Rabu, 28 Maret 2012

My Precious Love Part I




Main Cast :
-Hiranuma Aiko
-Lee Hyukjae (Enhyuk)
-Hiranuma Arissa
-Lee Ji En (Helmoni Eunhyuk)
-Choi Siwon
-Yo Eun So 

Recomended Song :
-Utada Hikaru *First Love*
-Ost Full House *I Think I Love You*


    “Hei,pemalas bangunlah...apa kau akan tetap tidur seperti bayi sampai dosenmu datang menjemputmu?" Ucap Hiranuma Arissa sambil menyeret adiknya dari ranjang tidur kesayangannya
    “Hoaammm..oneesan aku masih mengantuk,bukankah ini masih sangat pagi?”
    “Benarkah? Bukankah ini sudah hampir pukul 06.30?”
    “Ahh,baru pukul 06.30..” Tiba tiba “Apa...??? Sudah setengah tujuh? Aishhh,aku bisa terlambat..handuk mana handuk?”
    “Handuk di kamar mandi,hei berhati-hatilah kamar mandi sangat licin gadis manja”
    “Aku tau..Oneesan,air ..air..”
    “Ada apa?”
    “Airnya tidak keluar”
    “Aish benarkah? Kalau begitu mandilah di apartemen tetangga”
    “What?”
    “Sudah sana pergilah mandi”

                    *****
    Aku tidak percaya harus melakukan hal ini lagi,menumpang mandi di apartemen orang yang tidak terlalu ku kenal.Memang aku sudah tinggal di Seoul sejak 2 tahun yang lalu,tapi tetap saja aku tidak bisa akrab dengan orang-orang di sini.Berbeda jauh dengan Arissa oneesan dia sangat cepat akrab dengan mereka,bahkan saking akrabnya dia sering mengajak teman-teman barunya itu ke apartemen,lalu bagaimana denganku? Aku hanya memiliki tidak lebih dari 2 teman akrab di sini,karena hanya mereka yang bisa berbahasa Jepang dengan lancar,di tambah lagi aku tidak terlalu pandai berbahasa Korea.

    Perlahan gadis berambut coklat,bertubuh lumayan tinggi,dan berhidung mancung itu mengetuk pintu salah seorang tetangganya yang tinggal tepat di samping kamar apartemennya.Orang-orang biasa memanggilnya Nenek Jin En,ia tinggal seorang diri di apartemen itu,entah kemana para cucu dan anak-anaknya.Walaupun usianya sudah sekitar 65 tahun tapi percayalah Nenek Jin En masih sangat kelihatan sehat.

    “Ehmm,annyeong..ehm..”
    “Hahaha,aku sudah tau maksudmu,masuklah Aiko”
    “Gomawo nenek”

    Dengan langkah yang semakin cepat Aiko segera masuk dan pergi ke kamar mandi,tidak sampai 5 menit dia sudah keluar dan segera mengucapkan terima kasih kepada sang nenek,dan langsung saja berlari kelabakan menuju kampusnya sebelum dia kena marah oleh dosennya yang galak dan yang pasti ia akan diomeli oleh dosennya itu,tapi dia masih bisa tenang karena jika dosennya marah-marah ia akan berbicara dengan cepat dan yang pasti Aiko tidak akan mengerti karena ia memang tidak pandai berbahasa Korea.
                    *****
    Sungguh ini adalah hari yang lumayan baik untuknya,karena ia datang tepat waktunya dan yang lebih membanggakan lagi ia sudah mengerjakan PR dari guru lesnya juga.

    “Aiko,kau terlihat lelah hari ini?” Tanya Yo Eun So menggunakan Bahasa Jepang
    “Bagimana aku tidak lelah.Kau tau kemarin malam aku harus mengerjakan PR dari guru les Bahasa Koreaku sampai pukul 2 pagi”
    “Hmmm..aku mengerti,ku rasa Bahasa Koreamu sudah cukup baik,bagaimana kalau mulai sekarang kita berkomunikasi menggunakan Bahasa Korea saja?”
    “Ya,terserah kau saja”

    Tidak lama kemudian sang dosen-pun datang,dan segera saja memulai kelas hari itu.Beberapa jam kemudian jam masuk telah usai dan sekarang adalah waktunya untuk segera pulang ke rumah.

    Aiko-pun segera keluar dan pergi menuju halte bus untuk segera pulang,tak lama kemudian bus yang ia tunggu-pun datang dengan cepat dia masuk dan mencari tempat duduk.

    10 menit berlalu dia telah sampai di jalan menuju ke apartemen kecilnya,tempat dia tinggal bersama dengan Hiranuma Arissa kakaknya satu-satunya,sebenarnya orang tua mereka telah menyiapkan rumah untuk mereka tapi entah mengapa Arissa menolah dan lebih memilih tinggal di apartemen kecil itu,Aiko juga tidak mungkin tinggal di rumah sendirian dan akhirnya dengan sedikit terpaksa dia-pun ikut kakaknya tinggal di apartemen itu.

    Ketika dia sedang berjalan tiba-tiba hujan mulai turun dan segera saja mengguyur tubuh Aiko.Aiko yang saat itu secara sangat kebetulan sekali tidak membawa jaket dan payung harus merasakan dinginnya air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya itu.Tidak lama kemudian dia sampai di juga di depan apartemennya,dengan baju yang basah kuyup dia menaiki tangga dan sialnya “Aaaa...!!!” Aiko terpeleset karena tangga yang licin,tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang sedang menahannya dari belakang “Hei,kau tidak apa-apa?” Ucap orang itu pada Aiko.Awalnya Aiko hanya terdiam memandang orang itu,sampai akhirnya orang itu bertanya lagi “Apakah kau baik-baik saja?”

    “Eh,ehmm iya aku baik-baik saja” Ucap Aiko
    “Hmm?? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan”
    “Ya Tuhan,mianhae aku tadi berkata menggunakan Bahasa Jepang”
    “Ow,kau berasal dari Jepang?”
    “Hmmm”
    “Lalu bagaimana,kau baik-baik saja?”
    “Ne,aku baik-baik saja,gomawo sudah menolongku”
    “Siapa? Aku? Hahaha,aku tidak menolongmu,aku hanya kebetulan berjalan di belakangmu dan kau tiba-tiba hampir jatuh,lalu refleks saja aku menahanmu”
    “Ya baiklah”
    “Kalau begitu aku duluan dulu”
    “Hmmmm..”
    Laki-laki itu berjalan mendahului Aiko,tapi tiba-tiba dia berbalik “Apakah kau juga mau ke lantai atas?” dengan santai Aiko menjawab “Ya”.”Kalau begitu kita bisa berjalan bersama bukan? Sekalian siapa tau kau bisa mengantarkanku ke apartemen nomor 104?”

    Aiko sungguh tidak percaya,laki-laki itu bertanya tentang apartemen nomor 104,karena apartemen itu tepat di samping apartemen Aiko.
                    *****
    Brukk...Aiko menutup pintu apartemennya dengan keras,kakaknya yang kebetulan sudah pulang itu langsung mengomeli adik kesayangannya itu.
    “Aiko,blablablablabla.....”
    “Hai,wakarimasthita oneesan” Ucap Aiko
    “Kalau begitu segeralah kau ganti baju dan makan,oh ya tolong kau berikan ini pada Nenek Ji En setelah kau ganti baju nanti”

    Aiko-pun segera masuk ke kamarnya dan mengganti bajunya,setelah itu ia segera keluar dan melaksanakan perintah oneesannya itu.Dengan cepat ia lagi-lagi mengetok pintu apartemen Nenek Ji En,dan yang keluar ternyata laki-laki yang ia temui di tangga tadi.Kali ini ia memakai baju bewarna putih dan yang membuat Aiko kaget adalah baju yang mereka kenakan itu sama,mulai dari warna,bentuk,dan pastinya label baju tersebut,hanya saja ukurannya berbeda.

    “Kau,bukannya gadis ceroboh yang terpeleset tadi?”
    “Ha..eh..”
    “Ayo masuk,helmoni ada di dalam,ia sedang menonton TV.Apa itu?”
    “Ini kimchi,kakakku menyuruhku mengantarkan ini untuk nenekmu”
    “Hemmm,baiklah ayo cepat masuk,udara di luar sangat dingin”

    Laki-laki itu mengajak Aiko masuk dan menemui neneknya yang sedang menonton TV,setelah ia memberikan kimchi tersebut,ia berniat segera kembali ke apartemennya dan segera tidur bersama selimut kesayangannya,sampai Nenek Ji En memanggilnya dan meminta Aiko untuk makan di apartemennya,Aiko-pun tidak bisa menolak dan ia-pun akhirnya makan bersama mereka

    “Oh lihatlah,ku fikir kalian seumuran” Ucap Nenek Ji En sambil melihat Aiko dan Cucunya secara bergantian
    “Hahahaha,ku rasa juga begitu nek”
    “Oh ya Aiko,kau sudah mengenal cucuku?”
    “Aniyo,kami belum kenal”
    “Kalau begitu berkenalanlah,Aiko ini cucu nenek dia bernama Lee Hyukjae tapi entah mengapa kami lebih sering memanggilnya Eunhyuk”
    “Ehmm,senang berkenalan dengan anda” Ucap Aiko
    “Ya,senang juga berkenalan denganmu” Jawab Eunhyuk ketus
    “Oh ya Aiko,Eunhyuk juga akan belajar di kampus yang sama denganmu”
    “Mwo..???”
    “Kenapa kaget begitu? Bukankah itu bagus,kalian bisa lebih mengenal lagi bukan?”

    Sesaat suasana menjadi hening,Aiko mencoba memecah keheningan dengan pamit untuk segera pulang ke apartemennya
                    *****
    “Kau ini lama sekali.Apa saja yang kau lakukan? Kita bisa terlambat” Eunhyuk mengomeli Aiko karena lama sekali ia keluar dari apartemennya.”Siapa suruh kau menungguku?” Balas Aiko dengan nada ketus
    “Sudahlah lupakan saja,awas saja kalau kau besok selama ini”
    “Lalu kenapa? Kau mau berangkat duluan? Ya udah berangkat aja,repot amat sih”
    “Ni anak,dibilangin malah nglonjak”
    “Biarin”

    Sepanjang perjalanan mereka berdua masih saja berdebat,ya berdebat sesuatu yang tidak penting.Sampai akhirnya mereka sampai juga di gerbang depan kampus.
    Ketika mereka akan masuk tiba-tiba saja Aiko mengehentikan langkahnya dan terpaku melihat sesosok laki-laki tampan bertubuh tinggi,berkulit putih,dan pastinya terlihat macho.

    “Hei ada apa denganmu? Kau ini seenaknya saja berhenti berjalan dan menarik lenganku,bagaimana kalau lenganku patah? Kau mau menggantinya?” Omel Eunhyuk pada Aiko
    “Heh,kau fikir aku gila? Mana mungkin aku mau mematahkan lenganmu? Lagian apa untungnya buatku?”
    “Hashh,lalu sekarang apa?”
    “Coba kau lihat laki-laki berbaju biru yang sedang mengobrol dengan teman-temannya di dekat air mancur itu”
    “Oh yang itu,memang kenapa?”
    “Tak,apa hanya coba kau lihat dia sungguh tanpan,macho,oh iya dia adalah anak pemilik kampus ini,dia juga lumayan pintar dan banyak gadis yang menyukainya”
    “Ya,sekarang aku tau”
    “Apa?”
    “Kau tertarik padanya,tapi dia tak tertarik padamu”
    “Hei,aku tidak bilang begitu.Sudahlah ayo masuk,aku bisa gila bila terlalu lama berdebat denganmu”
                    *****
    “Baiklah,silahkan perkenalkan dirimu”
    “Hai,saya Lee Hyukjae biasa di panggil Eunhyuk”
    “Hanya itu?”
    “Kurasa begitu”
    “Baiklah,sekarang kau silahkan duduk”
    “Gomawo”

    Dengan santai Eunhyuk berjalan menuju bangku yang kosong,entah sadar atau tidak ternyata dia duduk tepat di samping laki-laki yang disukai oleh Aiko,tiba-tiba laki-laki itu memanggil Eunhyuk

    “Kau,bukankah yang tadi pagi berjalan dengan Aiko?”
    “Hmmm,kau mengenalnya?”
    “Ya,gadis itu,aku mengenalnya dua tahun yang lalu.Apakah kau pacarnya?”
    “Oh tidak,mana mungkin aku menjadi kekasih gadis ceroboh itu”
    “Gadis ceroboh?”
    “Ya”
    “Baiklah,lalu kau siapa?”
    “Aku hanya tetangganya,kenapa? Apa kau menyukainya?”
    “Entahlah”
    “Ku fikir Aiko menyukaimu”
    “Benarkah? Kau tau darimana?”
    “Itu rahasia,kau mau ku bantu untuk mendekatinya?”
    “Oh tidak,aku tidak punya cukup keberanian untuk itu”
    “Terserah kau saja”
    “Lalu apa tadi dia bercerita tentangku?”
    “Ya,dia bilang kau tampan,pintar,dan sebagainya”
    “Gadis itu,sudah ku duga dia menyukaiku”
    “Kenapa?”
    “Tak apa,kau tak mau tau siapa namaku?”
    “Ya baiklah,siapa namamu?”
    “Aku Choi Siwon”
    “Ya,senang berkenalan denganmu”
    “Kalau begitu kau bisa memberitahuku di mana dia tinggal?”
    “Siapa? Aiko?”
    “Siapa lagi kalau bukan dia”
    “Hmmm..Nanti ikutlah denganku”
    “Ya baiklah,gomawo”
                    *****
    “Hei,kau kemana saja? Aku sampai kering menunggumu di sini” Ucap Aiko sambil mengerutkan keningnya
    “Itu urusanku,kau kan bisa pulang dulu”
    “Aku juga ingin seperti itu,tapi keadaan memaksaku menunggumu,kalau aku meninggalkanmu bisa saja aku mendapatkan omelan dari oneesan dan nenekmu”
    “Wae?”
    “Karena nenekmu menitipkanmu padaku,ahahahaha coba lihat kau seorang laki-laki dititipkan padaku,bukankah itu konyol?”
    “Ya,ku rasa itu sangat konyol,oh ya ada seseorang yang akan ikut bersama kita”
    “Siapa?”
    “Hmmmm”
    “Hei,sudah lama menunggu? Oh maafkan aku,bisakah kita berangkat sekarang juga?”

    Tiba-tiba Aiko mendekatkan kepalanya ke Eunhyuk dan bertanya “Dia yang akan bersama kita?” Dengan santai Eunhyuk menjawabnya “Ya”

    Aiko tidak menyangka bisa pulang bersama dengan laki-laki yang sangat ia sukai,sepanjang perjalanan jantungnya terasa berdebar-debar dan hampir saja copot,dia berharap suara jantungnya itu tidak terlalu keras sehingga Siwon tidak bisa mendengarnya.

    Tak lama kamudian mereka telah sampai di apartemen kecil itu.”Ini apartemen kalian?” Tanya Siwon dengan mata disipitkan “Ya” Jawab Eunhyuk dengan sangat-sangat santai dan langsung berjalan ke tangga meninggalkan Siwon dan Aiko di bawah
                    *****
    “Kau sengaja ya?” Ucap Aiko yang tiba-tiba menyelonong masuk ke apartemen Eunhyuk
    “Eh,kau,apa? Apa yang sengaja? Dan kau ini masuk tanpa meminta izin,kau penguntit”
    “Hei,kau membuatku naik darah,uhhh..sudahlah,apa kau tadi sengaja?”
    “Menurutmu?”
    “Ya,kau memang sangat sengaja bukan? Kau membuatku kaku ketika berada di samping Siwon,bagaimana jika saat itu aku pingsan?”
    “Jika kau pingsan Siwon akan menggendongmu”
    “Hyukjae kau menyebalkan”
    “Tunggu,kau tadi memanggilku apa?”
    “Hyukkjae,memang kenapa? Bukankah itu namamu,aku lebih suka memanggilmu seperti itu”
    “ya baiklah,terserah kau mau memanggilku apa”

    Tiba-tiba suara lagu berjudul Because of You itu terdengar begitu nyaring,segera Aiko mengeluarkan Hpnya dan segera menjawab telfonnya “Halo...uun.watashitachi mo ima kita tukoro..hai..wakarimashita”

    “Siapa tadi? Kau berbicara dalam Bahasa Jepang?”
    “Hmm..Oneesan,dia bilang dia dan nenekmu sedang ada di gereja,dan belum bisa pulang karena salju turun”
    “Mwo? Lalu bagaimana ini? Aku bisa mati kelaparan”
    “Kau lapar?”
    “Hmmm..”
    “Kalau begitu aku akan memasak untukmu”
    “Aku tidak yakin kau bisa memasak,tapi baiklah daripada aku mati kelaparan di sini”

    Aiko mulai mencari-cari ada apa saja di kulkas,dan mulai memasak seperti cheff yang sudah berpengalaman saja.Tak lama kemudian dia membawa dua buah porsi makanan yang tidak diketahui oleh Eunhyuk.

    “Apa ini?” Tanya Eunhyuk sambil menunjuk makanan yang dia maksud “Ini Okonomiyaki,makanan Jepang,cobalah kau pasti suka”

    Ternyata benar kelihatannya Eunhyuk menyukai okonomiyaki yang dibuat oleh Aiko,keheningan sempat meliputi mereka sampai Eunhyk bertanya kepada Aiko “Aiko,kau bilang kau orang Jepang?”

    “Sebenarnya bukan hanya Jepang”
    “Apa maksudmu?”
    “Otousanku adalah blesteran Jepang dan Korea,sedangkan okaasanku adalah blesteran Jepang dan Indonesia”
    “Otousan dan okaasan?”
    “Eh,otousan itu appa,dan okaasan adalah amma”
    “Owh,lalu di mana mereka? Mengapa kau tinggal di sini? Dan ku lihat kau tidak terlalu pandai berbahasa Korea,tapi ya lumayanlah untuk seorang sepertimu”
    “Aish kau ini,okaasanku tinggal di Indonesia,sejak kecil okaasanku sudah mengajariku bahasa Jepang dan Indonesia,jadi aku lancar bila berbicara menggunakan bahasa tersebut,sedangkan otousanku dia sudah meninggal saat umurku masih 12 tahun,saat itu kami masih tinggal di Jepang”
    “Mianhae,aku tidak bermaksud untuk..”
    “Gwechanna,aku sudah terbiasa mendapati pertanyaan seperti itu”
    “Lalu siapa yang mengajarimu Bahasa Korea?”
    “Guru les,setiap hari Selasa,dan Kamis aku mengikuti les Bahasa Korea”
    “Oh,kalau kau mau aku bisa mengajarimu Bahasa Korea”
    “Hmm..apa kau bilang tadi?”
    “Aku bilang,aku bersedia mengajarimu Bahasa Korea,ya anggap saja itu sebagai ucapan terima kasihku karena kau menyelamatkanku dari kelaparan ini”
    “Hahahaha,tidak usah terlalu berlebihan,tapi jika kau memaksa ingin mengajariku Bahasa Korea aku tidak bisa menolak”
    “Apa? Siapa bilang aku memaksamu,aku hanya menawari saja”
    “Ya baiklah,terserah kau saja,lalu kapan kita bisa mulai belajar?”
    “Kapanpun kau mau?”
    “Benarkah? Kalau begitu ajari aku setelah makan malam ini”
    “Ya baiklah”

    Entah sejak kapan mereka menjadi sangat akrab,tapi sejak selesai makan malam itu mereka benar-benar sangat akrab dan sering keluar bersama,berangkat ke kampus bersama,pulang dari kampus bersama,dan banyak hal lain yang mereka lakukan bersama
                    *****
    “Kau mau ke mana?” Terdengar teriakkan Eunhyuk dari belakang dan lansung berlari mendekati Aiko,sekali lagi Eunhyuk bertanya “Kau mau ke mana?”
    “Aku,mau ke makam otousanku”
    “Aku ikut”
    “Wae?”
    “Aku hanya ingin ikut,apa aku tidak boleh ikut? Lagian lihat langit sudah hampir malam dan kau baru mau ke sana,bagaimana jika terjadi sesuatu padamu di jalan?”
    “Kau mengkhawatirkanku?”
    “Mwo?? Aniyo aku tidak mengkhawatirkanmu,aku hanya tidak ingin kakakmu susah jika terjadi sesuatu padamu”
    “Ya baiklah,aku mengerti” Ucap Aiko singkat

    Mereka berdua-pun berangkat ke makam ayah Aiko.Awalnya Aiko merasa senang bisa datang dan melihat makam ayahnya itu karena sudah hampir 4 bulan dia tidak mengunjungi makam ayahnya.Tapi perlahan air matanya mulai menetes karena teringat kenangan-kenangan yang masih tersimpan dalam ingatannya itu.

    “Jangan menangis,aku sangat tidak bisa melihat perempuan menangis” Ucap Eunhyuk sambil menghapus air mata Aiko.”Hyukjae,gomawo” Ucapnya lirih “Kita pulang sekarang ya” Ucap Aiko lagi dan Eunhyuk menjawab “Ya”

    Seperti yang di duga,langit telah gelap ketika mereka berjalan pulang,dan lagi-lagi kali ini hujan turun.Eunhyuk yang melihat Aiko kedinginan segera memakaikan jaketnya kepada Aiko dan memegang tangan Aiko,entah mengapa Aiko merasa sangat hangat ketika Eunhyuk memegang tangannya itu,bahkan dia merasa tubuhnya kini mulai panas,berada di dekat Eunhyuk selama beberapa Minggu ini membuatnya menjadi  nyaman dan bisa dibilang dia selalu merasa sangat nyaman jika bersama dengan Eunhyuk.

    Sesampainya di apartemen,Eunhyuk menyuruh agar Aiko segera masuk sebelum tubuhnya itu menggigil kedinginan,dan Aiko-pun mematuhi kata tetangganya tersebut.

    “Ehem,ada yang habis kencan tuh,hahaha”
    “Eun So,sejak kapan kau ada di sini? A..aku tidak kencan dengannya”
    “Kencan juga nggak apa-apa kok,hahaha”Suara kakak Aiko menyela pembicaraan Aiko dengan Yo Eun So
    “Oneesan,jangan berfikir yang aneh-aneh,kau juga Eun So”
    “Hahaha,sudahlah,ku lihat kau dan Eunhyuk semakin dekat,apa kalian..”
    “Sudah ku bilang jangan berfikir aneh-aneh,aku hanya berteman dengannya,tidak lebih..Ehmm aku lapar” Ucap Aiko mengalihkan pembicaraan.


*To Be Continued*

Dictionary :
-Oneesan : Panggilan untuk wanita yang lebih tua,Kakak
-Hai,wakarimasthita oneesan : Ya,saya mengerti kakak
-Halo...uun.watashitachi mo ima kita tukoro..hai..wakarimashita : Halo...tidak,kami juga baru saja sampai...ya..aku mengerti

By Admin *Heena*
Follow admin Heena in Twitter : @Aivonnia906
Follow My Fan Fiction Story in Twitter : @myffstory

Tidak ada komentar:

Posting Komentar