Jumat, 22 Februari 2013

Chocolate Love Part II



Cover              : ayricafe.wordpress.com

Title                :  Chocolate Love

Author            : Sunnie

Genre             : Sad, Romance, Friendship, Family

Cast :
- Jessica or park hyo jin
- yamata kazuto or lee donghae
- cho kyuhyun


Previous

=>

.

.

.

Jessica mengemudikan mobilnya dengan kencang, bagaikan membelah jalanan seoul menjadi dua, ia sendiri juga tidak tahu kemana ia harus pergi, karena saat ini perut benar benar berontak untuk minta diisi
Hanya satu tempat yang terbesit dalam otaknya,

Tanpa berfikir dua kali, Jessica langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diluar kendali,

15 menit lamanya ia mengemudikan mobilnya, sekrang ia sudah berada di jalanan seoul yang cukup ramai,
Tangan kirinya terarah untuk mengambil jaket di jok belakang dan sebuah kaca mata sebagai pelengkap penyamarannya, rambutnya yang tergurai ia ikat ke atas  dan ia tutup dengan topi


Next 
=>

.

.

.

~ Author POV ~

Jessica melangkahkan kakinya menyusuri jalanan kota seoul pada malam hari, kota seoul yang tak pernah bisa lepas dari keramaian meskipun hanya satu hari saja

Kakinya terus melangkah dan terhenti tepat pada sebuah café, senyumannya mengembang menghiasi wajahnya yang anggun, bahkan sebuah topi tak akan bisa menutupi wajahnya yang jelita, tangan kanannya menyentuh pegangan pintu café, di dorongnya pegangan pintu café tersebut,

Kakinya melangkah masuk kedalam café tersebut, matanya menatap ke seluruh ruangan, senyumannya lagi lagi mengembang ketika melihat seorang lelaki muda yang sedang sibuk melayani para pelanggan, dihampirinya lelaki tersebut

“Chanyeol…”panggil Jessica pada lelaki muda tadi

“oh, noona, jika kau kesini karena ingin makan, ambilah di dapur, aku sedang sibuk” jawab Chanyeol yang terlihat berjalan kesana kemari karena melayani sibuk melayani para pelanggan

“arra…” jawab Jessica seadanya, meskipun ia sendiri bingung mengapa adik satu satunya itu bisa begitu sibuk, padahal seramai apapun café milik keluarga ini, ia tak pernah melihat adiknya sesibuk ini

Entah mengapa rasa lapar yang dirasakan kini telah hilang, melihat adiknya sesibuk itu membuatnya berkeinginan untuk membantu sang adik, bukan hanya itu ia juga melihat bibinya yang sedang memasak berbagai pesanan di dapur, membuatnya semakin tak tega dan ingin membantu mereka

“ahh, mungkin aku memang harus membantu Chanyeol, dia terlihat sangat lelah” Jessica yang sedari tadi diam melihat suasana café, itupun langsung beranjak menuju dapur, diambilnya sebuah seragam pelayanan yang sudah tercantum namanya itu,

Karena tak ingin membuang buang waktu lebih lama lagi, Jessica langsung memakai seragam yang berada di genggamannya,

Kini Jessica telah siap dengan seragam yang ia gunakan, seragam yang sangat pas untuk ukuran tubuhnya itu , namun tiba tiba…

“ya!! Noona, apa yang kau lakukan, cepat lepas pakaian itu,” teriak Chanyeol ketika melihat noonanya memakai seragam pelayan

“wae? Aku hanya ingin membantu” jawab Jessica dengan wajah tak berdosa

 “ya!! Kau ingin aku dibunuh oleh bibi—bibi bisa saja langsung membunuhku jika melihatmu memakai seragam itu dan membantu disini”

“kau tenang saja, aku akan membelamu nanti, tapi, aku tak dapat memastikan kau tetap hidup atau tidak” goda Jessica pada adik kesayangannya itu, menggoda Chanyeol merupakan hal yang dapat membuatnya melepaskan rasa lelah

“ya!! Noona!!!” teriak Chanyeol ketika melihat noonanya beranjak dari tempatnya setelah menggodanya seperti tadi, ia tau itu adalah salah satu hobi sekaligus sifat noonanya itu

“sudahlah kau tenang saja, jika bibi memarahimu, bilang saja itu keinginanku” teriak Jessica yang sudah siap untuk melayani para pelanggan dengan berbekal (?) sebuah buku kecil yang berada digenggamannya untuk mencatat pesananan

“permisi tuan… adakah yang bisa saya bantu?” Tanya Jessica ramah, Merasa tak ada jawaban Jessica mengulangi pertanyaannya sekali lagi

“permisi tuan, adakah yang bisa saya bantu??’ Tanya Jessica lagi, berharap mendapatkan sebuah jawaban dari pertanyaannya, namun, tetap saja nihil, tidak ada jawaban sama sekali

“ tuan, adakah yang bisa saya bantu?” Jessica yang mulai kesalpun, mengulangi pertanyaannya dengan nada sedikit membentak


~ Jessica POV ~

Ahhh.. orang ini benar benar membuatku kesal.. baiklah akan ku ulangi pertanyaanku lagi, jika tetap saja dia tidak menjawab, akan kupastikan ia akan keluar dari café ini dengan keadaan tragis

Apakah ia tidak tahu aku sungguh lelah hari ini, bekerja dan memikirkan isi novel tersebut, berfikir saja sudah membuatku sangat lelah, apalagi harus bekerja bisa bisa aku mati karena hidup

“ tuan, adakah yang bisa saya bantu?” ulangku dengan nada membentak berharap orang gila satu ini dapat menjawab pertanyaanku


~ Author POV ~

Kazuto yang sedari tadi diam, mulai kembali ke alam bawah sadarnya, merasa ada seorang pelayan yang mengajaknya bicara, iapun bertanya pada pelayan disampingnya dengan hati hati, berharap pelayan itu tidak tersinggung nantinya

“oh maaf, tadi…apa yang kau katakan? “ Tanya Kazuto hati - hati, takut jika pelayan yang ada disampingnya tersinggung

“ ada yang bisa saya bantu, maksudku ada yang ingin anda pesan?” Tanya pelayan itu dengan nada yang mulai melembut

“ capucino, aku hanya pesan capucino” jawab  Kazuto tanpa pikir panjang, karena ia sendiripun bingung kenapa ia justru masuk ke café ini?

“ tunggu sebentar, kami akan mengantarkannya sebentar lagi” kata pelayaan itu setelah itu berlalu meninggalkan Kazuto


~ Jessica POV ~

“Capucino, meja no 5” kutuliskan pesanannya pada buku kecil yang kugenggam,

tiba- tiba aku merasakan ada seseorang yang menatapku, ku dongakkan kepalaku dari buku pesanan yang kubawa

Ternyata pria gila ini yang menatapku, entah aku yang terlalu percaya diri atau tidak, namun bukan aku yang ditatap melainkan baju yang ku gunakan, tepatnya nama yang tercetak di baju sebelah kiriku,

Melihatnya yang terus menatapku membuatku sedikit risih, ahh lebih baik aku segera kembali dan memberikan pesanan ini pada Chanyeol, sehingga pria menyebalkan ini bisa cepat pergi Dari café ini

Mungkin aku terdengar seperti orang gila, yang menginginkan pelanggannya untuk pergi dari cafenya sendiri


~ Author POV ~

Jessica yang tidak mau berlama lama lagi pun segera pergi dari pria yang ada di hadapannya, Jessica sama sekali tidak tahu siapa pria itu, namun yang ia tahu adalah pria yang ada dihadapannya itu adalah pria paling menyebalkan yang pernah ia temui

Jessica pun berjalan menuju dapur, untuk menyerahkan pesanan pria menyebalkan tadi pada bibinya

***

Jam telah menunjukkan angka 10, kini sudah terlalu larut untuk Jessica kembali ke apartementnya, sedangkan Yamata Kazuto telah sedari tadi pergi, café kinipun juga sudah sepi, hanya terdapat Jessica, Chanyeol, dan sang bibi

“noona, tidurlah disini malam ini, hari sudah terlalu larut” Teriak Chanyeol yang masih sibuk membantu bibi didapur

Sedangkan Jessica kini hanya menyandarkan tubuhnya pada meja tanpa melakukan apapun

“apa yang akan kau beri, jika aku menuruti perkataanmu?” Tanya Jessica yang bermaksud menggoda adiknya itu

“tidak ada, hanya saja.. akan kupastikan benda ini akan berada di tong sampah jika kau tidak menuruti perkataanku” jawab Chanyeol sembari berjalan kearah kakaknya, dan menyodorkan sebuah benda persegi panjang

“ya!! Kembalikan ponselku.. dimana kau mendapatkan ponsel itu… aiishh?” Jessica yang sedari tadi hanya menyandarkan tubuhnya pada meja, kini bangkit dan menatap Chanyeol dengan tatapan tajam, karena yang ia tahu ponselnya berada di dalam saku jaketnya, benar jaketnya, ia menggantungkan jaketnya di dapur, aiishh ‘kenapa aku begitu bodohh.. arghtttt’ piker jesicca

Jessica yang tak mau ambil pusingpun langsung mengambil ponselnya dari tangan adiknya tersebut, namun, ia kalah cepat dengan sang adik, kini ponselnya sudah benar benar ditahan  oleh adik kesayangannya itu,

“baiklah, aku menyerah, berikan ponselku”

“aku tak sebodoh itu kakakku sayang” bukannya memberi, namun Chanyeol justru menggoda sang kakak, mengingat ia yang selalu digoda oleh Jessica, membuatnya ingin membalas perbuatan kakaknya itu

“ah, sudahlah, terserah padamu… aku sudah terlalu lelah, aku ingin tidur sekarang” Jessica yang tidak ingin menanggapi adiknya itupun langsung pergi ke kamarnya

***

Kini jam menunjukkan angka 05:30.. mataharipun belum begitu menampakkan dirinya seutuhnya, hanya sebuah cahaya merah yang menghiasi langit,

Jessica sudah sedari tadi bangun dari tidurnya, kini ia hanya memandang langit dengan boneka beruang yang sekarang sedang berada di gendongannya, menikmati matahari terbit itulah yang ia lakukan sekarang

Tanpa sengaja matanya menangkap seorang laki laki yang bersandar pada pohon besar yang berada di samping sungai han, tangan kirinya memegang sebuah papan putih, sedangkan tangan kanannya memegang sebuah sebuah kuas, “mungkin ia sedang menggambar, atau melukis” itulah yang pertama kali Jessica pikirkan ketika melihat lelaki itu

Kini perhatian Jessica bukan lagi pada matahari terbit, melainkan pada laki laki itu, ia hanya terus mngamati lelaki itu, mengamati setiap gerak gerik yang ia lakukan, meskipun ia idak bisa melihat wajahnya seutuhnya

Tanpa sengaja mata mereka bertemu, membuat Jessica terpana melihat mata indah lelaki itu, dan garis wajah sempurna yang dimiliki oleh lelaki itu

Laki laki itu tersenyum pada Jessica, entah apa yang ia lakukan, namun Jessicapun membalas senyuman itu
“noona!!!!!!!!!!! Cepat turun!!!” teriak Chanyeol sekeras mungkin dari arah dapur

“aku tidak tuli tuan muda park…apa kau perlu berteriak seperti itu eoh??” teriak Jessica kesal… berharap adiknya itu bisa sedikit merasa menyesal atas tindakannya

“kkkk..” terdengar jelas di telinga Jessica suara cekikikan Chanyeol dari arah dapur

Meskipun jessica sedikit kesal, namun ia tidak memperpanjang masalah tersebut, ia tengokkan kepala kembali kearah jendela.. berharap pria tersebut masih berada di tempatnya, namun NIHIL … ditengokkan kepalanya kea rah kanan dan kiri.. berusaha menyusuri sungai dari arah jendelanya .. berharap pria tersebut dapat ditemukan… namun tetap saja NIHIL

“kemana pria itu.. kenapa cepat sekali menghilangnya??” guman jessica

TBC

mian kalau kependekann ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar