Author : Amellia
FB : Amel Amellia Drew
Twitter : @amelliaphoebe93
Cast : Cho Kyuhyun
Choi Jen Hoon(OC)
Other ^_^
Genre : Fantasy,Romance.
Rating : PG13
Disclaimer : This is My first oneshoot FF . Murni dari hasil otak saya. Its always Cho kyuhyun is Mine so Jika ada persamaan Latar,nama dan kejadian mian memang author sengaja*Plaak*. Dont Copy and Dont Bash.
Warning : TYPO dan kata-kata Gaje bertebaran.
Happy Reading ^___^
Bolehkan aku membenci cinta ?. Jika akhirnya Cinta-ku tak sesuai apa yang kudambakan. Dan bolehkan aku membenci yeoja yang telah mengingkari janjinya sendiri. Ini takdir atau apa ? seseorang bisakah kau jelaskan padaku !! Hey... sebentar jika ini benar takdir buruk. Kenapa kau menerimannya ? kau tak suka Hah hidup denganku ?*** Cho Kyuhyun***
Kalau kau membenci cinta. Sama halnya kau membenci Sang Pencipta Cinta. Kau tau ? cinta itu tak selamanya berakhir indah. Ini memang buruk, tapi ini sudah jalan hidupku. Aku tak bisa menolaknya. Aku tak ingin Tuhan murka padaku. Meskipun ragaku tak hidup denganmu namun yakinlah Cinta-ku tetap hidup dalam hatimu. Maafkan aku yang terlalu egois. *** Choi Jen Hoon***
AuthorPOV
@HansChurch,SouthKorea
Terlihat seorang namja berambut cokelat tengah membawa sebuah foto yang terpigora cantik kedalam gereja. Kali ini dia bukan seperti biasanya ke gereja untuk melakukan ritual sembhayang namun namja itu sedang menghadiri acara penghormatan terakhir untuk mendiang yeojachingunya. Tatapan kosong nampak menghiasi mata sayunya,lingkaran hitam di bawah kelopak matanya pun begitu kentara. Sepertinya namja itu benar-benar kehilangan sosok yeojachingunya yang amat ia cintai. Bagaimana tidak ,seminggu lagi mereka akan melangsungkan pernikahan yang juga akan dilakukan di gereja ini. Insiden tadi malam telah merengut nyawa yeojachingunya. Seorang perampok berhasil membuat yeojachingunya terkapar tak berdaya dengan lumuran darah disekujur tubuhnya. Namja itu merasa menyesal karena datang terlambat untuk menolong kekasihnya. Dia tak akan pernah mengampuni dirinya sendiri yang tak berhasil menyelamatkan kekasihnya itu. Langkah gontai namja itu akhirnya berhenti didepan peti jenazah mendiang yeojachingunya,diletakkannya Foto cantik gadis itu didepan peti jenazah. Dilihatnya sekilas wajah gadisnya yang pucat dan nampak damai. Dia tetap cantik meskipun kini membisu dan tak akan pernah dapat memanggil “Chagi” lagi untuk namja itu.Buliran bening mengalir lagi dan lagi. Yaa.. pria itu menangis lagi. Tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis dan menyesal. Pria yang tengah duduk di bangku gereja menghampiri namja itu—Cho Kyuhyun---. Pria yang diketahui adalah Lee Sungmin teman dari Kyuhyun mencoba untuk menenangkan sahabatnya . dipegangnya bahu kyuhyun dan menuntunya kebangku gereja karena sesaat lagi upacara akan dilaksanakan. Kyuhyun tetap menangis,pria itu sungguh sangat rapuh sekarang.
Pastur yang memimpin upacara sudah berdiri diatas altar gereja disamping peti jenazah yeojachingunya.
Perlahan upacara penghormatan terakhir untuk Choi Jen Hoon -nama gadisnya- berakhir. Dilihatnya beberapa orang mengotong(?) peti jenazah Jen Hoon menuju keluar gereja untuk segera dibawa ke pemakaman.
Kyuhyun POV
Ku lihat peti jenazah yang berwarna putih itu digotong(?) untuk segera dimakamkan. Aku belum sepenuhnya percaya dengan ini semuanya. Aku belum pernah rela kalau gadisku pergi begitu saja tanpa mengajakku. Mana bisa aku hidup tanpa dia,hanya dia yang aku butuhkan. Kalau seperti ini nyatanya,sungguh aku tak sanggup lagi untuk hidup.
“Jen Hoon.....jangan tinggalkan aku” aku berteriak sekencang mungkin.
“Jen Hoon.....jangan tinggalkan aku” teriakan kedua aku lakukan dengan berlari menghampiri kerumunan orang yang akan pergi kepemakaman. Kali ini badanku sungguh begitu berat,aku jatuh terduduk dan terus berteriak memanggil nama yeojachinguku.
Semua orang menatapku dengan iba,sungmin yang datang lalu menuntunku untuk berdiri dan masuk kedalam mobil. Upacara pemakaman akhirnya usai.semua orang telah pergi meninggalkan area pemakaman ini. Hanya sungmin yang nampak mendampingiku.
Aku terus memandangi nisan yang ada dihadapanku ini. Kupegang nisan itu dan kembali menangis. Biarlah kali ini aku dianggap namja cengeng,itu tak masalah buatku.
“Chagi.. kenapa kau begitu jahat padaku,tak bisakah kita terus bersama selamanya. Mana janjimu chagi? Apa kau sudah lupa,bodoh? Kemarin kau masih sempat bersamaku,bukan? Chagi..bagaimana hidupku selanjutnya? Aku sungguh tak bisa hidup tanpamu. Kau harus bertanggungjawab chagi. Jebal kembalilah!Chagi. . . .”
Aku marah sungguh begitu marah pada Jen Hoon. Bodoh !! Dia sangat bodoh. Sesekali aku berhenti menangis dan tersenyum tatkala aku memutar kembali memori otakku tentang kenangan kita berdua.
Flashback on
“Chagi~ya .... aku punya ini untukmu !! “ Ku sodorkan bunga mawar dan boneka pink padanya.
“Aigoo~.. apa ini chagi ? “
“Heh..Pabo ! ini boneka dan bunga,eoh?”
“Yaaak..aku tau Kyu ! kau kenal aku sudah berapa lama,eoh?” tanyanya padaku sambil mengembungkan pipinya.
“sudah 3 tahun..!! Wae chagi?” cecarku padanya.
“Kau tak tau, aku tak suka dengan bunga mawar dan boneka.Heh ?” Dengusnya kesal.
“Omo~ Mianhe Chagi !! aku lupa..” kataku sambil menepuk jidatku(?).
Ku lihat dia sedang cemberut dan duduk membelakangiku.
“Aigoo~ Chagi ! mianhe ..jeongmal mianhe ne ?”ku balikan badannya menghadapku dan kupegang tangannya.
“Apa kau sudah tak cinta lagi padaku,oppa? kenapa kau lupa dengan kebiasaanku ?”jawabnya tanpa melihat kearahku.
“Anioo chagi ! Jebal aku lupa .. apa faktor umur ya Chagi?” ku coba untuk mendinginkan suasana.ku lirik dia sebentar,kelihatannya dia hanya menghela nafas panjang.
“sudahlah..aku mau pulang ne !! “ dia berdiri dan hampir meninggalkanku sendiri.
Kutarik tangannya hingga tubuhnya kembali terduduk di bangku taman.
~CHU
Ku cium bibirnya lembut. Ini adalah jurus andalanku kalau Jen hoon sedang ngambek padaku pasti jurus terakhir yang aku pakai adalah Menciumnya. Sungguh hebat bukan diriku !!.
Jen hoon masih tetap diam tak membalas ciumanku. Tak biasanya dia seperti ini. Didorongnya tubuhku hingga pautan bibirku terlepas menjauhi bibirnya.
“jurusmu ini tak mempan bagiku. Cho kyuhyun !!”
“Mwooo ?? kau kenapa chagi ?” tanyaku dengan memasang wajah Shock berat.
“Bodoh” jawaban singkat itu sungguh Makjleb(?) pas kena dihatiku.
“Ne .. aku Bodoh ... aku BODOH..puas kau ?” bentakku padanya dan sepertinya aku mulai kesal dengan Jen Hoon.
Jen hoon berdiri dan sepertinya kali ini dia benar-benar akan meninggalkanku. Namun anggapanku ini salah. Diraihnya tengkukku lalu mencium bibirku sekilas. Aku hanya melotot melihat kelakuan yeojachingu ku ini. Seringai evil terpampang indah diwajahnya. Ku lihat dia tersenyum evil dan mencubit pipiku.
“wae ? kau kaget,eoh ?” tanyanya sambil mengibas-kibaskan tangannya dihadapanku.
“kau tak marah chagi ?”
“kenapa harus marah. Aku tak marah. Aku Cinta padamu. Neomu neomu saranghae Cho kyuhyun” paparnya dengan senyuman indahnya.
“Chagi .. kau tak apa bukan?” aku masih tak percaya dengan kelakuan Jen hoon.ku pegang keningnya. Untuk memastikan apakah suhu tubuhnya baik-baik saja. Tapi alhamdulilah suhu badannya normal.
“Yaakk... apa yang kau lakukan ? kau pikir aku sedang tak waras,eoh ?”
“Anioo chagi... Tidak seperti biasanya kau mengucapkan Saranghae padaku”
“heeemmm” dia hanya berdehem kesal.
“Ah~ Chagi.. Na do jeongmal saranghae ... Saranghae Choi Jen Hoon” kini ku peluk tubuh mungilnya.
“Oppa.. kalau aku tak ada nanti. Jangan kau berikan aku bunga saat kau datang kemakamku ne?,kau hanya perlu membawa cinta yang begitu dalam. Aku tak menginginkan bunga,aku hanya ingin cintamu Chagi.arraseo?” omongan bodoh ini tercetus dari mulut jen hoon. sungguh tidak masuk akal bagiku.
“Yakkk.. apa-apaan kau ini ! jangan bicara soal mati,eoh ? kau tak boleh meninggalkanku ne? Kita harus bersama-sama. Kau ingin melihatku menjadi gila kalau kau benar-benar pergi dariku?” umpatku.
“Haahaahaa.. aku bercanda Oppa. Aku akan terus bersamamu.. janjiku padamu Mr.Evil “ kini ia mulai tertawa renyah. Namun gejolak hatiku masih mengatakan ada firasat buruk. Tapi aku berusaha untuk membuang semua anggapan bodoh ini.
“Kau benar-benar tidak lucu Mrs.Cho !!” dengusku kesal.
Malam ini kuhabiskan waktuku dengan yeojachinguku di Seoul Park. Entah hari ini begitu indah sangat indah. Jeongmal saranghae Choi Jen Hoon.
Flashbackend
Aku tersenyum miris melihat kisah cintaku yang begitu tragis. Ini memang takdir tapi mengapa takdirku begitu terasa menyiksaku, bukannya Tuhan itu maha adi, kalau sudah kejadian seperti ini,siapakah yang patut disalahkan. Tak patut kan aku menyalakan Tuhan. Lalu siapa yang harus kusalahkan ? perampok itu atau Jen Hoon yang sudah berani menerima takdir ini. Ah .. itu tak mungkin !!.Untuk terakhirnya aku menyentuh nisan gadisku.
“Saranghae..Jen Hoon-ah !! damailah disisi-Nya. . . aku pamit dulu ne !! aku janji tak kan membawakan boneka dan bunga untukmu” aku berdiri dan segera meninggalkan makam Jen Hoon.
Seketika nampak awan mendung siap menumpahkan airnya ketanah yang kering ini. Hujan deras kini menemani kegundahan hatiku. Seolah bumi ini mengerti apa yang kurasakan.
“Hujanpun berduka Jen Hoon-ah. . .betapa istemewanya dirimu” gumamku lirih.
Author POV
1 bulan kemudian @Hans Church
Namja berpostur tinggi itu nampaknya sedikit bisa menerima kenyataan yang ada meskipun tak seratus persen dia dapat menerimanya. Hampir satu bulan lamanya,dia berjuang untuk tetap dapat melanjutkan hidupnya yang begitu memiluhkan itu,dia tau bahwa gadisnya-Jen Hoon-bahagia di alamnya. Dia tak ingin gadisnya sedih hanya karena dirinya yang begitu lemah dan tak mempunyai semangat hidup. Dia tahu gadisnya tak suka dengan sifat seorang namja yang terkesan lemah dan tak mempunyai semangat hidup. Kali ini dia bersimpuh dialtar gereja,dimasukankannya jari-jarinya disela jari-jarinya yg satunya. Membentuk sebuah tanda bahwa namja itu sedang berdoa. Hari sabtu adalah hari wajib bagi Kyuhyun dan Jen hoon untuk menyambangi(?) gereja dan berdoa disana. Setiap hari sabtu meskipun tanpa Jen-ah kyuhyun tetap ke gereja. Berdoa agar gadisnya tetap damai dan bahagia.
“Tuhan,engkau Baik . . . Ku mohon jagalah Jen Hoon untukku. . amien”
Namja itu bersimpuh sambil memejamkan matanya. Doa yang ia panjatkan selalu sama setiap harinya. Setelah selesai melakukan ritualnya. Kyuhyun beranjak meninggalkan Gereja itu.
Kyuhyun POV
DEG . . . . .
Jantungku sepertinya berhenti sejenak. Ku telan lidahku,ku bulatkan mataku, dan ku tepuk-tepuk pipiku. Aku terdiam. Apakah aku bermimpi. Apakah ini benar Tuhan.
“Jen-ah. . .” suaraku lirih.
Entah apa yang membuatku yakin bahwa itu adalah dia. Kakiku sepertinya bergerak otomatis menghampiri yeoja yang begitu mirip dengan Jen Hoon.
“Jen-ah. . .” panggilku pada yeoja yang mengenakkan dress abu-abu itu. Rambut panjang,kulit putih dan bibirnya yang mungil. Aku yakin itu Jen-ah. Kuperhatikan yeoja itu yang sedang berdiri didepan gereja ini,yeoja itu mendekap pigura dipelukannya. Kudekati yeoja itu.
“Anneyeong. . . . sile hamnida nunna !! kau Choi Jen Hoon-ssi ?” tanyaku langsung pada yeoja itu.
“Ne. . .jeo neun Choi Jen Hoon imnida !! Nuguseyo ahjussi ?” jawabnya dengan tatapan penasaran.
“Mwoo ?? kau tak ingat, aku tunanganmu Jen-ah !” ucapku kaget.
“ah~ mianhe ahjussi.. sepertinya kau salah orang. Aku tak kenal denganmu. .sile hamnida ahjussi.Annyeong !! “ serunya dan pergi meningalkanku yang masih terpaku dengan jawabannya. Ku tatap punggung gadis itu yang semakin menjauh dan akhirnya menghilang dari pandanganku.
“Dia Jen Hoon. aku harus mencarinya” aku berlari memasuki mobilku.
Author POV
@Orchid Cafe(2 hari kemudian)
Setelah kejadian 2 hari yang lalu. Kyuhyun mulai mencari keberadaan yeoja itu. Kyuhyun yakin yeoja itu adalah yeojachingunya. Bagaimana dia begitu yakin. Kau tau kan,jen hoon sudah tiada mana ada yeoja yang mirip sekali dengannya. Setau kyuhyun jen hoon juga tak mempunyai saudara kembar. Lalu sebenarnya siapa dia. Namanya pun sama,wajahnya pun Plek(?)begitu mirip dengan jen hoon. tapi, mengapa dia tak mengenali tunangannya sendiri. Kalau memang benar itu Jen hoon lalu siapa yang ada di makam Jen hoon. kali ini kemana saja kyuhyun pergi pasti dia membawa foto Jen hoon yang terpigura cantik. Entah darimana datangnya insting kuat tentang gadis itu,kyuhyun selalu merasakan kalau dia mempunyai indera keenam yang dapat sewaktu-waktu memperlihatkan gadis itu dan apa yang akan terjadi,meskipun kyuhyun tak memperdulikan keanehan itu tapi kyuhyun sedikit percaya dengan instingnya itu. Kemarin dia melihat bayangan sekilas yang terekam oleh otaknya,dia melihat yeoja itu tengah berjalan menuju orchid cafe dengan membawa foto terpigora apik yang sama dengan foto yang dibawahnya di gereja dulu. Awalnya kyuhyun bingung dengan sixsense yang kerap kali mampir diotaknya. Entah apa yang membuat kyuhyun percaya dengan ini semua. Tanpa ada yang mengomando,namja itu akhirnya memutuskan untuk pergi ke Orchid cafe dan membawa foto jen hoon. begitu bodohkah dia ? hingga ia percaya dengan hal yang tak bisa dijelaskan dengan logika.
Sudah satu jam lebih kyuhyun menunggu gadis itu namun nampaknya kehadirannya belum terlihat juga. Sesekali disesapnya ekspreso yang ia pesan sedari tadi. Mata kyuhyun tak hentinya memperhatikan jalanan yang dipenuhi hiruk pikuk warga korea selatan yang sedang beraktivitas. Mata kyuhyun menangkap sesosok yeoja yang tengah berjalan menuju cafe yang ia tempati sekarang. Yeoja itu mendekap pigora yang diyakini kyuhyun adalah foto Jen hoon.
“Kring” suara pintu masuk cafe berbunyi. Yeoja itu memilih duduk dipojok yang berjarak 3 meja dari meja yang ditempati kyuhyun.
Kyuhyun POV
Ku beranikan diri untuk menghampiri yeoja itu. Sepertinya dia tak menyadari kehadiranku. Buktinya aku masih dikancangin(?) dan dia masih sibuk memainkan ponselnya.
“Anneyeong ahjumma ! mianhe aku menganggumu,boleh aku duduk disini?” sapaku seramah mungkin.
“Oh~. . Ne, doemnida !! “ jawabnya kaget dan mempersilahkan aku untuk duduk didepannya.
“Gamshamnida. . . kau masih ingat denganku nuna ?”
“emm... Nugu ? emm sebentar kau namja yang ada di gereja itukan ? “
“Ne. . . kau masih ingat nuna. Jeo neun Cho Kyuhyun imnida, bangapseumida” kuperkenalkan diriiku dan ku perlihatkan senyumku yang indah ini.
“Jeo neun Choi Jen Hoon imnida. Hey bukankah kau sudah mengetahui namaku” tanyanya sambil memakan roti yang ia bawa.
“hahaha ne aku sudah tau namamu. Mianhe Jen-ah soal kejadian di gereja waktu itu. Jeongmal mianhe”
“aigoo~ gwenchanayo kyuhyun-ssi. Kau mau pesan apa ? “ tawarnya padaku.
“oh~ ne gomawo..anio aku tadi sudah memesan ekspreso” balasku.
“kenapa kita bertemu disini, kyuhyun-ssi ! kebetulan sekali “ ku lihat dia tertawa. Dan aku semakin yakin dia adalah yeojachinguku.
“Mullayo jen-ah ! jen-ah apa boleh aku melihat pigora itu ne ?” ucapku sambil menunjuk pigora yang ia letakkan disampingnya.
“Ye “ jawabnya lalu memperlihatkan pigora itu padaku.
Omona~ aku terkejut saat aku mengetahui foto siapa yang terpampang jelas itu. Dia memang Jen Hoon. foto itu sama dengan foto yang aku bawa ini. Kenapa ini begitu membingungkan. Sebenarnya apa yang terjadi.
Lama kami berbincang-bincang. Aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Ku antar jen-ah keapartementnya dan lagi-lagi tak percaya dengan ini semua. Apartementnya pun adalah apertement yang ditinggali Jen hoonku dulu. Nomornya apartementnya pun sama nomor 500 dan berada di Shine Apartement. Kebingunggan ini semakin menjadi jadi.
Aku baru ingat. Kejadian yang ada di orchid cafe pernah ku alami sebelumnya. Yaa.. dulu saat aku pertama kali bertemu dengan Jen Hoon. aissh-..- sungguh membingungkanku. Pertemuan ini semakin intens terjadi. Setiap hari komunikasi by phone terus kita lakukan dan akhirnya Aku menjadi lebih dekat dengannya.
@Kyuhun apartement
Malam ini, instingku kembali muncul. SLAAP bayangan itu muncul dipikiranku. Aku melihat Jen Hoon duduk di taman kampus dan sekali lagi bayangan itu muncul kali ini ia nampak sedih. Aku melihat dia memegang sebuket mawar dan sebuah boneka pink. Namun ekspresi wajahnya menampakkan bahwa dia tak suka dengan benda itu.
DEG
Aku tercekat. Aku ingat dulu jen hoonpun juga tak suka dengan benda yang bernama bunga dan boneka. Apakah benar jen hoon yang ku kenal ini sama seperti jen hoon yeojachinguku. Ku putuskan besok,aku akan memberikan jen hoon boneka dan bunga mawar. Ku mulai memejamkan mataku menggapai alam mimpiku.
Jen Hoon POV
@Kyunghee university
Ku dudukan tubuhku dibangku taman kampus. Ku perhatikan jam yang melingkar ditangan kiriku. Kuputuskan untuk mengambil ponselku dan mencari nama kontak “Cho Kyuhyun”. Setelah menemukannya. Ku tekan tombol hijau dan mulai menunggu panggilanku tersambung.
“yeoboseyo Kyuhyun-ssi. . . aku sudah ada ditaman ne ! pali kesini . . aku tunggu ne ?”
“. . . . . . . . . . “
“Pippppppppp”
10 menit lamanya aku menunggu kyuhyun. Akhirnya aku melihat dia berlarian menghampiriku.
“jen-ah . a a.. Mian aku terlambat” jawabnya sambil mengatur nafasnya.
“gwenchanayo. . oppa ! duduklah . . .” sahutku lalu meyodorkan sebotol air mineral padanya.
“Ne.. Gomawo” ditenggaknya air mineral itu hingga habis.
“kenapa berlarian seperti itu ? kau seperti dikejar-kerja kantip(?) oppa !” ledekku dengan senyuman evil tentunya.
“Jen-ah . . . I have something for you ! “
“ah Jinja .. !!!!” seruku semangat.
“Taraaaa. . . . “ dia menyodorkan satu buket mawar merah dan boneka pink yang diambil dari tasnya.
“Hah ... ige mwoyeyo oppa ?” sahutku tak bersemangat lagi dan memperhatikan apa yang dibawah kyuhyun.
Kyuhyun POV
Ku ambil boneka dan sebuket mawar merah dari dalam tasku dan menyodorkan ke jen hoon.
“hah ige mwoyeyo oppa ?” tanyanya seraya memperhatikan apa yang aku bawa.
“pabo~ya !! ini boneka dan bunga mawar Jen-ah “ balasku. Dia nampak tak senang dengan apa yang kuberikan padanya.
“Yaaaak... kau sudah mengenalku berapa lama oppa ? “ tanyanya dengan wajah tak sedap untuk dipandang.
“Kurang lebih 3 bulanan kan Jen-ah !! wae ?”
“So. . . kan pernah ku bilang jangan pernah berikan aku bunga dan boneka eoh? Kau pernah bertanya bukan,benda apa yang tak kusukai. Ku jawab boneka dan bunga ? kau tak ingat oppa. Aiish jinja” cecarnya tanpa memperhatikan titik koma.
“Omo kapan aku pernah bertanya seperti itu Jen-ah ! kau mengigau ?“ jawabku membela karena memang benar dia tak pernah menceritakan ini sebelumnya padaku kecuali Jen hoonku dulu.
“fuuuuh” terdengar dia hanya menghela nafas panjang.
“jeongmal mianhe ne”
GREB
Ku peluk pingangnya. Jen hoon nampak kaku. Aku hanya tersenyum melihat kelakuan jen-ah. Ini benar-benar aneh. Kejadian ini sudah pernah kualami dengan jen hoonku yang dulu. Kenapa sekarang terulang kembali. Dan soal insting yang kudapatkan kemarin malam memang benar-benar terjadi.
“Ne .. gwenchanayo oppa “ gumamnya lirih.
“Gomawo jen-ah “ aku terus memeluknya dan ini begitu nyaman,aku merasa memeluk Jen Hoon yeojachinguku.
~Night @kyuhyun apartement~
Aku benar-benar tak habis pikir. Apa rencana Tuhan kali ini. Kenapa kali ini Tuhan membuatku tak mengerti akan jalan yang ia berikan padaku. Takdirkah atau hanya kebetulan saja.
Lagi-lagi. SLASSH. Bayangan itu muncul lagi.. Bayangan itu adalah Hujan. Ku lihat Jen Hoon berlarian mencari tempat untuk berteduh. Ku coba untuk mencerna arti ini semua. Namun rasa ngantukku ini mendominasi pikiranku kuputuskan untuk memejamkan mataku.
.Author POV
@Kyunghee University
Kyuhyun turun dari mobil putihnya dan berjalan menyusuri koridor kampusnya. Namun kali ini dia terlihat seperti nappeun namja. Bagaimana tidak,ini siang bolong dan awan cerah nampak begitu sumringah menerangi bumi ini. Namja itu malah membawa payung.. hah payung? Hal bodoh yang dilakukan namja itu. Sepanjang koridor tak sedikit umpatan kecil keluar dari mulut mahasiswa lainnya yang menyaksikan kebodohan kyuhyun. Siang-siang bolong bawa payung. Ini bukan musim penghujan eoh !! tak pantas bukan kalau payung itu ia gunakan untuk melindunginya dari sinar matahari.Omo~ apa kyuhyun nampak seperti yeoja yang takut dengan sinar matahari(sebenernya si evil kek gini-ni takut sama matahari^^). Anioo ini tak mungkin. Kyuhyun terkenal sebagai namja yang Cool banyak yeoja yang mengejar-ngejarnya. Namun kali ini kyuhyun berhasil membuat para yeoja illfeel dengan kelakuannya. Tak peduli seberapa pandangan aneh yang ia terima,ia terus saja melengos(?)menuju kelasnya. Yang pastinya kyuhyun mempunyai alasan kenapa ia membawa payung siang-siang bolong seperti ini.
Jam kuliah kyuhyun telah usai. Kini ia tengah mencari keberadaan Jen Hoon. dipegangnya payung ditangan kirinya. Kini tangan kanannya sibuk mengirim pesan singkat pada Jen Hoon.
To : Jen hoon ^_^
Jen-ah ! eodiseo ?
Setelah laporan terkirim tertera diponselnya. Kyuhyun menunggu balasan dari yeoja itu.
“Dreeet dreeet”
From : Jen Hoon ^_^
Mian oppa ! aku masih ada jam kuliah ne. Tunggu aku di orchid cafe,ote ?
Ku balas pesan singkatnya dengan cekatan.
To : Jen Hoon ^_^
Mulo imnida. Akan kutunggu kau disana. See you :)
Setelah mengirim pesan pada Jen Hoon. kyuhyun berjalan menuju perkiran dan segera pergi ke orchid cafe. Tempat yang dia dan Jen hoon akan bertemu.
******
30 menit Kyuhyun duduk sendiri di bangku pojok, tempat favotite Jen hoon. disesapnya ekspreso-minuman favoritnya-. Ditelitinya satu-satu setiap pengunjung yang datang, berharap JeHoon yang datang.
Pukul 12.00 KST. Yeoja itu menghela nafas sekedar untuk melepaskan kepenatan yang ia alami sekarang. Hari ini jadwal kuliahnya begitu full. Didekapnya diktat tebal,teringat akan janjinya dengan kyuhyun. Hampir saja ia meninggalkan kampus dan pulang keapartementnya. Diliriknya sekilas jam dipergelangan tangan indahnya. Yeoja itu berjalan meninggalkan kampus dan segera menuju halte bus. Tak lama bus yang akan membawanya tiba segera ia melangkahkan kakinya memasuki bus.
Jen Hoon POV
Ku langkahkan kakiku memasuki bus yang akan membawaku ketempat kyuhyun berada. Tapi kali ini dewi fortuna belum memihak padaku. Bus ini sangat penuh, tak ada tempat kosong.
“Sial” umpatku kesal.
Tak adakah yang berbaik hati memberikan tempat duduknya padaku. Tak melihatkah mereka dengan apa yang aku dekap sekarang,diktat yang super tebal. Dosen mata kuliah tadi sungguh menyiksaku.
“Ah~ so tired” gumamku lirih.
Berdesakan argh sungguh pengap. 20menitan aku berdiri didalam bus ini. Akhirnya aku menginjakkan kakiku di trotoar(?). kuperhatikan sekelilingku,kuteliti satu persatu bangunan yang ada didepanku.Dimana cafe itu ?? Hei. . . gila ! ini tempat yang bukan ingin kusingahi, aku salah turun. Damn sial-..- !! dari sini aku harus masih jalan lagi. Lumayan jauh ya sungguh sangat tidak beruntung diriku.
Ku toleh keatas langit. Mendung . . hah ? kenapa jadi mendung. Bukannya tadi langit masih cerah. Kenapa sekarang awan cerah itu segera beranjak. Tak maukah dia terus menampakkan sinarnya hingga aku sampai di cafe itu. Aku terus berjalan menuju tempat kyuhyun.
Tik Tik Tik
“pabo !! ini Hujan.. . . yakkkk bagaimana ini “ aku berlari mencari tempat untuk berteduh.
“Hei, berlindunglah disini. Jangan seperti anak ayam yg kehilangan induknya” tiba-tiba kyuhyun muncul dan dia memayungi(?)ku sekarang.
“Oppa ! kau disini ? payung ? “ tanyaku penasaran.
“Ne . waeyo ? kau heran heh ? aku tak kan membiarkan diktat setebal itu terkena air hujan eoh!! “ jawabnya sambil terus berjalan menikmati derasnya hujan.
“Oppa ! kau jahat sekali,kenapa kau mengkhawatirkan buku ini dari pada aku” kukerucutkan bibirku.
“aniya . . . begitu jahatkah diriku he?” ku rasakan dia memegang bahuku untuk lebih merapat pada tubuh kekarnya itu.
Kini aku dan kyuhyun oppa. Tengah menikmati indahnya hujan. Ah. . ini sungguh sangat romantis. Ternyata kyuhyun bisa seromantis ini ku kira dia hanya seorang namja yang sok cool tak bisa memperlakukan yeoja selembut ini.
Kyuhyun POV
Hari ini benar hujan. Tak salah jika aku membawa payung. Aku berfikir sejenak. Dan Omo~ kejadian tadi pernah aku alami dengan Jen hoonku dulu.
Sulit dipercaya memang. Tapi inilah kenyataannya. Apa aku sedang bermimpi. Kenapa kejadian-kejadian dengan Jen-ah terulang kembali. Dengan orang yang sama, kejadian yang sama. Namun bedanya Jen~ah sekarang bukan berstatus sebagai tunanganku hanya sekedar Close friend tak lebih dari itu. Begitu aneh bukan !! ~.~
****
Sabtu pagi ku langkahkan kakiku menuju mobil sportku. Hari ini aku akan pergi ke gereja. Taukah setiap sabtu aku selalu ke gereja.
Hans church adalah gereja yang selalu kita kunjungi setiap hari sabtu. Aku memang menginginkan pernikahanku dapat terlaksana di gereja ini. Tapi memang Tuhan berkata lain, aku kembali kesini bukan untuk melaksanakan pernikahan namun aku menghadiri acara pemakaman tunanganku.
Ah~ sudahlah. Tak perlu diingat lagi kenangan buruk itu.
Tap Tap Tap
Langkah kakiku terdengar begitu nyaring saat aku menyusuri koridor gereja ini. Seperti biasanya aku mengambil posisi duduk di bangku depan. Mulai ku pejamkan mataku dan mengucapakan sebuah doa.
“Tuhan . . . sepertinya aku belum paham dengan maksudMu. Bangunkan aku Tuhan jika memang aku masih terbuai dalam mimpi indah ini. Jen hoon gadis itu, Bukankah dia sudah bersamaMu Tuhan ? Dia sudah bahagia diSisiMu,bukan ? lalu dia siapa Tuhan ? apakah Kau menjadikan dia menjadi dua ? lalu kalau iya. Kenapa harus nama dan wajahnya begitu mirip dengan Jen Hoonku ? “
SLASSSH
tiba-tiba dalam sela doaku bayangannya muncul dalam otakku. Ku lihat dia sedang terkapar berlumuran darah. Astaga ku lihat seseorang telah membenamkan sebilah pisau di perutnya. Oh~Tuhan tunggu sebentar. Aku harus pergi Tuhan . . !! Tolong selamatkan dia.
Aku mulai berlari meninggalkan gereja tua ini. ku kemudikan mobil sport ini sekencang-kencangnya. Aku harus menyelamatkan dia itulah kata-kata yang sekarang sedang memenuhi otakku.
*****
Setiba diapartemennya. Aku terus berlari dan berlari. Namun sepertinya ini terlambat. Karena kulihat sudah banyak polisi yang memasang garis polisi disekitar kamar Jen Hoon.
“Jen-ah . . Jen-ah !! “ teriakan ini kedua kalinya kulakukan setelah pertama di Gereja saat pemakaman Jen Hoon dan ini kedua ku teriakan namanya---Jen Hoon---.
Aku terdiam sejenak mencerna kejadian yang aku alami barusan. Lagi dan lagi kejadian ini pernah kualami. Jen Hoonku meninggal dengan cara ditusuk. Dan kali ini Jen Hoon pun menemui ajalnya dengan cara yang sama. Astaga .. aku tak bisa mencerna ini semua.
Ku seret kakiku keluar dari apartemen jen-ah. Aku sungguh hopeless sekarang. Diotakku hanya dipenuhi beribu pertanyaan. Kenapa kenapa kenapa. Ku lihat mobil tengah melaju kencang. Entah apa yang ingin kulakukan, kuberjalan dan . . .
BRAAAAAAAAKKKKKK
Sakit itulah pertama yang aku rasakan. Sepertinya aku terpental jauh. Kemudian gelap aku tak bisa melihat apa-apa.
“Tuhan ambilah nyawaku sekarang juga “ gumamku lirih dan ku tak mengingat apapun saat ini.
*****
Author POV
Tit Tit Tit Tit
Suara alat pendektesi denyut jantung yang terpasang diatas ranjang tidurnya. Masih menunjukkan garis statistik yaitu bergerak dari bawah keatas. Namun namja yang tergolek lemah tak berdaya itu masih belum menampakkan tanda-tanda kehidupan. Seorang yeoja separuh baya terus berada disamping namja itu. Ya . . yeoja itu adalah Ny Cho-Ibunda dari Cho Kyuhyun-. Sudah hampir 5 bulan lamanya putranya tak sadarkan diri alias koma. Harapan untuk dapat sadar memang ada namun hanya sedikit.
SREEK SREEEK
Tangan namja itu mulai bergerak perlahan. Segera Ny Cho memanggil uisa.
“errr.... eomma ! Jen-ah eomma” suara lirihnya tak terdengar jelas oleh eommanya karena memang terhalang oleh alat bantuan pernapasan yang ia kenakan sekarang.
“Mwo Kyunnie ? Jen-ah” jawab eommanya.
“ne.. aku tadi kenapa eomma? Aku tak ingat lagi tentang kecelakaan yang menimpaku”
“Kyunnie .. apa kau bilang ? kau tak mengalami kecelakaan chagi” tutur eomma kyuhyun sedih.
“Mwooya ? jelas-jelas tadi aku menabrakkan diri kesebuah mobil eomma!. Aku tak sanggup melihat jen hoon pergi untuk selama-lamanya. Eomma aku mau pergi, aku mau kegereja,aku mau memberikan penghormatan terakhirku padanya. Jebal eomma lepaskan semua alat-alat ini pada tubuhku” serunya yang mulai mencopot alat yang terpasang rapi ditubuhnya.
“Kyuniie ! jebal tidurlah dulu chagi. Kau baru sadar dari koma mu. Kau bilang,kau mau kegereja untuk memberikan penghormatan terakhir ! kyu-ah Jen hoon sudah tiada 6 bulan ya lalu ne ? dan kau begini bukan gara-gara tertabrak. Tapi kau sendiri yang mencoba bunuh diri dengan menyilet pergelangan tanganmu sendiri “ penjelasan terucap dari mulut eommanya.
Seketika kyuhyun hanya membulatkan matannya. Dia tak habis pikir, Jen hoon sudah meninggal 6 bulan yang lalu dan bukan tadi siang. Dan dia tidak menabrakkan dirinya pada mobil tapi Kyuhyun sendirilah yang ingin mencoba bunuh diri dengan menyilet pergelangan tangannya.
“Lalu aku sudah berapa lama berada di rumah sakit ini,eomma ?”
“5 bulan yang lalu kyu. Kau tertidur selama itu” jawab eomma kyuhyun.
Kyuhyun POV
Apa tidak salah. Aku tertidur selama 5 bulan. Lalu apa arti dari kejadian yang aku alami kemari-kemarin. Nyatanya aku koma selama itu.
Ku lihat Jen Hoon tengah berada disampingku. Ku lihat dia mengenakan dress putih, rambutnya ia biarkan tergurai indah dihiasi bando putih dan terkesan begitu cantik. Dia mulai mengenggam tanganku lembut sekali. Kurasakan tangannya begitu dingin.
“Chagi~ya !! jangan terlalu bingung ne ? sekarang kau sudah sadar. Syukurlah . . ! jadi aku tak perlu menemanimu lagi saat kau sedang tertidur panjang. Sekarang aku tak perlu terus menjadi temanmu oppa. Mian oppa, aku kembali memutar kenangan indah yang kita lalui dulu. Kau terlihat sangat bingung ne oppa. Kenapa kejadian itu terasa terulang kembali. Aku hanya memodifikasinya oppa. Kuatur Jen hoon seolah menjadi dua. Tapi Choi Jen hoon hanyalah satu oppa. Dan itu aku. Bagaimana kau suka tidak oppa, dengan kreasiku ini?hihihi^.^ Kau tak perlu membenci cinta ne? Kau perlu membenciku saja.kematiannku bukan salahmu oppa. Ini takdir yang sudah aku terima sejak dalam kandungan eommaku. Jebal mianhe oppa aku terlalu egois. Tapi inilah akhir cerita cinta kita. Lanjutkan hidupmu ne ? cari yeoja yang mempunyai takdir indah ne ? jangan terus galau memikirkanku. Aku sudah bahagia oppa, oppa harus janji akan terus bahagia tanpa diriku. Aku terus mengawasimu dari sana. Janji ya oppa! jeongmal saranghae Cho Kyuhyun”
Aku hanya bisa tersenyum melihat Ji Young yang mengakui bahwa kejadian yang aku lalui itu adalah kerjaannya. Dibuatnya dirinya seolah menjadi dua. Tapi adegan-adegan yang pernah kualami bersamanya tak sedikitpun dia rubah. Sungguh ini membingungkan, kini aku menyadari semuanya. Itu adalah bunga tidur panjangku. Gomawo Jen~ah kau sudah menemaniku dengan sejuta kekreatifanmu itu. Kau buat ini sungguh seperti nyata. Aku tak akan pernah melupakanmu. Gomawo kau sudah mengulang kembali memori otakku tentang kenangan yang pernah kita alami. Aku berjanji young~ah,aku akan selalu bahagia. Tetaplah tersenyum ne. Na do Saranghae Choi Jen Hoon.
**** THE END ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar