heera dan ibunya agar bisa masuk.
Lima orang lelaki sedang duduk santai di sofa,sedangkan lima lainnya terlihat sedang seru bermain sebuah play station.Mereka semua benar-benar hidup seperti layaknya manusia biasa.Tapi siapa sangka,ternyata mereka memiliki kemampuan tak terduga yang bisa saja membahayakan orang lain.
Lay berdehem,para lelaki yang sedang sibuk pada diri masing-masing tadi menengok dan menyipitkan mata mereka.Apapun itu , siapa yang tidak heran jika melihat Shin Heera datang bersama ibunya
“Ini ibuku” Heera memandang lelaki itu satu-persatu,ia melihat raut wajah tak mengerti yang tergambar jelas di wajah mereka semua.
Tarik nafas…Keluarkan…Tarik .. Keluarkan… “Dia adalah orang EXO Planet” Bagus Shin Heera,kau berhasil mengatakannya
Deg !
Semuanya hening,mereka semua…apakah mereka masih mencerna perkataan Heera ? Apa mereka belum mengerti ? Atau mereka shock?
“Apa maksudmu?” Kris membuka suaranya seolah tak mengerti.Ibu Heera manusia EXO Planet—Manusia EXO Planet ?
Gadis itu mendesah pelan,ia seakan bingung harus mengatakan apa,ia tak mengerti.Ia bergeming,namun ia bingung harus mengatakan apa.Wajahnya menunduk.
“Aku..Aku sama seperti kalian,aku berasal dari EXO Planet” Suara Han Im Young seolah memecah kebingungan Heera.Ia menoleh pada ibunya dengan tatapan tak percaya.Bukan hanya Heera,ke-dua belas lelaki itu-pun juga tak percaya.Bagaimana mungkin ? Shin Heera memiliki orang tua dari EXO Planet ?
Han Im Young melepas tautan tangannya dengan Heera,perempuan setengah baya itu berjalan menengahi Kris dan Baekhyun lalu duduk di sofa dan mulai membuka mulutnya “Dua puluh tahun yang lalu,tepatnya ketika Zero-X yang berada di bawah pimpinan Aro menyerang EXO Planet untuk mendapatkan Black Pearl , aku dan Chang Hun pergi melarikan diri ke Bumi untuk menyelamatkan Black Pearl dalam tubuh kami”
“Setibanya di Bumi,aku dan dia terpisah ketika dikejar oleh pasukan Zero-X yang ternyata mengetahui keberadaan kami.Aku tak tau di mana Chang Hun berada,aku bahkan sempat berfikir bahwa Chang Hun telah di tangkap oleh pasukkan Zero-X.Akhirnya aku memutuskan untuk mengubah namaku menjadi Han Im Young,sebenarnya namaku adalah Park Yee Jin—Aku mulai menjalani hidup seperti manusia dan bertemu dengan ayah Heera,lalu menikah”
“Saat itulah aku mulai lupa pada Zero-X dan Chang Hun,namun..Sempat , suatu hari..Aku tidak ingat kapan,tapi aku merasakan..aku merasa bahwa Black Pearl berada di Bumi karena getaran itu begitu kuat.Aku tidak tau di Bumi bagian mana,tapi aku bisa merasakannya”
“Hingga akhirnya aku mengandung Heera,dan aku memberikan Black Pearl ini padanya.Karena aku berfikir bahwa Zero-X tidak akan bisa menemukan Heera.Namun aku salah,ternyata mereka telah mengetahui semuanya—Mereka mengerjar Heera dan aku tahu itu.Aku juga tahu bahwa kalian yang selalu menyelamatkan Heera”
Semua terdiam,Han Im Young menatap tiga belas anak muda yang berada di sekelilingnya “Kita harus temukan Black Pearl yang satunya,lalu kita serang Zero-X dan kalahkan mereka,sebelum semuanya terlambat”
“Tapi,bagaimana caranya kita menemukan Black Pearl yang satunya?” Sahut Luhan serius
Han Im Young menggeleng “Tidak ada cara untuk menemukannya,waktu yang akan membawanya kepada kita”
“Tapi,bagaimana jika saat itu membutuhkan waktu yang begitu lama ?” Suara Suho terdengar seolah tak yakin,namun Han Im Young menatapnya lekat-lekat “Percayalah,Black Pearl tidak bisa terpisah begitu lama,sudah dua puluh tahun lebih Black Pearl terpisah,maka aku yakin.Sebentar lagi kedua Black Pearl akan bertemu,dan menurut buku tentang Black Pearl yang ku baca 24 tahun lalu di EXO Planet—Kedua Black Pearl akan bertemu di saat terjadinya gerhana bulan”
*****
“Heera !”Han Im Young berteriak memanggil anaknya yang sedang melangkahkan kaki untuk menaiki tangga menuju kamarnya tersebut.Ia menoleh dan menatap ibunya “Ne amma” Ujarnya pendek.
“Gwechanna,amma harap kau tidak membenci amma”
Heera mengkerutkan keningnya,dia berjalan mendekati ibunya lalu memeluknya perlahan “Tidak amma..aku tidak akan pernah membencimu..aku menyayangimu”
“Amma juga sangat menyayangimu..Jadi,apakah sekarang kau akan tidur?”
Heera mengangguk,lalu membalikkan badan dan melangkahkan kaki menuju kamarnya.Ia hempaskan tubuhnya ke kasur dan menarik nafas sedalam mungkin.Berusaha menenangkan fikiran,dan mengurangi beban berat yang dipikulnya.
Bola matanya menatap langit-langit kamar.Tiba-tiba ia teringat perkataan Suho tadi siang,ia seakan baru bisa mencerna perkataan lelaki itu.Ia bilang bahwa ketika ia sedang dekat dengan Black Pearl pasangannya,maka mereka akan saling tarik-menarik dan jika salah satu Black Pearl sedang dalam masalah,maka Black Pearl satunya akan melindungi.
Otaknya berputar,wajah seorang pria tiba-tiba saja menghinggapi fikirannya.Bodoh ! Mengapa ia baru tersadar sekarang ? Pria itu,dia menyelamatkannya dalam mimpi dan dunia nyata.Dia menolong Heera ketika gadis itu kesusahan,namun ia tak mengorbankan jiwanya—
Apaka ini artinya bahwa pria itulah yang ia cari ? Ia merasa seperti sebagian nyawanya yang hilang terasa terpenuhi ketika melihatnya,ia merasa hangat dan nyaman saat di dekatnya,di dekat pria itu.
==========OOooOO==========
Siang ini sungguh cerah,jarum pendek menunjukkan di angka 10,sedangkan jarum panjang berada pada angka 6.Gadis itu baru saja terbangun dari tidurnya,ia masih menggeliat di kasur dan terduduk sembari mengusap-usap matanya dengan kedua lengannya.
Dilihatnya jam weker kecil di samping ranjangnya lalu beranjak turun menuju kamar mandi.Guyuran air dingin begitu segar ketika menjatuhi kulitnya seakan segala bebannya menghilang.Ia merasa seolah hidup kembali.
Tangannya mengambil handuk dan membalut seluruh tubuhnya lalu keluar,mengganti baju,dan pergi ke dapur.
Seperti biasa,kedua orang tuanya telah duduk manis di meja makan.Sang ayah yang sibuk membaca Koran dan ibunya yang sedang mengoleskan selai nanas pada selembar roti tawar di tangannya.
“Morning~” Ujar Heera,ia meraih dua buah roti tawar dan mengolesinya dengan susu coklat kemudian duduk.
“Morning to~” Jawab kedua orang tuanya
“Jadi,kemarin kalian berdua ke mana?” Tanya Shin Jae Woo pada Heera dan ibunya.Han Im Young menepuk pundak Heera “Keperluan wanita,merawat diri di Salon,berbelanja,dan ya..memanjakan diri” dusta Han Im Young
Shin Jae Woo menyipitkan matanya “Sepertinya putriku mulai berubah sedikit feminim” Jawabnya acuh tak acuh.
Heera yang mendengar perkataan ayahnya hanya memanyunkan bibirnya,mau bagaimana lagi? Itu memang kenyataan.
Drtttt~
Ponsel Heera bergetar,di rogohnya saku celananya lalu membaca sebuah pesan..dari Kai ?
“Minggu yang cerah,bagaimana kalu berjalan-jalan di Taman sambil menikmati sekaleng kopi dingin ? Bukankah itu menyenangkan ?”
Apakah itu sebuah ajakkan kencan ? Apakah Kai mengajaknya berkencan sekarang ? Heera berfikir sebentar lalu mulai menyentuh screen ponselnya
“Itu sangat menyenangkan,pasti”
“Jadi ? Kau menerima ajakkanku?”
“Tentu saja,mengapa tidak ?”
“Aku akan datang 20 menit lagi,bersiaplah”
*****
“Sudah lama aku tak bernafas selega ini” Kai membuka pembicaraan.Ia dan Heera duduk di salah satu bangku Taman di dekat Sungai Han.Mereka berdua memegang sekaleng kopi dingin di tangan.
Heera tersenyum tipis,ia menatap kaleng kopi di tangannya lalu menatap lelaki yang sedang duduk di sampingnya.Seorang lelaki berkaos hitam yang sedang tersenyum lepas menatap Sungai Han.Lelaki itu tersenyum begitu manis,bagaikan tak memiliki beban.
Heera seolah kalut dalam suasana,ia menatap Kai begitu lama.Mata lelaki itu memancarkan kebahagiaan,dadanya terasa penuh oleh udara,darahnya mengalir lebih cepat,dan di saat inilah ia tersadar bahwa Kai adalah hidupnya.Ia mencintai Kai,mencintai lelaki itu—Lelaki di sampingnya.
“Heera” Kai mengibas-kibaskan tangannya di depan wajah Heera,gadis itu terperanjat dan tersadar dari lamunannya.
“Apa?” Tanya Heera tanpa dosa
“Apa kau sedang memperhatikanku?”
“Aku ? aku sedang…” Belum selesai Heera berkata,Kai menempelkan jari telunjuknya di bibir Heera—Heera terdiam dan melihat Kai sedang menatapnya lekat-lekat.
Kai mendesah kecil “Berhentilah berbicara,dan biarkan aku mengungkapkan segalanya” Ujar Kai.Ia tersenyum dan melepaskan jarinya.
“Sejak pertama kali bertemu,aku tidak bisa berhenti untuk berfikir tentangmu”
Heera mengkerutkan keningnya
“Semua berlanjut,fikiranku semakin tak karuan saat kita berbicara untuk pertama kalinya—Aku berfikir bahwa aku sudah gila,aku semakin ingin mendekatimu dan berada di sampingmu”
“Hal ini terasa bodoh,setiap hari sku selalu berusaha untuk berada di sampingmu.Bodoh bukan?”
Heera menggeleng.
Kai duduk di hadapannya,kedua tangannya meraih tangan kanan Heera lalu meletakkannya di dadanya “Sekarang,biarkan aku berkata jujur—Tidak masalah jika setelah ini kau menertawaiku,tidak masalah jika setelah ini kau menjauhiku.Tapi,aku hanya ingin kau tahu.. Bahwa aku mencintaimu”
Ucapkan,ucapkan sekali lagi..Aku tidak mendengarnya Kai
“Aku mencintaimu Shin Heera,mencintai segalanya darimu”
Gadis itu mengerjap-kerjapkan matany seolah tak percaya akan apa yang baru saja terjadi padanya.Kai ? Lelaki itu mengatakan bahwa ia mencintai Heera ? Apa itu tidak salah ? Kai mencintainya . Mencintainya..
Tak terasa Heera meneteskan air mata,butiran bening it uterus mengalir menjatuhi pipinya namun usapan lembut Kai cepat menghapus air mata Heera “Bodoh,kenapa kau menangis?” Ujar Kai
Heera tak menggubris perkataan Kai,ia mencondongkan tubuhnya ke depan dan melingkarkan kedua lengannya di tubuh Kai.Gadis itu masih menangis,ia menangis bahagia.Sangat bahagia
“Bodoh,aku mencintaimu Kai .Aku menangis karena aku bahagia” Ucapnya pada Kai , kedua lengannya masih melingkar erat di tubuh Kai dan lelaki itu juga tidak berniat untuk melepaskan Heera,karena ia juga bahagia.Ia bahagia mendengar Heera memiliki perasaan sama sepertinya—Perasaan cinta.
Tak jauh dari lokasi mereka berdua,seorang pria berkemeja biru sedang berdiri di balik pohon.Pria itu tersenyum ketir,tangan kirinya memegangi dadanya.Perasaannya sakit,sakit sekali.Tapi hatinya bahagia,ia merasa dadanya penuh akan oksigen.Apa ini ? Aneh sekali.
*****
Hari itu berlalu sempurna.Kencan di Taman,pergi ke Taman Hiburan sambil mengingat masa kecil,bermain ice skating,dan pergi makan malam bersama.Dan saat ini mereka sedang berjalan di pinggiran Kota Seoul,bergandengan tangan dan menikmati gemerlapnya lampu di malam hari.
Kendaraan yang berlalu lalang semakin membuat suasana menyenangkan apalagi diselangi canda tawa penuh kebahagiaan sepeti ini.Hidup terasa lengkap—
Pandangan Heera menangkap seorang lelaki setengah baya yang sedang duduk di Halte Bus.Ia memutar otaknya dan berusaha mengingat lelaki itu.Tiba-tiba ia tersenyum dan mengajak Kai untuk menghampiri lelaki itu.
“Paman..” Ujar Heera,ia memasang senyum bahagia di bibirnya
Lelaki setengah baya itu mengangkat wajahnya dan melihat sesosok perempuan sedang berdiri bersama dengan ? Lelaki itu ? Dia ? Mirip dengan
Kai membelalakkan matanya begitu melihat wajah lelaki yang sedang duduk di depannya itu.Benarkah ini ? Apakah ini hanya mimpi ?
Drrttt~
Ponsel Heera berbunyi,ia mengambil ponsel dari dalam tas lengannya lalu menempelkannya ke telinga.
Sementara Heera sedang sibuk pada telfonnya,Kai masih tak menyangka bisa bertemu dengan lelaki itu di sini . Setelah sekian lama.Setelah bertahun-tahun mereka tak bertemu
“Appa..” Ucap Kai lirih.
Tiba-tiba Heera menariknya “Sehun menghilang” Ujarnya pada Kai.Gadis itu membungkuk “Maaf paman,kami harus segera pergi” Ucapnya pada lelaki setengah baya yang masih tercengang tadi.
Heera menarik Kai dan berlari pergi.Heera sama sekali tak mengetahui bahwa pandangan Kai berubah ketika melihat lelaki setengah baya tadi.Ia terlalu sibuk dengan ponselnya dan kenyataan bahwa Sehun menghilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar