Selasa, 19 Maret 2013

Uri Dancing Machine


nangis gue

Title : Uri Dancing Machine
Author : Heena Park
Length : Oneshoot *kependekkan*
Ratting : G
Genre : Sad,Friendship
Main Cast :
-All member of EXO
Cuap-Cuap Author : Kyaa~ saya kembali datang dengan membawa FF yang sangat aneh bin ajaib-_-.Saya mendapat ide membuat FF ini setelah menonton fil Hachiko : ) . Yang saya bingung,ini FF sama sekali nggak ada hubungannya sama itu film wkwkwk *plak*.Sebenarnya FF ini genrenya sad.tapi kalau kalian nggak nangis/nyesek sih,berarti ini ff gagal wkwkkw



~Uri Dancing Machine~

Sehun mengutak-atik stik game yang sedang ia pegang lalu membantingnya “Yak hyung ! Kenapa kau tidak melawanku ish” Ujarnya geram sambil menatap Suho—Suho menaruh stik gamenya dan menepuk pundak Sehun “Aku bukan Jong In yang pintar bermain game Sehunnie” Ujarnya pelan.
Sehun menghela napas berat lalu terjatuh di lantai dengan berpangku lutut.Ia menunduk sedih “Aku merindukannya hyung,dia yang terbaik dalam bermain game”
Suho membungkuk dan memegang kedua pundak Sehun “Bangunlah Sehunnie..Bukan hanya kau yang merindukannya,kita semua juga merindukannya—Merindukan ketika ia berada di tengah-tengah kita”
Ia membantu Sehun untuk bangun,lalu menarik pria muda itu dalam pelukkannya “Kita semua pasti akan baik-baik saja,percayalah padaku” Ujarnya menenangkan.
Prang..!!
Terdengar suara dari arah dapur.Dengan reflex Sehun dan Suho berlari ke arah suara itu.Di sana..
Mereka melihat D.O sedang berusaha membersihkan pecahan piring yang baru saja terjatuh.Terlihat raut muka putus asa dari pria itu.Matanya kosong dan berair,namun ia berusaha kuat.Ia harus kuat—Karena itulah tuntutan menjadi seorang bintang.
Harus tetap terlihat baik-baik saja dan selalu tersenyum di depan kamera apapun yang terjadi…
Tapi sekarang ia tidak sedang berada di depan kamera bukan ? Jadi,seharusnya ia diperbolehkan untuk menangis dan bahkan meraung-raung.
“Kyungsoo-a , kau baik-baik saja ?” Tanya Suho yang kemudian membantu D.O memunguti pecahan piringnya “Seharusnya kau tidak memasak sekarang,kau belum memiliki cukup tenaga untuk itu” Sambungnya.
D.O berdiri dan mengambil pecahan piring yang dibawa oleh Suho lalu membuangnya ke sampah “Aku baik-baik saja hyung,sungguh” Tukasnya dan kembali berdiri di depan kompor.Ia kemudian memukul kecil kepalanya dan berjalan dengan cepat ke kulkas mengambil ayam.
“Ini adalah makanan kesukaan Kkamjong” Ujarnya sumringah lalu membersihkan ayam tersebut.
“Kyungsoo-a ! Berhentilah bersikap seperti itu ! Kau hanya membuat dirimu tersiksa pabo ! Kau lelaki bodoh ! Kau tau itu hah!” Suho yang geram akan sikap D.O-pun mengeluarkan amarahnya.Ia mengambil ayam yang sedang dibersihkan oleh D.O namun ketika ia akan berbalik,D.O kembali menghadangnya dan mengambil ayam itu “Kkamjong bilang masakanku tidak enak ,jadi aku akan berusaha membuatkan masakkan yang enak untuknya hyung ! Dan ya,aku memang bodoh . Jadi sekarang bisakah kau meninggalkan orang bodoh ini sendiri ?”
Suho menggaruk kepalanya , ia frustasi.Ia benar-benar merasa frustasi akan apa yang terjadi pada D.O.Pria itu terlihat benar-benar putus asa dan seolah tak terima dengan keadaan. “Kyungsoo-a…Aku tidak mengerti benar apa yang kau rasakan,tapi setidaknya aku juga merasakan rasa yang hampir sama denganmu” Suho menyandarkan tubuhnya di meja makan “Kita sama-sama mengenalnya,kita juga sama-sama memiliki kenangan dengannya.Tapi ketahuilah Kyungsoo..Dia akan selalu bersama kita,karena selamanya dia adalah bagian dari kita”
Sehun yang sedari tadi hanya terdiam kini mulai angkat bicara “Jong In hyung tidak akan pernah tergantikan bukan ? Posisinya tidak akan pernah terganti bukan ? Hyung,katakan padaku”
Suho menegakkan tubuhnya lalu merangkul D.O dan Sehun “Tidak,dia akan tetap menjadi dancing machine kita.Selamanya”

~Uri Dancing Machine~

“Yak Baekhyun-a,kau salah gerakkan” Gumam sang pelatih.Baekhyun membungkuk meminta maaf.
“Baiklah,baiklah..Sudah cukup latihan hari ini,kalian boleh pulang” Ujar sang pelatih lalu berjalan ke luar ruangan,namun di ambang pintu pelatih tersebut berhenti dan berbalik “Kai,sekarang aku berfikir bahwa ia sangat di butuhkan di waktu seperti ini” Ujarnya lalu berlalu meninggalkan ke-5 personil EXO.
Tringg..
Tiba-tiba ponsel Suho berbunyi,ia menyahut ponselnya lalu menekan tombol ‘jawab’
“Yoboseo hyung” Ujarnya.Suho melirik ke-4 temannya sebentar lalu mengangguk-angguk “Nde hyung,kami akan segera keluar” Ujarnya lalu memutus sambungan ponselnya.
“Siapa hyung?” Tanya Chanyeol.Suho menghela napas panjang “Kris hyung,dia bilang mereka sudah berada di lobi,manager juga bersamanya.Dia menyuruh kita untuk segera turun” Gumamnya yang di respon anggukkan oleh semua anggota.
Ke-lima pemuda itu turun ke lobi,mereka melihat enam orang pemuda lain beserta seorang manager yang sedang menunggu di kursi.Tanpa ragu mereka menghampirinya
“Hyung,jadi bagaimana?” Tanya Suho
“Kita akan berangkat sekarang,aku ingin segera bertemu dengannya” Jawab Kris lalu mengajak mereka masuk ke dalam mobil.

~Uri Dancing Machine~


Mereka berhenti di sebuah tempat yang luas.Tempat di mana Kai pasti berada di situ—Sungguh,mereka semua sangat merindukan Kai.Sosok dancing machine EXO yang sangat hebat dan tak mudah putus asa.Seseorang yang selalu berusaha agar bisa dikenal dunia dengan kemampuannya.
Ia memang tampan,ia memang sangat menarik.Tapi ia tidak perduli pada hal itu—Yang ia perdulikan hanya bagaimana caranya mengasah bakatnya? Bagaimana caranya agar ia bisa sukses? Dan bagaimana caranya agar dia bisa membuat semua orang bahagia.
Kim Jong In—
Itulah dia…
Mereka berdiri di sebuah makam,tempat di mana jasad Kai di semayamkan bersama dengan mimpi-mimpinya.Tempat di mana ia bisa beristirahat dengan tenang tanpa harus berfikir keras lagi.
Enam bulan lalu—Ketika EXO sedang berada di Los Angels,mereka mengadakan jumpa pers.Namun,ketika dalam perjalanan ke hotel.Mobil mereka menabrak sebuah tronton yang hilang kendali karena sang pengemudi sedang mabuk.
Semua terluka—Tapi Kai yang terparah.
Pria itu mengalami pendarahan di otaknya,serta patah tulang di bagian kaki kanan dan tangan kirinya.
Dokter sempat akan mengoperasinya,namun takdir berkata lain…
Semua harus menerima kenyataan bahwa Kai tidak bisa bertahan…
Dia harus kembali pada sang pencipta..
Dan tugasnya sebagai manusia di bumi ini telah usai—Ia telah menjadi bintang di langit yang akan selalu menerangi gelapnya malam lewat apa yang telah ia lakukan selama ini.Karena,walaupun jasad pria itu telah terkubur dalam bumi.Namun karya serta namanya akan selalu terekam di memori para penggemar dan orang-orang yang mengenalnya..
Selamanya..
“Lama tak bertemu Jong In-a” Ujar D.O yang mulai bersimbah air mata “Kami merindukanmu hyung” Lanjut Sehun.
“Kau tau ? Aku benar-benar terlihat buruk tanpamu” Timpal Baekhyun
“Tapi jangan khawatir,aku akan membantu Baekhyun” Chanyeol menepuk pelan pundak Baekhyun.
“Aku mungkin tidak terlalu dekat denganmu Kai karena kau berada si Seoul dan aku di Cina,tapi tak masalah..Aku sangat menyayangimu” Gumam XiuMin
“Aku selalu berdoa agar kau bahagia di sana” Chen berjalan maju dan membelai lembut batu nisan Kai.
Lalu Suho mulai bergerak,ia merogoh sakunya dan mengambil sebuah foto lalu menaruhnya di makam Kai

603391_279358965503587_362152363_n

“Kau melihat foto itu Jong In-a?” Suho menarik napasnya dalam-dalam “Aku sengaja mencetak foto itu menjadi dua—Dan kau tau ? Aku memiliki foto itu satu di kamarku,dan sekarang aku memberikan sisanya untukmu—Agar kau tak pernah lupa pada kita semua.Karena apapun yang terjadi,kau adalah bagian dari kami.Selamanya..”
Mendengar perkataan Suho barusan,tangisanpun mulai pecah.Walaupun mereka tidak menangis secara berlebihan,namun mereka menitikkan air matanya.
Mencoba mencerna perkataan Suho dan itu memang benar.Selamanya Kai akan tetap menjadi bagian dari EXO.Tidakkah kalian melihat senyum Kai yang begitu indah di foto itu? Dan mereka percaya,bahwa sekarang Kai juga sedang tersenyum melihat mereka semua datang,dan bahkan mereka juga percaya bahwa sekarang Kai sedang berada di antara mereka.Ia pasti sedang menangis sekarang,anak itu pasti menangis bahagia di alam sana…
“Kami semua menyayangimu,Kim Jong In…Uri Dancing Machine” Ujar mereka bersamaan lalu memeluk satu sama lain.


THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar