EVIL
Tittle : EVIL
Author : @ryeosi21
Genre : Sad,Friendship,Romance (maybe), School Life
Main Cast :
Cho kyuhyun,
Park Jae in,
lee Tami.
Suport Cast :
-Lee Donghae
-Park Jung Soo as
-Kim Taeyeon
-Jessica Jung
-Lee Hye Won
-Tiffany hwang
Lenght : gatau ampe kapan ni selsainya XD plaakkkk
ini adalah FF Gajeku yg ke sekian kalinya mudah-mudahan gak bikin pelor readers ye karena Castnya beberapa Member SNSD, DON’T BASH ne… !! JEBAL.. ohiya, author juga mau ngasih tau..kalo ini FF, sedikit/secuhil menggambarkan kisah nyata author & Sohib author hehe..banyak ngemeng ni author hohoo yaudahhh mari kita baca seksama WARNING !!!!!!!!
Typo Bertebaran dimana-mana.. ^^ dan jika cerita tidak sesuai judul..Silahkan Komentar ^^#gomawo..
****Happy Reading****
Plaakkkk..
"ah.. appo, kenapa kau menamparku?". yeoja itu mendesis kesakitan karena habis di tampar oleh teman kelasnya sendiri. gadis itu sedikit mengeluarkan butiran krystal yang tak berwujud di ujung pelupuk matanya, tamparan itu bagaikan ancang-ancang untuk segera membunuhnya.
“kau… aiishhhh CUPU, kau CUPU.. apa hubunganmu dengan Lee Donghae Oppa eoh?”. Gadis itu membentak keras Tami tepat di depan wajahnya, hingga semua murid memandang dan menggerumbuli 3 gadis yang sedang melabrak tami murid yang sopan serta baik juga pintar di mata pelajaran Fisika itu.
“masih mau mengelak Tami-ssi? Dasar yeoja Tak Tau Dir..”. Sica hendak memulai menampar tami kembali, namun niatnya untuk menampar gadis itu tertahan oleh lengan seseorang.
“apa yang kau lakukan sica-ssi? Perbuatanmu itu sudah keterlaluan..”. namja itu membentak sica dan memandangnya dengan tatapan mengecam.
“Ya.. Donghae op…oppa?, se..sejak kapan kau ada disini?”. Sica mulai ketakutan atas tatapan donghae terhadapnya.
“SEMUANYA BUBAR”. Ucap donghae lantang dan mengusir semua murid dari kerumbunan itu. “Sica-ya, silahkan bersihkan kamar mandi sekarang juga”. Donghae memberii hukuman terhadap gadis evil itu..
“Kyaa Oppa, Andwae.. aku tidak mau.. memangnya apa salahku eoh?” sica membulatkan matanya, ia terkejut atas keputusan donghae yang menurutnya tidak masuk akal.
“hey, kau masih tak sadar kah?”. Donghae menatap sica dengan senduktif.. “KAU.. perbuatanmu benar-benar sudah keterlaluan, dan aku tahu alasan kau menyiksa gadis ini”. donghae berbicara dengan lantang dan menatap kearah Tami. “Kau tidak menyukai aku dekat-dekat dengan tami kan? Memangnya apa masalahmu?, bukan urusanmu jika aku dekat dengannya.”. lanjutnya dengan membentak jessica tepat di depan wajahnya.
“ta..ta..tapi Oppa, aku..aku..”. sica menarik lengan donghae dan mengayun-ngayunkanya, berharap ia memaafkan kesalahannya tadi.
“Aniya.. Sekarang, cepatlah ke toilet.. bersihkan sampai bersih”. Ucap donghae keras dan menunjuk arah toilet yang ada di sebrang kelas Tami. “dan ingat sica, Kau tidak usah menyuruh teman-temanmu ini”. lanjutnya dengan tangan menunjuk 2 temannya.
“MWO?, aiishhhh ini tidak adil “. Rengek sica sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.Sicapun meninggalkan mereka berdua, segera melangkahkan kakinya yang berat itu kearah Toilet, 2 temanya pun tak ingin tertinggal..Iapun mengikuti langkah Sica..Dan Donghae, langsung berjongkok tepat di hadapan Tami..Bermaksud menenangkannya..“Tami-ssi, gwenchana?”. Donghae menatap tami dan bertanya lembut padanya.
“ne, nan gwenchana oppa.. hanya saja sedikit sakit di sini..”. ucapnya sambil mengelus-ngelus pipi kananya, yang baru saja di tampar oleh sica.
“aiishhh yasudah sebaiknya kau ke ruangan UKS ne”. rajuk donghae sambil menepuk pelan pundak tami .
“ahh tidak usah oppa, ya paling rasa sakitnya akan mereda hanya menunggu beberapa menit saja mungkin”. Tami berkata meyakinkan pada namja itu.
“aiishhh andwae, kalau memar eotte?”. Namja itu menggelengkan kepalanya sambil berdiri menatap gadis itu dengan sayu.
“ani oppa..aku..”. ucapannya terhenti, ketika seorang namja memanggil seseorang..
“Donghae-ya, kau di panggil kepala sekolah..”. katanya sambil melambaikan tangan di kejauhan..
“ahmm oppa, sebaiknya kau segera ke ruangan kepala sekolah.. aku sudah tidak apa-apa”. Lagi-lagi gadis itu meyakinkannya agar tidak terlalu khawatir dengan sambil menyunggingkan senyuman padanya.
“hmm.. yasudah, tapi jika kau perlu apa-apa atau kau di ganggu lagi oleh yeojadeul michi itu, hubungi oppa saja ne.”. ucapnya dengan menepukan tanganya pada punggung tangan tami. “baiklah, oppa pergi dulu ne,
"Annyeong..”. lanjutnya dan segera meninggalkan tami yang sendiri..
“ne Annyeong..”. timbalnya sambil dengan menundukan kepalanya..
“Oppa, kau terlalu baik..”. desis tami pelan..
Tamipun dengan segera ikut meninggalkan bangku yang ada di kotidor sekolahan itu, dan melangkahkan kakinya menuju kelasnya..
...oooOooo...
‘HeadMaster Room’
“Annyeonghaseyo”. Ucap donghae sambil membungkukkan badanya pada 3 orang yang ada di ruangan tersebut..
“ahh ne annyeong donghae-ssi, kemarilah..”. suruhnya pada namja seorang ketua OSIS di sekolah itu.
Donghae berjalan ke hadapan meja sang kepala sekolah dengan langkah kakinya yang sopan.
“kenalkan.. ini murid baru di sini, silahkan perkenalkan dirimu Jae in”.
“ne kamsa, ya.. naneun Park Jae in Imnida.. bangapseumnida”. Gadis itu membungkukkan badanya setelah memperkenalkan namanya.
“ahh ne, Bangapseumnida.. Naneun Lee Donghae imnida ketua OSIS disini”. Ucapnya lagi sama seperti Jae in dengan bungkukkan badanya.
“Jae in, Donghae akan mengantarkanmu berkeliling di sekolahan ini dan mengantarkan ke kelasmu sekarang serta menunjukkan kamar asramamu, jadi.. mulai hari ini kau sudah memulai aktifitas belajarmu disekolahan ini”. jelas kepala sekolah bernama Choi Siwon itu..
“ne, Kamsahamnida”. Balasnya sambil menyunggingkan senyuman manisnya.
“dan kau tuan Park, anda bisa langsung meninggalkan dongsaeng anda disini, adik anda tidak akan nakal disini, percaya pada kami.”. ucap kepala sekolah itu dengan ramahnya.
“nde.. kamsa, saya percaya”. Balasnya dengan senyumnya yang menghasilkan pipinya menunjukan lesungnya.
“kalau begitu, Jae in.. kau baik-baik disini ne, jangan nakal dan ingat pesan oppa jaga kesehatanmu. Satu minggu sekali oppa akan berkunjung kesini”. Ucapnya dengan nada memperingati.
“nde oppa arraseo.. aku tidak akan nakal”. Balas jae in dengan mengerenyutkan bibirnya, dan sontak membuat sang kepala sekolah serta oppanya dan donghae tertawa.
“hehe, dasar adik oppa yang lucu”. Namja yang sering di panggil Leeteuk itu menarik pipi chubi sang adik terlebih dahulu, sebelum ia meninggalkan adiknya disini.
“aiishh appo oppa, yasudah pergilah segera dari sini”. Usir jae ini dengan nada ketus.
“yaa… kenapa kau jadi marah, hmm yasudah oppa pergi ne.. jangan rindukan oppa hehe, dan 1 lagi jangan kecewakan oppa ne. ingat selalu pesan oppa OK”. Leeteuk segera berdiri dari tempat duduknya begitupun dengan Jae in dan Kepsek itu.“baiklah Kepala sekolah, saya titip adikku yang nakal ini disini ne.. “. Leeteuk tersenyum pada kepala sekolah itu sambil menepuk bahu jae in
“ohh tentu saja tuan Park”.
“baiklah..kamsa, annyeong”. Leeteuk meninggalkan ruangan kepsek, begitupun dengan donghae dan jae in.
“pak, kami permisi pamit juga”. Ucap donghae ramah.“Annyeong”. Ucap jae in dan donghae berbarengan..
“kalau begitu oppa pamit ne, Annyeong”. Leeteuk pergi meninggalkan Jae in sang adik. Tapi saat hendak melangkahkan kakinya tiba-tiba sepasang dua tangan memeluknya.
“Chakkaman, oppa.. jangan lupa selalu hubungi aku ne dan satu lagi yang penting.. oppa jika kau ingin married dengan Taeyeon Eonni jangan lupa kabari aku”. Ucapnya, menggetarkan hati leeteuk yang tak tega lagi meninggalkan sang adik di asrama sekaligus sekolah ini sendirian..
“chagi, oppa akan selalu menghubingimu.. dan kan oppa sudah bilang, setiap seminggu atau sebulan oppa akan menengokmu kesini, walaupun hanya sekali atau dua kali mungkin, kau tau sendiri apa pekerjaan oppa mu ini”. leeteuk membalik tubuhnya, dan memeluk kembali sang adik, tak terasa air matanya mengalir begitu saja.
“ne oppa, aku tahu.. kau adalah seorang penyanyi terkenal di korea ini. dan tunanganmu juga seorang penyanyi korea yang sudah mendunia, kau beruntung oppa mendapatkan taeyeon eonni, hmmm.. eh.. oppa wae? Kenapa kau menangis?”. Tanya gadis itu dengan lembut, dan menatap sayu bola mata oppanya.. iapun merasa sesak melihat kakak kandungnya menangis, dan akhirnya iapun ikut menangis..
Leeteuk adalah seorang penyanyi terkenal di korea ini, begitupun dengan tunangannya. Kedua orangtua Jae ini dan Leeteuk sudah meninggal sejak 7 hari yang lalu. Penyebabnya adalah saat Jae in dan kedua orangtuanya menuju ibukota korea, ya yang tak lain adalah seoul, dan bertujuan ingin bertemu Leeteuk, namun pada saat itu, di daerah Gangnam mobil yang di tumpangi keluarga Park terguling dan terlempar ke sisi bibir jalan, karena akibat Truk yang melaju kencang dari arah kanan.Kedua orangtuanya tewas di tempat, namun jae in masih bisa terselematkan..
(FalshBack)
“a..a..ada dimana aku?”. Jae ini mengerjap-ngerjapkan matanya, dan mengingata apa yang terjadi.“ahh jae in, kau sudah sadar.. syukurlah”. Ucap sorang yeoja di samping ranjang mini, yang ada di rumah sakit itu.“Eonni? Eonni Taeyeon.. benarkah?”. Jae in hendak berdiri dengan sambil memegang kepalanya yang masih sakit akibat kecekaan tadi.“aiishhhh ne ini eonni, ani.. kau harus tetap tidur jangan banyak bergerak dahulu”. Ucap taeyeon menenangkan..
“ahh sakit, eonni dimana Appa eomma? Dan kenapa kau disini sendirian.. mana Leeteuk oppa?”. Gadis itu bertanya polos pada calon kakak iparnya itu.
“Jae in”. wanita itu memegang kuat tangan jae in.
“ada apa? Apa yang terjadi pada mereka? Mereka baik-baik saja kan?” gadis itu hanya meringis dan khawatir pada kedua orangtuanya. Namun wanita di hadapanya itu hanya menunduk dan mengeluarkan air mata.
“Jae in-ssi, kau harus bersabar.. kau pasti akan tabah menerima semua ini”. jae in menatap taeyeon bingung, ia tidak mengerti apa yang di ucapkan calon kakak iparnya itu. Akhirnya beberapa detikpun ia mencera kalimat yang terlontar dari mulut taeyeon.“jadi Eomma dan appa tidak terselamatkan?”. Jae in membulatkan matanya, air mata mulai membasahi pipi halusnya. Ia meronta-ronta tak jelas, harapannya ia ingin segera pergi menuju ke pemakaman eomma dan appanya, namun dengan segera leeteuk kakaknya menghampiri dan memeluk gadis itu dengan erat.
“OPPA.. katakan ini tidak benar..”.
“Chagi, dengarkan Oppa.. ini benar.. eomma dan appa sudah tenang disana, jangan berbuat yang tidak-tidak”.
“aku ingin menyusulnya oppa hiks”. Jae in masih tetap menangis di pelukan sang kakak.
“oppa mengerti chagi, kau sangat terpukul.. begitupun oppa, kau harus kuat jangan kecewakan mereka, mereka akan bersedih jika kau masih saja menangis dan dan tidak rela melepaskan mereka”. Leeteuk meyakinkan adiknya.
“tapi aku ingin ke pemakaman mereka”. Jae in menahan air matanya kali ini, ia tak ingin membuat kedua orang tuanya bersedih disana.“baiklah, esok akan oppa antar ke pemakaman.. sekarang kau harus istirahat, kondisimu masih belum pulih total”.
“ne oppa”. Ucap gadis itu datar.Iapun berbaring kembali, dan di selimutinya setengah badanya oleh selimut yang hangat oleh leeteuk, gadis itu hanya terdiam dan lambat laun memejamkan matanya, leeteuk menatapnya sayu dan kemudian mencium dahi adik satu-satunya itu.
#esoknya..
Setelah dari pemakaman, leeteuk bertekad untuk menyekolahkan adiknya di seoul dan tinggal di asrama yang ada di sekolahan itu, tujuannya agar ia tidak selalu kesepian, karena leeteuk tidak bisa meninggalkan adiknya di rumah sendirian akibat pekerjaanya seorang penyanyi yang sering pergi keluar kota serta keluar negri.
“chagi, kau pasti mengerti kondisi oppa dan dunia kerja oppa kan?”. Pria yang berusia 31 tahun itu bertanya lembut pada jae in.
“nde, aku mengerti oppa.. waeyo?”. Gadis itu menatap datar wajah leeteuk.
“oppa berniat akan mengirimmu ke asrama, serta menyekolahkanmu disana.. ini bertujuan agar kau tidak kesepian chagi”.
“MWO? Tapi??”. Seketika jae in terkejut atas perkataan kakaknya itu.
“saeng, oppamu itu bermaksud baik.. kau tahu kan, oppamu sering pergi bernyanyi dengan grupnya ke luar kota, bahkan ke luar negri.. dank au tahu sendiri kan? Waktu oppamu itu tidak sedikit untuk memperhatikanmu, oppamu takut jika kau merasa yang aneh padanya dan juga ia tak ingin melihatmu kesepian di rumah”. Jelas taeyeon panjang lebar sambil mengelus rambut jae in yang lurus.
Hening…Suasanapun menjadi hening seketika..Tapi beberapa menit kemudian, jae in mengeluarkan sepata semi sapata kata.
“aku mau oppa, ini juga demi kebaikanku.. aku tahu oppa sangat menyayangiku, dan kau juga eonni.. kau memang calon pilihan oppa yang tepat”. Gadis itu tersenyum ramah pada dua orang di hadapanya.
“baiklah, hari senin kau akan mulai sekolah dan tinggal disana, eotte? Bersediakah?”.
“emmm.. ne oppa aku bersedia ^^”. Jae in menggangguk pelan, ingin menunjukkan bahwa dia bisa hidup mandiri di asramanya nanti..
(FlashBack End)
“Uljimayo oppa, yasudah sekarang silahkan tinggalkan aku oppa. Jika terus begini aku semakin ingin kembali kerumah”. Eun ji menatap lantai yang sebenarnya tidak ingin di lihatnya.
“ne, arraseo.. Donghae-ssi jaga adikku ini ne”. leeteuk menepukan tanganya pada bahu donghae.“ne hyung, aku akan menjaganya”. Ucap donghae sigap.“oke oppa pergi ne, Annyeong”. Pria itu sekarang benar-benar meninggalkan gadis manja tersebut, langkah kakinya semakin jauh meninggalkan kedua orang yang membelakanginya.
Jae in mulai menyusuri koridor sekolah barunya bersama donghae yang di tunjuk kepsek untuk menunjukkan beberapa ruanagan kepadanya.Tapi langkahnya terhenti.. saat seorang namja berteriak dari belakang punggungnya .“Hey, murid baru.. cengeng??”.
“M..mwo?? ce..cegeng? apa maksudnya?”. Jae in dan donghae membalikkan tubuhnya, dan menemukan sosok namja dan yeoja yang sangat di kenal oleh donghae.
“haiishh pembuat onar, apa yang ia lakukan..”. desis donghae.
“siapa dia oppa? Lancing sekali mengataiku cengeng”.
“dia, murid yang sangat nakal dan jahat di sekolah ini.. kau harus hati-hati padanya, arra”. Donghae memberi tahu pada jae in. “yasudah lebih baik kita lanjutkan perjalanan kita, tak usah perdulikan dia”. Lanjutnya lalu menggandeng tangan jae in
“Kyuhyun… lihat, donghae menggandeng tangan murid baru cengeng itu.. ayolah beri ia pelajaran”. Rengek sica pada sahabtnya.
“haiiishh aneh, kenapa gadis itu tidak marah ataupun melempariku sepatu”. Gumamnya heran sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“haiiishhh Kyu pabo, berharap sekali kau di lempari sepatu olehnya. Ahh lebih baik kau beri pelajaran padanya, lihat dia terlihat akrab sekali dengan donghae oppa”. Ucap sica mengguncang-guncangkan bahu kyuhyun.
“Haiiishhh ne..ne.. akan aku lakukan, tapi berhentilah membuatku mual”.
“aihihihi mianhae hehe, baiklah.. kau memang sahabatku yang paling ramah”. Ucap sica memeluk bahu kyuhyun..
“aiish lepaskan, aku mau ke kelas dulu.. akan kupikirkan untuk mengerkai murid baru itu arra?”. Kyuhyun berjalan meninggalkan sica dengan sambil berkacak pinggang menuju kelasnya.
“Oke Kyu”. Balasnya. “oke guys, let’s go to K.A.N.T.I.N”. sica menunjuk arah kantin dan berjalan bak model bersama teman-temanya.“okey yuu capcus”. Ucap Tiffany temannya, “ayo Hye”. Lanjut fany merangkul bahu hye won.“ahh ne”. ucap hye won datar.
*Kelas*
“dan terakhir, ini kelasmu. Silahkan masuk”. Donghae tersenyum simpul. “ohiya kau harus sabar meangani anak-anak dis ekolah ini ne”. lanjut donghae sambil menepuk pelan bahu jae in.
“ohh ne, tenang saja.. Kamsahamnida oppa”. Ucapnya datar.
“ne cheonmanayo”. Balas donghae sambil tersenyum. “Tami-ssi?”. Panggil donghae pada temannya yang kebetulan sekelas dengan jae in.
Tami pun menghampiri mereka..
“tami-ssi, ini jae in murid baru disini.. dan kebetulan satu kelas denganmu”. Ucap donghae memperkenalkan mereka berdua.
Mereka berdua hanya tersenyum ramah, tak lupa mereka saling memberi hormat dengan menyapanya satu sama lain.
“hy? Jae in imnida bangapseumnida”. Jae in tersenyum ramaha pada gadis di hadapannya ini.
“ohh ne jae in-ssi, bangapseumnida.. naneuin Lee Tami imnida”. Balas tami sambil membalas jabatan tangan jae in.
“nah.. kalian kan sudah mengenal satu sama lain, jadi jae in-ssi.. bisa ku tinggal kau sekarang? Hmm karena aku ada urusan di ruanganku.”.
“ohh ne oppa, gwenchana.. kamsahamnida ne”.
“ne, annyeong”. Donghae meninggalkan mereka berdua.
Tami mengajak jae in masuk ke dalam kelasnya, dan kebetulan.. tami duduk sendiriJadi jae in bisa mudah bersama tami.
“kau duduk sendiri?”. Tanya jae in sambil menaruh ranselnya pada bangku kosong di samping bangku tami.Tami hanya menjawab dengan anggukan..
“emmmm”.“Waeyo?”. Tanya jae in heran sekaligus penasaran.“aku ini murid paling Cupu kata semua murid di kelas ini, dan mereka sangat tidak menyukai cara bicara serta nada bicaraku yang terdengar seperti anak kecil ini..”. jelas tami, memulai cerita kehidupannya di sekolah ini. “lalu?”. Tanya jae in penasaran..“ya.. mereka menjauhi ku jae in-ssi, terutama sica penguasa sekolah ini.. murid-murid disini sangat takut padanya, terlebih lagi ia mempunyai sahabat namjanya bernama Cho kyuhyun, ia tak kalah jahatnya dengan sica, mereka berdua adalah murid yang di takuti semua murid disini dia juga mem..”. “STOP”. Jae in memotong pembicaraan Tami. “Cho kyuhyun?”. Tanya sica membulatkan matanya..“kau kenal?”. Tami balik bertanya. “ani, aku hanya tahu nama itu dari donghae oppa tadi, dan kau tahu? Aku ini kan murid baru disini, lancing sekali ia meledekiku murid yang cengeng, dan aku juga sangat geram terhadap yeoja yang di sampingnya, rambutnya yang cokelat ke orange-orangean dan sikapnya yang manja itu errrr aku sangat kesal dengannya”.
Tami menunduk mendengarkan cerita jae in, padahal ia ingin membalas cerita tentangnya. Namun sesosok yeoja yang di ceritakan jae in itu kini ada di belakang punggung jae in.
“hey, murid baru yang cengeng.. apa yang kau bicarakan eoh?”. Gadis itu mencengkram kerah belakang seragam jae in. je in pun menoleh..Dan PLAKKK…..“aiiishhh appo, apa yang kau lakukan gadis pabo?”. Jae in berteriak
lantang dan membentak gadis itu hingga matanya yang tadinya melotot menjadi memeramkan matanya.
“Kau berani eoh?”. Tanya gadis itu, kini tangannya menarik kerah depan seragam jae in.
“Nde, apa yang harus aku takutkan darimu eoh?”. Tantang jae in, membuat sica dan kedua temanya geram..
“Fanny, hye Won.. jambak rambut gadis itu sampai botak…!!”. Suruh sica, pada kedua temannya. Dan segera kedua temannya itu menjambak keras rambut jae in.
“Awww sakit pabo, Lepaskan errrggghhh”. Jae in meronta-ronta dan idepun terpikir dari otaknya.Buuuuggghhh…
Sica terjatuh ke lantai akibat tendangan jae in. teman-temanya menatap sica dan jae in tidak percaya, merekapun membantu sica kembali berdiri..Sedangkan jae in. ia merpikan rambutnya dan kerah seragamnya.“itu akibatnya, jika kau berlaku kasar pada orang lain.. ingat nona sica yang cetar membahana, eh emang iya?” ucapnya sambil membekap mulutnya dengan pose cute. Dan kembali melanjutkan pembicaraanya. “tcchh kau.. memang murid yang berkuasa di sekolahan ini serta sahabat namjamu Cho Kyuhyun itu juga. Keunde, aku tidak akan diam jika kau memperlakukanku kasar seperti kau memperlaukan pada murid-murid di sekolahan ini juga, itu tidak akan bisa aku biarkan nona pendek”. Jelas jae in menantang dan membuat geram sica.Sica hanya mendengus kesal “awas kau jae in, akan ku balas.. aku tidaak terima ini !!”. a menunjuk-nujuk telunjuknya di hadapan hidung jae in.iapun berlari menangis meninggalkan kelasnya. Kedua temanya pun ikut mengejarnya.
“haha tcchhh, hanya bagitu saja ia sudah menangis.. dasar yeoja aneh”. Pekik jae in.“jae in-ssi, gwenchana?”.
Tanya tami khawatir.“ohh nde, aku tidak apa-apa tami-ssi.. hanya karena yeoja sepertinya”. Ucap jae in menepuk pelan pundak tami.“ahh syukurlah kalau begitu..”. tamipun memeluk jae in..“aisshh tam, kau tak usah seperti itu hehe”. Ucap jae in dis ela-sela pelukannya.“mianhae hehe, aku takut kau sepertiku…”.ucap tami lirih..“memangnya kau sudah perah diapakan saja oleh yeoja pabo itu?” jae in makin penasaran.“aku pernah di jambaknya, di tamparnya bahkan aku pernah di jatuhkan ke kolam renang saat ada pelajaran penjas orkes, padahal aku tidak bisa berenang”. Jelas tami melanjutkan ceritanya.“aiiishh jinjja yeojayo, napeun jahat sekali..
apa masalahmu dengannya hah?”. Jae in mndengus kesal karena yeoja itu.“mmm ak..aku.. yak karena donghae oppa selalu dekat denganku, ia selalu mengerjaiku..”. jelas jae in, sambil menunduk lirih.“kau menyukainya? Dan donghae oppa juga menyukaimu? Begitukah?”. Jae in mencoba menebak.“ani, aku.. ya.. aku memang menyukainnya, tapi aku tidak tahu dengannya”. Ia kembali menunduk setelah menatap wajah jae in tadi.“hyaaa…
hmm ya, mungkin iapun sama denganmu tami-ssi.”. jae in menepuk-nepuk pundaj tami.“ahh kurasa itu tidak mungkin jae in-ya”. Tegas tami menghadang.“aiiishhh kau tidak boleh berpikiran seperti itu, percayalah bahwa dia menyukaimu tami-ssi”. ucap Jae in meyakinkan tami.Tami hanya menjawabnya dengan anggukan kecil..
Kriiinnnnngg…Bell menandakan bahwa para murid sudah harus kembali ke rumahnya, tapi bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah itu hanya pulang ke asrama yang dekat dengan sekolahan ini. namun asrama itupun tersedia juga bagi siswa yang tak betah di rumahnya.
“Kajja kita pulang”. Ajak tami pada jae in.“aku pulang ke asrama tami-ssi”. “aiishhh jinjja?? sama denganku kalau begitu, asramamu nomor berapa?”. “Nomor 15, bagaimana denganmu?”. Jae in bertanya membalik.“hyaaa kau sekamar denganku? “. Ucap tami girang..“yaaaakkk jeongmal? Yaaa neomu haengbok.. dunia memang sempit, JADI.. ranjang yang berselimutkan Wajah Oppaku itu milikmu?”. “Tunggu.. apa? Oppamu? Selimutku bergambarkan wajah leeteuk oppa, apakah kau adiknya?”. Tami menatap wajah jae in dengan senduktif..“Opppps”. Jae in membungkam mulutnya.“JADI KAU BENAR DONGSAENG LEETEUK OPPA?” teriak tami menggema…“aiiistttt Sssttttt jangan keras-keras”. Jae in membungkam mulut tami..“nde.. aku adiknya, jangan beritahu pada yang lain ingat itu…”. Ancam jae in , dengan di barengi dengan senyuman candanya..“hyaaa ne ne, aku akan menjaganya.. kau tahu? Aku sangat menyukai Oppamu itu jae in-ssi”. Ucap tami sambil mengguncang-guncangkan bahu jae in.“aiiishhh ne ne, aku tahu itu tami-ssi, eerrrgghh bisakah kau lepaskan aku?”. Tamipun melepaskan tangannya dari bahu jae in. ia tersenyum semeringah saat tahu jae in adalah adik dari Biasnya di Super Junior..
#ceritanya KyuHae itu bukan bagian member SJ ne hehe XD #plaakkk
“ah tami-ssi, kajja kita ke asrama.. badanku sudah pegal-pegal ingin beristirahat”. Ucap tami sambil memukul-mukul pundaknya.
“ohh ne ne, kajja..”. tami pun menggandeng tangan jae in ke asrama.
Namun saat mereka berjalan, jae in di lempari kaus kaki oleh seorang namja dari belakangnya.“Hey gadis babo, gadis cengeng.. kau berani padaku eoh?”. Teriak kyuhyun dengan senyuman evilnya.Tami dan jae in menoleh ke arah belakang.“Kauu lagi bodoh, apa yang kau lakukan itu sangat lancing bagi murid baru seperti ku ini cchh”.
Pekik jae in menyunggingkan senyum evilnya juga.“Woooah wooaahhh.. kau menantangku eoh?” kyuhyun menghampiri jae in. ia melanjutkan kata-katanya “Kau menendang perut sica sampai ia harus ke UKS?” kau harus ku beri pelajaran gadis cengeng.
“heyyy… apa masalahnya? Dia pantas aku beri pelajaran.. seharusnya kau juga ku beri pelajaran namja Lancang.!!”. pekiknya sambil berkacak pinggang di hadapan kyuhyun..
“aiiishhh jae in-ssi, kajja kita pergi dari sini.. kau bisa mati terperajang disekolah ini olehnya” bisik tami, mengingatkan..
“Andwae, orang sepertinya mesti di beri pelajaran tami-ssi..”. balas jae in yang ikut berbisik.
Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu.. semakin dekat dan membuat jae in memundurkan wajahnya…Deggg..Tiba-tiba saja jantung jae in serasa terpacu dengan cepatnya..
“Kau…!!! Temui aku di kolam renang sekolahan.. jika kau menang, aku akan bertekuk lutut padamu dan menjadi maid mu selama 7 hari, dan jika kau yang kalah.. bersiap-siaplah kau menjadi maid ku, dank u permalukan di depan semua murid ini..!! eotte?”. Tantang kyuhyun pada gadis berambut panjang itu.
“ciiihhh, kau pikir aku takut padamu eoh? Katakan kapan pertandingan ini di mulai eoh?”. Ucapnya seakan merendahkan kyuhyun..
“Woooaaahhh rupanya nona Park sudah tidak sabar hmm?? Arraseo, besok sepulang sekolah kau temui aku di tempat yang sudah di janjikan, ku tunggu itu hahaha”. Kyuhyun tersenyum evil pada jae in.
“ciihhh ku terima tantanganmu tuan Cho..!!”. tegas jae in..
“baiklah, sampai jumpa besok nona Park”. Ucap kyuhyun sambil menncolek dagu jae in..
“aiishhhh menjijikan”. Pekik jae in..
**Asrama**
“jae in-ssi? Kenapa kau menerima tantangan itu”. Tanya tami kahawatir..“aiishhh kau tahu kan apa imbalanya? “. Ucap jae in sambil memasukan satu persatu pakaiannya ke dalam lemari.“hmmm yaa aku tahu, tapi..”. ucap tami terputus..Jae in menghampiri tami yang sedang membuka beberapa lembaran buku novelnya. “jangan menghalangiku tami-ssi, ini demi kabaikan kau juga murid di sekolahan ini”.Tami pun terkejut..“tapi, jika kau kalah?”. Ucapnya menggantung..“yaa.. aku hanya tinggal mematuhi apa konsekuensinya kan?”.Jae in membuka laptopnya..“k..k…k..kkau mempunyai nyawa berapa sih jae in-ssi?”. Tami mulai heran..“7 mungkin, sama seperti kucing hehehe”. Canda jae in sambil menatap layar laptopnya..“haiiishh kenapa kau malah membuat lelucon..”. tami menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kembali membaca novelnya.
TBC…
^^
Mian ya kalo kepanjangan Dan sedikit gaje, maklumi saja ne hehehehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar