Tittle: My Fake Boyfriend
Author: Kyu Ma aka Malla (Spar KyuMa Elf)
Genre: tentukan sendiri
Main cast:
- Kim Jong in aka Kai
- Kim Neul mi (namkor)
- Oh Sehun
- Choi Sulli
Support cast:
- Jung Krystal
- Shin Jihyun (namkor)
Annyeo haseyo…
Min Kyuma kambek bawa FF EXO nih. Perlu kalian tau, ini FF adalah FF pertama ku menggunkan main cast member EXO. Semoga kalian suka…. So, RCL diWAJIBkan.
‘apa arti semua ini? Jika semua ku jalani dengan sandiwara? Tapi entah kenapa aku bahagia walau hanya sandiwara’
Kim Neul mi
‘terbiasa bersamanya, membuat ku memiliki rasa yang berbeda padanya. Kau telah membuat ku jatuh cinta lagi’
Kim Jong in
Kim Neul mi POV [full]
Aku hanya melirik malas namja di hadapan ku yang sedang menatap ku penuh harap.
“yak! Kim Jong In…. itu masalah mu. Bukan masalah ku”
“tapi, aku hanya ingin mendapat solusi mu, Mi-ah…”
Aku hanya bisa menghela nafas panjang. Kenapa kau selalu datang pada ku disaat kau mempunyai masalah? Apa kau sekarang tidak berfikir tentang perasaan ku, kkamjong?
Aku menyukai mu, sejak dulu sejak dimana kau menolong ku saat aku dicampakan oleh mantan kekasih ku.
“Sulli ingin putus dari ku, dia bilang dia menyukai namja lain. Tapi ada satu masalah… aku tak ingin dia dikatakan yeoja gampangan dean selalu ganti-ganti pasangan. Maka dari itu, jika aku juga mendapat yeoja baru, itu tak akan terlalu memberatkan nya”
Lihatlah… kau begitu baik jong in. sampai-sampai kau masih memikirkan perasaan mantan yeoja mu.
“lalu?”
“aku ingin kau…”
Aku mengernyit heran
“menjadi pacar ku..”
“MWO….”
Apa…? Apa.. aku tak salah dengar. Kai menginginkan ku menjadi kekasihnya. Inikah tujuannya dia curhat pada ku?
“tapi, itu hanya sebatas sandiwara. Kita berpacaran sampai aku lulus nanti, eottokhae?”
Tapi Kai… apa kau tak memikirkan perasaan ku?
Aku hanya menunduk
“apa harus aku?”
“tentu, karna kau sahabat ku yang paling baik”
Aku bahagia jika melihat mu bahagia.
**
Tomorrow…
“heyy… kau sudah dengar, kah? Kai sunbae sudah putus dengan Choi Sulli.”
“jinjja?”
“ne.. dan sekarang Kai sunbae sudah punya penggantinya”
“nugu?”
“Kim Neul mi, siswa dari kelas 2-A”
“yak… Neul mi yang sekelas dengan kita?”
“ne.. dan Sekarang Sulli juga sudah mempunyai kekasih baru”
“nugu?”
“sunbae terganteng yaitu…..”
Tet… tet… tet…. Tet… (bel memulai pelajaran)
Huh… tadi anak-anak dikelas terlalu heboh dengan berita ku dengan kkamjong. Ech, tapi mereka tadi tak jadi mebicaralkan Sulli dengan kekasih barunya. Aku jadi penasaran dengan namja itu. Dan katanya dia adalah sunbae terganteng. Bukan kah. Kai juga salah satu sunbae paling tampan. Omo…. Apa kai dan kekasih sulli itu mereka berteman baik?
“ehem… Kim Neul mi. bisakah kau memperhatikan pelajaran saya?”
“mianhamnida Lee seongsaenim”
Aku kembali menatap papan tulis yang penuh coretan rumus yang di tulis Lee songsaengnim yang tadi sempat ku abaikan.
Pluk.. gumpalan kertas mendarat di kepalaku.
“hey.. Neul mi”
Aku menengok ke arah seseorang yang ‘dengan seenaknya melempariku dengan gumpalan kertas’
“Wae?”
“apa kau benar-benar berpacaran dengan Kai sunbae?”
Huh… kenapa masalah ini terus sih yag dibahas
“wae? Kau tak suka”
Aku memincingkan mata ku ke arah krystal yang notabennya adalah fans berat kkamjong.
“anni.. aku hanya tak menyangka saja, bahwa Kai oppa memilih mu menjadi kekasihnya”
Aku menatapnya tajam. Apa maksud perkataannya? Apa karna aku siswa yeoja yang tak begitu terkenal dikalangan namja oleh sebab itu aku tak pantas memjadi kekasih Kkamjong, hah?????? Ku bunuh kau Jung Krystal jika kau mengatakan itu di depan ku.
“aku juga tak menyangka kalau Kai oppa menyatakan cinta pada ku dan menginginkan ku menjadi kekasihnya”
Aku sedikit menatapnya sinis. Tunggu… kenapa dia menunduk seperti itu?
Gubrak…. Sebuah penghapus mendarat mulus di kepala ku.
“KIM NEUL MI…. KELUAR KAU DARI KELAS KU….”
“yak! Kim Neul mi… kenapa kau tak memberi tau ku kalau kau berpacaran dengan Kai sunbae?”
“Nona Shin jihyun.. kenapa anda bisa berada di kelas ku?”
Aku meniru gaya bicara pengawal-pengawal Jihyun.
“issh kau ini..”
Yak.. apa dia fikir dia kyeopta jika menmanyunkan bibirnya seperti itu? Ciihh menjijikkan
“palli.. ceritakan, kenapa bisa kau jadi kekasih Kai sunbae?”
Huh… aku menghela nafas.
“apa aku harus menceritakannya?”
Jihyun mengangguk cepat. Isshhh anak ini.
“baiklah.. karna kau sahabat ku + sepupu ku. Aku akan menceritakan kronologi hubungan ku dengan kai oppa.”
Aku mengambil jeda sesaat.
“sebenarnya hubungan kami hanya sandiwara. Dan hanya diriku yang mempunyai rasa padanya”
Sudah ku duga, anak ini tak mengerti apa yang ku bicarakaan
“aku hanya pacar sandiwaranya”
Hening….
“Neul mi… ada yang mencari mu”
“sunbae… kenapa kau disini?”
Aku melihat Kai oppa yang sudah berdiri di depan kelas ku.
“aku hanya ingin mengajak kekasih ku ke taman. Kajja..”
Aku hanya bisa terdiam mendengar ucapannya. Apakah nanti kalau kau sudah lulus dan hubungan kita berakhir, kau bisa menatap ku seperti itu lagi. Tatapan penuh cinta.
Tiba-tiba..
“hey.. Kai. Apa ini kekasih baru mu? Ku kira kau tak akan mendapat pengganti Sulli dengan cepat. Semua diluar dugaan”
Kai oppa hanya tersenyum terpaksa saat menanggapi ucapan Sehun. Dan… apa ini? Kenapa Sehun oppa dan Sulli terlihar seperti…. Err.. pasangan kekasih.
“dan kau Neul mi… tak ku kira, pesona mu masih sama seperti dulu. Mampu memikat namja populer di sekolah ini. Setelah dengan ku ternyata kau mendapatkan Kai. Daebak… mmm apa kau juga menggoda Kai dengan bikini mu seperti kau menggoda ku dulu, hmm?”
Aku menatap Sehun dengan tatapan marah. Jika saja Kai oppa tak menahan tangan ku, mungkin aku sudah mencabik-cabik mulut namja di depan ku ini. Kini tatapan ku beralih ke arah yeoja di belakang Sehun oppa. Sulli…. Yeoja yang berani-beraninya mencampakan Kai oppa, namja yang kucintai.
“sudahlah Mi-ah… kajja kita tinggalkan mereka.”
Kai oppa menggandeng tangan ku. Dan disinilah kita berada, di taman belakang sekolah.
“kau sudah sedikit berkembang ternyata”
Aku mengernyitkan dahiku
“maksud oppa? Aku tak mengerti”
“dulu kau selalu menunduk dan berlari mengindar lalu menangis di toilet disaat kau melihat ataupun berpapasan dengan Sehun”
Ya benar. Apa yang dikatakan Kai oppa benar, aku juga tak tau mengapa tadi aku tak menangis saat menatap Sehun oppa tadi.
Sehun adalah mantan kekasih ku, dulu aku sungguh mencintainya dan hingga sampai dia mencampakkan ku. Dan disaat itulah Kai oppa muncul di kehidupan ku. Dia lah yang pertama melihat ku menangis disaat aku dicampakan oleh Sehun oppa.
Flashback
“kita akhiri saja hubungan membosankan ini”
Aku terkejut mendengar tuturan Sehun oppa barusan
“apa maksud oppa?”
“kau pura-pura babo atau kau memang babo, hah? Aku sudah bosan dengan mu. Kita putus saja”
Dia berjalan meninggalkan ku
“tapi, aku masih mencintai mu oppa”
Sehun oppa berbalik dan menatap ku sinis
“kau fikir hubungan kita selama ini berdasarkan atas cinta? Hahahahaha kau lucu sekali Neul mi. aku hanya tergoda dengan tubuh mu”
Seolah tak mempunyai tenaga, aku terjatuh di lantai keramik yang begitu dingin seakan ingin membekukan tubuh ku.
“sampai jumpa Neul mi sayang…”
Chu..
sempat-sempatnya dia mengecup bibir ku. dan Dia kini benar-benar pergi.
Dan saat ini aku tak dapat lagi menahan tangis ku.
Krekk… dia berdiri dihadapan ku. Kim Jong in.
“mianhae.. aku tak bermaksud mendengarkan pembicaraan kalian”
“gwaenchana..”
Aku berdiri dan hendak berjalan keluar. Tetapi sebuah tangan menahan ku.
“chakkaman… ige”
Dia menyerahkan sapu tangan nya
“pakai lah ini untuk menghapus air mata mu. Kau Nampak kacau sekali”
Aku mendongak untuk menatap nya. Teduh sekali tatapan matanya.
“gomawo..”
Aku menatap sapu tangannya yang kini sudah berada di tangan ku.
“tenang saja, sapu tangan ku sudah ku cuci dan masih bersih. Jadi pakai saja”
Lagi-lagi dia tersenyum dan menatap ku dengan teduh.
“Kai imnida…”
Aku menyambut uluran tangan nya
“Neul Mi imnida”
Dia tersenyum pada ku.
“ku harap kita bisa menjadi teman”
Dan mulai saat itu aku selalu bersamanya dan rasa yang bernamakan cinta mulai tumbuh untuknya. Molla… aku tak tau dengan diri ku. Mungkin kalian boleh menyebut ku yeoja yang mudah sekali berubah perasaannya.
Flashback end.
“hey…. Kenapa kau malah melamun”
“ah anni.. mianhae oppa”
“kau ini.. jangan sering melamun. Nanti tau-tau ada makhluk halus yang merasuki mu”
Kami pun tertawa bersama.
“oppa…?”
“hmmm?”
“apa Sehun sunbae itu kekasih Sulli?”
Kai oppa kini beralih menatap ku.
“ya kau benar..”
Sesaat keheningan terjadi
“kajja! Kita kembali, sepertinya pelajaran akan segerai dimulai”
Kai oppa kembali menggandeng tangan ku. Dan anehnya aku masih terduduk dan manatap jemari-jemari kami yang bertautan.
“aku akan mengantar mu ke kelas”
**
Meski ini semua hanya sandiwara, tapi aku tetap bahagia. Bersama nya membuat ku tersenyum.
“apa kau tak bersedih waktu nanti kau berpisah dengan Kai sunbae”
Aku menggeleng lemah
“anni.. aku tak boleh bersedih. Itu kan memang sudah perjanjian kami”
Hufffttt… ku dengar Jihyun menghela nafas beratnya
“kau dan dia sama-sama berhati mulia. Ckckckck…”
“apa maksud mu?”
“anni…”
Aku kembali menangkupkan wajah ku. Arrgghh… aku tak bisa bila harus berpisah dengan nya. Tapi, itu kan hak dia karna kami hanya berpura-pura berpacaran saja. Kai oppa… andai kau tau bahwa jauh di lubuk hati ku aku mencintai mu.
“sudahlah Neul mi… jangan bersedih seperti itu. Lebih baik kau bersenang-senang dengan nya. Karna sebentar lagi kan dia ujian dan kelulusan lalu kau tak akan bersamanya lagi kan?”
Aku mengangkat kepala ku.
“kau benar Jihyun-ah… gomawo kau telah mendengarkan cerita ku”
“cheonma.. kita kan sahabat + saudara sepupu. Lagian aku juga senang bisa mendengar cerita mu”
Kami tersenyum bersama, Jihyun memang sahabat ku yang paling baik. Jeongmal gomawo Shin Jihyun.
“chakkaman… apa kau sudah dengar berita tentang mantan kekasih Kai sunbae dengan kekasih barunya itu?”
Aku menggeleng
“anni, memangnya mereka kenapa?”
Jihyun sedikit mendekat ke pada ku dan dia juga sedikit memelankan nada suaranya.
“ku dengar dari teman-teman bahwa hubungan Sulli dengan Sehun sunbae sedang tak berjalan dengan baik”
Lalu apa masalahnya? Itu kan bukan urusan ku. Aku kembali mendengar Jihyun berbisik-bisik.
“ku dengar lagi, Sehun sunbae mencampakkan Sulli setelah menidurinya”
Deg… seakan ada benda tajam yang menhujang jantung ku. Apakah semua yeoja yang berpacaran dengan Sehun akan berakhir seperti ini?
“kau berehati-hati saja, siapa tau Kai sunbae dan Sulli berpacaran lagi. Kai sunbae seperti nya masih menyukai Sulli”
Kau benar Jihyun , Kai oppa memang masih menyukai Sulli. Tapi aku juga tak bisa berbuat apa-apa. Apakah tak ada kebahagian untuk ku??
“ku lihat kau dan Kai sunbae sangat serasi. Tak terlihat seperti pacar bohongan. Kenapa kalian tak mencoba hubungan yang nyata saja?”
Aku terdiam mendengar ucapan Jihyun.
Tap.. tap.. tap..
Aku berjalan di lorong sekolah yang sudah Nampak sepi.
“huh.. gara-gara hukuman Lee songsaengnim kemaren. Aku jadi ikut-ikutan di hukum oleh guru BK”
Aku sedikit menghentak-hentakkan kaki ku, bertanda bahwa aku kesal sekali.
Tiba-tiba.
“aku menyesal Kai oppa…”
Eh, suara itu. Suara itu berasal dari kelas 3-B. dengan insting yang ku miliki dan kata hati yang ku ikuti, aku berjalan menuju suara itu berasal.
Omo… itu bukankah Sulli dan… kai oppa. Apa yang mereka lakukan?
“lalu?”
Kai oppa tak beranjak dari tempatnya ketika Sulli mendekat padanya.
“aku mencintai mu oppa”
Deg… selama ini yang ku takutkan terjadi juga. Sulli menyatakan cinta pada kai oppa. Kai oppa yang ku ketahui masih mempunyai rasa pada Sulli membuat ku khawatir. Apakah harapan ku harus berhenti sampai sini?
Deg… deg… deg… jantung ini berpacu dengan cepat ketika dua manusia di hadapan ku ini mendaratkan bibir mereka bersamaan. Aku ingin berbalik dan berlari menjauh, tapi apakah aku mampu. Semua ini bagaikan mimipi buruk yang selalu hadir setiap aku tidur. Dan semua ini bagaikan membunuh ku secara perlahan.
Aku tak bisa bertahan disini……
Brakkkk!
“jangan sentuh kekasih ku”
“Neul mi…”
Aku tak bisa menahan air mata ku. Aku tak peduli jika setelah ini Kai oppa memarahi ku karna aku mengacaukan aktifitasnya dengan Sulli.
“aku bilang jangan sentuh kekasih ku! Apa kau tuli, hah?”
Aku berjalan ke arah mereka dengan perasaan kacau. Aku mendekati sulli dan menarik tubuh nya agar dia menjauh dari Kai oppa.
Tiba-tiba
Brukkk
“awww… appo”
A.. ku.. aaku.. tak sengaja. Sulli terjatuh karna tarikan ku yang terlalu keras.
“minggir….! Sulli-ah gwaenchana?”
Kai oppa mendorong ku dan…
“Neul mi…”
**
Aku mengerjapkan kedua mata ku, ketika sinar yang begitu silau menerpa wajah ku. Ruangan bercat putih ini yang pertama kali ku lihat. Aku dimana ini?
“gwaenchana?”
Dia…
“apa yang terjadi pada ku? Dan kenapa kau disini? Dan aku dimana?”
“bisakah kau menanyakan satu-satu. kau seperti wartawan saja”
“arra”
Aku mengagguk
“aku ada dimana?”
Dia tersenyum. senyuman yang sudah lama tak ku lihat.
“kau ada di rumah sakit”
Mwo…
“tadi kepala mu terbentur lalu berdarah, jadi aku membawa mu ke rumah sakit”
Terbentur? Kai oppa…
“huh… kenapa kekasih mu itu diam saja waktu melihat mu jatuh? Kau ini seharusnya mencari pacar yang benar-benar menyayangi mu. Jangan seperti diri ku yang hanya bisa menyakiti mu, arra?”
Apa benar ini Oh Sehun yang berhati iblis *piss sehun oppa* dan hanya bisa menyakiti perasaan orang. Apa dia tak salah makan.
“apa benar ini kau?”
Sehun Nampak terekejut mendengar ucapan ku.
“meskipun dulu aku mencampakan mu. Tapi, aku tak seperti Kai yang diam saja ketika melihat mu terjatuh, apalagi sampai berdarah seperti tadi”
Aku menunduk. Benarkah Kai oppa seperti itu?
“gomawo oppa. Kau telah menolong ku”
“cheonma.. kita kan teman”
Aku mendongak untuk melihat wajah Sehun oppa. Tak ada kebohongan di mata nya.
“ne, kita bisa menjadi teman”
Kami tertawa bersama.
**
“sudah 2 pekan kau menghindari Kai sunbae”
Jihyun menghampiri ku yang tengah asyik dengan dunia buku ku.
“apa kau tak mau mendengar penjelasan nya kenapa dia tak menolong mu waktu terjatuh dan juga tak menjenguk mu di rumah sakit? Mungkin ada sesuatu yang mendasari semua itu”
2 pekan ini aku selalu menghindar dari Kai oppa. Entahlah, mengingat incident yang menimpa kami, membuat ku enggan untuk melihat nya, walaupun ku akui aku merindukannya. Tapi aku juga berfikir ulang untuk menemuinya karna sekarang kan dia sedang kembali dengan Sulli. Huh… yeoja itu selalu beruntung.
“aku sedang tak ingin melihat nya.”
“jinjja? Apa kau tak merindukannya, heh?”
Ku dengar nada menggoda dari mulut Jihyun. Babo.. tentu saja aku merindukannya (suara hati) dan inilah yang terucap
“anni.. aku tak merindukannya”
Aku hanya menggeleng pasrah untuk merespon ucapannya.
“apa kau tak menyesal, hm? seharusnya sekarang kau menghabiskan waktu bersama nya karna minggu depan kan Kai sunbae sudah melaksanakan ujian dan kemungkinan besar dia akan sibuk dan tidak ada waktu untuk mu. Lagian kau juga bilang bahwa setelah ujian nanti kau dan Kai sunbae akan putus”
Aku menghela nafas berat ku. Jujur aku bingung sekarang. Aku marah denagan Kai oppa karna dia tak menolong ku waktu jatuh, disisi lain aku juga ingin menghabiskan waktu terakhir ku dengannya.
“lalu aku harus bagaimana, Jihyun-ah?”
“kenapa kau masih bertanya. Seharusnya kau menemui nya”
Aku Nampak berfikir tentang ucapan Jihyun barusan. Menemui nya? Aku takut aku goyah dan aku juga takut hati ku sakit ketika melihatnya, mengingat aku dan dia akan segera berakhir.
Aku dengan setia berdiri di depan kelas 3-B, kelas Kai oppa.
“bukan kah kau anak kielas 2? Kenapa bisa disini?”
“ah mian.. aku mencari Kai sunbae. Apa dia masih di dalam kelas?”
“oh.. ternyata kau mencari Kkamjong. Sayang sekali dia sudah pulang duluan”
Aku terlambat.
“begitu ya… gomawo informasi nya”
“ne, oh ya… bukan kah kau yeojachingu Kkamjong? Mian kalau salah”
“anni, kau benar”
Aku tersenyum getir. Ya aku memang yeojachingu Kai oppa tapi hanya sebatas sandiwara.
Aku berjalan menuju gerbang sekolah dengan wajah lesu. Tak ku hiraukan teman-teman ku yang memanggil ku untuk membantu nya piket. Masa bodoh, aku juga sedang malas membersihkan kelas ku.
Tiba-tiba..
grepp!
“kau kemana saja? Aku mencari mu”
Suara itu… kenapa mirip sekali dengan suara Kai oppa. Perasaan tadi yang ku dengar adalah suara Ja Eum dan Eun mi yang teriak-teriak untuk menyuruh ku piket. Apa sekarang aku ini sudah gila? Ah anni.. itu tidak mungkin. Aku menggelengkan kepala ku.
“kenapa kau menggeleng kepala seperti itu?”
Omo suara itu lagi, dan sekarang terdengar lebih nyata.
“yak! Kim Neul mi… akau berbicara pada mu”
Kai oppa… benarkah itu dia?
“kenapa kau memasang wajah seperti itu?”
“ah anni. Wae oppa?”
Aku tak berani menatap matanya
“apa besok hari minggu kau ada acara?”
“anni. Wae?”
Masih menunduk
“aku mau mengajak mu pergi kencan. Kencan pertama dan terakhir kita, eottokhae?”
Aku terkejut dengan pernyataan nya. Kencan? Kencan dengan Kai oppa? Omo… aku mau sekali. Tanpa ragu aku mengangguk.
“ne oppa. Aku mau”
Kai oppa tersenyum manis. Manis sekali.
“arra.. besok hari minggu aku akan menjemput mu. Sekarang pulanglah, aku masih ada urusan sebentar, annyeong”
Aku melambaikan tangan ku pada Kai oppa yang sudah Nampak jauh.
Kyaaaa…. ^_^ aku senang sekali. Aku akan pergi kencan dengan Kai oppa. Apa aku harus mengadakan syukuran? Eh(?)
**
@Monday
“Neul mi… ireona chagi. Ini sudah siang.”
Ishh eomma aku masih mengantuk. Aku kembali menenggelam(?) kan tubuh ku di bawah selimut.
“isshh anak ini..”
Terdengar derap kaki eomma yang berjalan menuju kamar ku. Andwae.. aku masih mengantuk. Aku merapat kan selimut ku *sama ama kebiasaan mimin kalo hari libur*
“masih tak mau bangun, eoh?”
Aku tak bergeming.
“apa kau mau membuat teman mu di bawah jamuran karna menunggu mu?”
Chingu? Nugu? Tak mungkin teman ku pagi-pagi begini menga… OMO.. aku kan ada janji dengan Kai oppa. Ishhh Neul mi babo, kenpa aku bisa lupa.
“Aigoo aku lupa eomma.”
“kau ini kebiasaan. Palli mandi sana dan temui teman mu di bawah. Kasian dia menunggu mu”
Aku segera bergegas menuju kamar mandi.
“apa tadi oppa menunggu ku lama sekali?”
Kai oppa hanya menggeleng pelan dan tetap berkonsentrasi pada jalanan.
“mian oppa..”
“wae?”
“karna melupakan janji kita”
“hahahahaha gwaenchana. Yang terpenting kan kita jadi pergi kencan”
Mendengarnya berbicara seperti itu, membuat ku semakin menganggapnya kekasih sungguhan ku. Huh.. dasar baboya, itu tak mungkin.
“sampai.. kajja!”
Kai oppa membukakan pintu mobil nya dan secepat kilat menarik pergelangan tangan ku. Dia kelihatan bersemangat sekali.
“wow.. sudah lama aku tak datang ke taman hiburan ini. Dulu aku sering pergi bersama Sulli ke sini”
Sulli? Kenapa harus yeoja lain yang dia ucapkan ketika bersama ku. Tak bisakah dia membuat kesan baik diantara kita sebelum berpisah? Aku menunduk dalam dan sepertinya Kai oppa menyadari perubahan raut wajah ku.
“kajja kita menaiki wahana itu”
Huh, kau mencoba mengalihkan suasana ternyata.
Aku dan Kai oppa berjalan menuju wahana Roll Couster.
“kajja kita menaiki wahana ini”
Aku hanya bisa mengikuti langkah kakinya. Dan disinilah aku, duduk disampingnya dan detik berikutnya mungkin jantungku sudah akan meloncat jika wahana ini dimulai. Anehnya, benar-benar aneh, hanya diriku yang tak berteriak histeris ketika wahana ini mulai berjalan. ITU KARNA AKU SEDANG BAD MOOD.
“kau sangat hebat Neul mi. kau bahkan tak berteriak histeris”
Aku mengacuhkan nya dan berjalan mendahuluinya.
“hey kau mau kemana?”
Aku tetap berjalan.
Tunggu! Dia tak mengejar ku? Jinjja? Arrgghhh.. aku benci diri mu Kim Jong in. aku menoleh ke belakang. Ku lihat dia sedang bercakap-cakap dengan seorang ahjuma penjual gelang. Aku penasaran, tanpa pikir panjang aku menyusulnya.
“ku kira kau akan mengejar ku”
Tapi itu hanya ku katakan dalam hati. Dan malah kata ini yang keluar dari mulut ku
“kau sedang apa?”
“ah Neul mi, kemana kau tadi? Oh ya.. lihatlah! Kata ahjuma itu, gelang ini dapat mebuat seorang pasangan kekasih dapat abadi selamanya jika sang namja memberikan gelang ini kepada yeoja nya dan…”
“dan apa?”
“dan sang namja mencium sang yeoja tepat saat sang yeoja menerima gelang pemberian sang namja tadi”
Eh..? itu bukan Kai oppa yang mengatakannya. Tapi.. ahjuma penjual gelang itu. Huh.. kenapa di Korea banyak sekali mitos seperti itu. Selain gembok cinta sekarang gelang ini. Huh.. aku tak percaya semua itu. Tiba-tiba..
“aku beli satu..”
Kai oppa membelinya? Mau di berikan pada siapa gelang itu? Babo.. tentu saja akan di berikan kepada Sulli. Tapi bisakah dia membelinya tidak tepat dihadapan ku? Semua itu membuat ku iri saja..
“apa kau lapar? Kajja kita kita beli soup kimchi. Kau tak keberatan kan?”
“anni, kajja”
Kami berdua mencarai kedai soup kimchi
“kami pesan 2 soup kimchi”
“ne, tunggu sebentar”
Aku memandang keluar jendela. Masih terfikir oleh ku gelang tadi. Akankah Kai oppa benar-benar memberikannya ke Sulli. Itu membuat ku sedih. Yak.. Kim Neul mi, kau tak boleh seperti itu, ingat prinsip mu ‘aku akan bahagia jika Kai oppa bahagia’
“apa ada hal yang menarik ketimbang diri ku?”
Eh?
“ah anni. Aku cuman sedang memperhatikan penjual balon itu”
Bohong ku pada kai oppa. Tak mungkin kan aku mengatakan kalau aku sedang memikirkannya.
Tiba-tiba…
“oppa..”
Itu bukan aku yang bicara
“Sulli-ah.. kau sudah datang, ternyata. Duduklah!”
Oh jadi begini… dia mengajak ku kesini ke tempat yang sering mereka datangi dan Kai oppa membeli gelang bertuah itu hanya untuk memperjelas hubungan mereka di hadapan ku. Oh good.. benar-benar tak terfikir oleh ku.
“jadi begini ternyata? Aku baru tau”
2 pasang mata itu kini memandang ku.
“ku kira kita berakhir dengan tersenyum oppa. Tapi ternyata..”
Aku tersenyum getir.
“gomawo oppa. Selama ini kau telah mengajarkan ku bagaimana rasanya di cintai dengan tulus. Ya.. meskipun kita hanya sandiwara, tapi aku tetap bahagia. dan kau Sulli, jangan lagi mencampakan Kai oppa, dia itu baik dan sangat mencintai mu. Huh.. ini membuat ku ingat waktu dicampakan Sehun sunbae”
Aku tak bisa menahan air mata ku, aku sedih dan kecewa aku juga tak bisa melupakan apa-apa.
“sepertinya tak ada lagi keperluan ku disini. Aku pergi… annyeong”
Aku membungkukkan badan sebelum melangkah meninggalkan mereka.
Aku bahagia jikalau engkau bahagia oppa.
End…
(pissss Just Kidding)
**
Aku duduk sendiri di bangku taman. Apa aku terlalu kesepian jika berada di taman bermain sendirian. Pasti sekarang kai oppa sedang bermesraan dengan sulli. Memikirkan itu membuat ku semakin sedih. Oppa.. andai kau tau saat ini aku tak rela bepisah dari mu. Tapi aku juga tak bisa melakukan apa-apa. Itu terserah pada mu, kau memilih ku ataupun tidak. Walaupun aku tau kau tak akan memilih ku. Karna memang aku bukan pilihan.
“noona sendirian?”
Suara cempreng seperti itu.. seperti suara anak-anak. Yak.. aku agak phobia sama anak kecil *ketularan onew oppa*
“ne, aku sendiri. Wae?”
Aku agak sedikit menjauh ketika anak laki-laki yang tak ku kenal dan ku taksir umur nya 6 tahun berjalan mendekati ku.
“apa noona tau tentang gelang ini?”
Aku milirik gelang yang ditunjukan anak itu pada ku. Bukankah itu seperti gelang yang di beli Kai oppa tadi.
“ne aku tau. Wae?”
“apa noona mau membelinya?”
Anak itu memperlihatkan gusi pink nya pada ku.
Membelinya? Hello… mitos dari gelang itu kan sang namja yang memberikan gelang itu pada sang yeoja dan menciumnya saat itu juga lalu baru terjadi keajaiban. Kenapa anak ini malah menyuruh ku membelinya. Kalau begini ceritanya seharus nya dia tak berjualan gelang bertuah itu yang seharusnya diperjual belikan pada para namja dan tentunya namja yang mempunyai pasangan bukan pada yeoja terutama diri ku karna kau tak mempunyai pasangan. Belum sempat aku bertanya maksud dari anak kecil ini, aku telah di kagetkan oleh suara namja yang kini sedang aku fikirkan.
“Yak… tadi kan aku tak menyuruh mu berkata seperti itu. Huh.. kalau seperti ini.. aku tak mau membelikan mu permen kapas”
“yak.. Kkamjong hyung, jangan seperti itu. Seharusnya kau berterima kasih karna ku membantu mu. Kau menyebalkan”
Aku hanya bisa bengong memandang dua namja di depan ku
“Kai oppa. Apa maksud nya ini?”
Aku tak mengerti dengan semua ini.
“semuanya gagal karna bocah ingusan ini salah mengucapkan kata-kata yang telah ku ajarkan tadi”
Aku semakin tak mengerti
“mianhae Mi-ah.. aku membuat mu bingung”
Anak laki-laki tadi sudah pergi sebelumnya Kai oppa memberikan beberapa lembar won pada nya
“sebenarnya aku tadi ingin memberikan gelang ini pada mu hanya saja aku membiraknnya lewat bocah ingusan tadi. Tapi karna anak itu salah mengucapakan kata-kata nya jadi gagal deh”
Dia menunduk pasrah
“lalu apa maksudnya kau memberikan gelang itu pada ku?”
Kali ini dia langsung mendongak dan menatap ku dengan wajah yang di penuhi rasa gugup. Sebenarnya dia kenapa sih?
“a..aanu. i..ittu.. ta..dii. aku ingin memberikannya pada mu”
Memberikannya pada ku? Bukankah gelang itu untuk Sulli. Jangan-jangan..?
“gelang ini untuk ku? Kau serius?”
Kai oppa mengangguk mantap
“aku ingin memberikannya pada mu dan menciummu saat ini juga. Lalu aku berharap keajiban itu benar-benar terjadi pada kita. Jadi maukah kau menerima gelang ini?”
Apa dengan kata lain, Kai oppa sedang menambak ku. Omo.. aku bahagia sekali. Tapi tunggu dulu!
“bukan kah gelang itu untuk sulli?”
“hahahahahahahahah”
Yak kenapa dia malah tertawa
“jadi seperti itu tadi fikiran mu saat pergi meninggalkan ku dengan sulli di café”
Aku mengangguk dan segera menunduk.
“jadi kau salah paham, Mi-ah… baiklah akan ku jelaskan”
Dia mengangkat dagu ku agar aku mendongak dan balas menatapnya
“aku mengundang Sulli ke sini karna aku ingin memperjelas hubungan kita di hadapannya. Lagian aku juga mengundang Sehun juga”
“untuk apa oppa mengundang Sehun sunbae?”
“agar dia tak lagi mengganggu KEKASIH ku, saat dia tau kalau kita benar-benar berpacaran”
Mendengar ucapannya barusan membuat rona di pipi ku tak dapat lagi ku tahan.
“pipi mu merah .. kau malu ya..”
“tentu saja, dengan kata lain kau itu sedang menyatakan perasaan mu pada ku”
“jinjja? Sungguh kau berfikir seperti itu? Tapi, aku tak pernah mengatakan saranghae pada mu”
Yak.. kenapa dia mulai menyebalkan.
“apa dengan mengucapkan kata sarangahae itu berarti kau sedang menambak ku. Kan menyatakan cinta tidak selalu harus dengan mengatakan kata itu”
Aku mulai kesal dengan nya. Yak.. kenapa dia malah tersenyum seperti itu pada ku. Menakutkan
“kau memang benar Kim Neul mi. secara tak langsung pun aku kini aku sedang menyatakan perasaan ku pada mu. Jadi bagaimana? Apa kau menerima ku?”
Dasar Kim Jong in babo.. kenapa kau masih mempertanyakan rasa cinta ku pada mu. Aku sangat mencintai mu babo, sebelum kau mengatakannya pada ku.
“yak.. kenapa kau malah menangis. Uljima..”
Dia menghapus air mata ku yang tak berhenti jatuh dari kelopak mata ku
“babo.. aku menangis karna aku terharu”
Dia tersenyum dan segera menarik pinggang ku. Aigooo… dia memelukku
“saranghae Mi-ah..”
“nado sarangahae my baby kkamjong”
Pletakk!
Mwo.. dia menjitak ku
“kenapa kau memanggil ku dengan sebutan itu? Kau merusak suasana romantic ini”
Dia mempoutkan bibir sexy nya. Apa dia pikir dengan begitu dia terlihat kyeopta, dia akan tetap menjadi Jong in yang mempunyai warna kulit yang gelap dan juga bibir yang tebal. Tetapi, dia lah yang sudah merebut dunia ku untuk hanya memuja nya. Kau memang makhluk yang berbahaya kkamjong.
“akan ku pakai kan..”
Dia memakaikan gelang bertuah itu di tangan kanan ku.
“lalu..”
Aku mengernyit. Dan..
Chu….
Mwo kami berciuman.
“semoga keajaiban itu benar-benar terjadi”
Aku mengangguk dan segera berhambur ke pelukannya.
‘Cinta yang dulu kurasakan hanya sebuah kesandiwaraan kini telah berubah menjadi sebuah kenyataan.’
Kim Neul mi
THE END…………
Hwaaa.. ending nya gak memuaskan ya..?? mianhae, jeongmal mianhae. Mimin hanyalah manusia biasa yang mempunyai kekurangan, jadi maklumin kalau ada yang salah. Dan mianhae gak sesuai keinginan kalian.
Seperti biasa.. This is Just my Fiction. Salam Kyuma *bbuing bbuing* bye bye..
salam KyuMa *bbuing bbuing*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar